Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Uji Coba Pendaftaran Digitalisasi Bansos Terus Berjalan, Cakupan Terus Diperluas dan Meningkat

uji-coba-pendaftaran-digitalisasi-bansos-terus-berjalan,-cakupan-terus-diperluas-dan-meningkat
Uji Coba Pendaftaran Digitalisasi Bansos Terus Berjalan, Cakupan Terus Diperluas dan Meningkat

ngopibareng.id

Banyuwangi Selasa, 23 September 2025 19:29 WIB

Uji coba pendaftaran digitalisasi bantuan sosial (bansos) melalui aplikasi Portal Perlinsos (Perlindungan Sosial), telah dilaksanakan sejak 18 September 2025. Hingga saat ini, proses pendaftaran digitalisasi bansos terus berjalan dan mengalami peningkatan yang signifikan.  

Uji coba pendaftaran ini dilakukan menyusul ditunjuknya Kabupaten Banyuwangi sebagai daerah percontohan nasional untuk program digitalisasi bansos. Untuk memperluas cakupan pendaftaran, Pemkab Banyuwangi mengerahkan kader Dasawisma, Lurah, hingga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi agen Perlinsos. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mengatakan, upaya ini untuk memperluas akses masyarakat kurang mampu yang selama ini belum terdata dalam sistem bansos. Sejak 17 hingga 23 September siang, sebanyak 18.170 kepala keluarga telah didaftarkan dalam digitalisasi bansos.

“Kami sudah meminta para kepala OPD, camat, hingga lurah untuk menjadi agen Perlinsos. Mereka akan kerja bareng para agen perlinsos lain,” jelas Ipuk, Selasa, 23 September 2025.

Para Agen perlinsos terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), operator data kemiskinan di desa/kelurahan. Untuk mempercepat dan memperluas pendaftaran digitalisasi bansos ini pemkab Banyuwangi menambah jumlah agen perlinsos. 

“Kami libatkan seluruh kepala OPD, camat, lurah dan kades, termasuk ribuan kader dasa wisma se-Banyuwangi untuk menjadi agen perlinsos. Dengan bantuan meraka, agen perlinsos di Banyuwangi bisa mencapai sekitar 2 ribu orang,” kata Ipuk. 

Baca Juga

Pendaftaran bansos secara digital ini dilakukan melalui dua mekanisme. Pertama, secara mandiri via aplikasi Perlinsos. Syaratnya, pendaftar harus memiliki Identitas Kependudukan Digital (IKD) karena sistem terhubung langsung dengan data kependudukan.

Dengan cara jemput bola melalui Agen perlinsos yang akan mendatangi warga atau kelompok warga untuk mendaftarkan mereka. Selain itu, warga juga bisa mendatangi kantor desa, kelurahan, atau kecamatan untuk mendaftarkan bansos. Dengan metode ini diharapkan lebih banyak masyarakat yang mendapat bantuan tetapi selama ini terlewat dari pendataan bisa terakomodasi. 

“Padahal, sebenarnya mereka sangat layak. Ini yang menajdi prioritas kita juga,” ungkapnya.

Menurut Ipuk, keberadaan agen Perlinsos sangat penting bagi warga yang kesulitan mendaftar mandiri. Selain itu para agen ini juga berperan dalam menyosialisasikan cara baru mendapatkan bansos. Digitalisasi bansos ini diharapkan mempermudah sekaligus memastikan bantuan tepat sasaran bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Like