sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Deretan kursi berjejer rapi. Tamu-tamu mengenakan pakaian terbaik mereka. Namun bukan di pendopo mewah, bukan pula di ruang rapat ber-AC.
Senin (22/9/2025), prosesi pelantikan Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi digelar di tempat yang tak biasa: TPS3R Balak, Kecamatan Songgon – sebuah fasilitas pengolahan sampah modern.
Awalnya, beberapa undangan tampak heran. Aroma sampah samar-samar masih terasa, bercampur dengan wangi kembang yang diletakkan di meja pelantikan.
Baca Juga: Jejak Emas Guntur Priambodo, Birokrat Senior Resmi Jabat Sekkab Banyuwangi
Namun suasana berubah ketika musik pengiring acara mulai diperdengarkan. Rasa canggung seketika tergantikan dengan rasa haru dan kekhidmatan.
Jejak Karier Sang Sekda
Di tempat sederhana itulah Guntur Priambodo resmi dilantik menjadi Sekda Banyuwangi. Sosok birokrat senior itu dikenal luas dengan kiprah panjangnya.
Dari Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas PU Pengairan, hingga Staf Ahli Ekonomi, Guntur selalu tampil sebagai figur pekerja lapangan.
Tidak heran jika Bupati Banyuwangi memilih TPS3R sebagai lokasi pelantikannya.
Baca Juga: Inspirasi Prompt Gemini AI Foto Studio, Bikin Potret Keren Tanpa ke Fotografer!
“Ini bukan sekadar seremoni. Ini simbol bahwa birokrasi harus berpijak pada keberlanjutan lingkungan,” tegas Bupati dalam sambutannya.
Filosofi dari Tumpukan Sampah
TPS3R Balak bukan hanya tempat mengolah sampah. Ia juga simbol bagaimana sesuatu yang dianggap kotor dan tak berguna, bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Sama halnya dengan birokrasi yang terkadang dinilai lamban, di tangan pemimpin yang tepat bisa menjadi motor penggerak pelayanan publik.
Guntur sendiri tersenyum ketika banyak orang membicarakan lokasi pelantikannya.
Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini Tembus Rp1,9 Juta, Gelang dan Kalung Jadi Incaran!
Page 2
“Bagi saya, ini sebuah pengingat. Birokrasi harus mau bekerja dari bawah, dari hal-hal sederhana, bahkan dari tempat yang dianggap remeh. Karena di situlah pelayanan publik dimulai,” katanya seusai dilantik.
Sentuhan Sosial
Acara tak hanya berhenti pada pengucapan sumpah jabatan. Usai prosesi, Guntur bersama jajaran Pemkab menyerahkan santunan kepada anak-anak setempat.
Mereka berlarian dengan wajah sumringah, membawa bingkisan di tangan.
Baca Juga: Rahasia Lolos CPNS 2026: Tips Jitu Biar Tembus Tes ASN Sampai Akhir
Di tengah tumpukan sampah yang diolah, lahirlah senyum-senyum kecil yang mengingatkan makna kepedulian.
Wangi Harapan
Seorang tokoh masyarakat yang hadir berkomentar lirih, “Tadi awalnya masih mencium bau sampah. Tapi lama-lama, yang tercium justru wangi harapan.”
Pelantikan di TPS3R seakan menjadi penegasan bahwa Banyuwangi ingin melangkah dengan birokrasi yang bersih, hijau, dan peduli manusia.
Dan di pundak Guntur Priambodo, publik menitipkan harapan itu. (*)
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Deretan kursi berjejer rapi. Tamu-tamu mengenakan pakaian terbaik mereka. Namun bukan di pendopo mewah, bukan pula di ruang rapat ber-AC.
Senin (22/9/2025), prosesi pelantikan Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi digelar di tempat yang tak biasa: TPS3R Balak, Kecamatan Songgon – sebuah fasilitas pengolahan sampah modern.
Awalnya, beberapa undangan tampak heran. Aroma sampah samar-samar masih terasa, bercampur dengan wangi kembang yang diletakkan di meja pelantikan.
Baca Juga: Jejak Emas Guntur Priambodo, Birokrat Senior Resmi Jabat Sekkab Banyuwangi
Namun suasana berubah ketika musik pengiring acara mulai diperdengarkan. Rasa canggung seketika tergantikan dengan rasa haru dan kekhidmatan.
Jejak Karier Sang Sekkab
Di tempat sederhana itulah Guntur Priambodo resmi dilantik menjadi Sekkab Banyuwangi. Sosok birokrat senior itu dikenal luas dengan kiprah panjangnya.
Dari Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas PU Pengairan, hingga Staf Ahli Ekonomi, Guntur selalu tampil sebagai figur pekerja lapangan.
Tidak heran jika Bupati Banyuwangi memilih TPS3R sebagai lokasi pelantikannya.
Baca Juga: Inspirasi Prompt Gemini AI Foto Studio, Bikin Potret Keren Tanpa ke Fotografer!
“Ini bukan sekadar seremoni. Ini simbol bahwa birokrasi harus berpijak pada keberlanjutan lingkungan,” tegas Bupati dalam sambutannya.
Filosofi dari Tumpukan Sampah
TPS3R Balak bukan hanya tempat mengolah sampah. Ia juga simbol bagaimana sesuatu yang dianggap kotor dan tak berguna, bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Sama halnya dengan birokrasi yang terkadang dinilai lamban, di tangan pemimpin yang tepat bisa menjadi motor penggerak pelayanan publik.
Guntur sendiri tersenyum ketika banyak orang membicarakan lokasi pelantikannya.
Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini Tembus Rp1,9 Juta, Gelang dan Kalung Jadi Incaran!
