Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warga Setail Protes Penjaringan Kadus, Camat Genteng: Pemilihan Langsung Tak Bisa Dilakukan

warga-setail-protes-penjaringan-kadus,-camat-genteng:-pemilihan-langsung-tak-bisa-dilakukan
Warga Setail Protes Penjaringan Kadus, Camat Genteng: Pemilihan Langsung Tak Bisa Dilakukan

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Puluhan warga dari Dusun Krajan 1, Desa Setail, Kecamatan Genteng, mendatangi kantor desa mereka, Senin (6/10). Kedatangan warga sekitar pukul 09.00 itu untuk memprotes proses penjaringan jabatan Kepala Dusun (Kadus) Krajan 1 yang dinilai tidak transparan dan minim sosialisasi.

Perwakilan warga, Agus Efendi (37), mengatakan masyarakat tidak pernah mendapat informasi yang cukup terkait adanya penjaringan.

“Kami sama sekali tidak mendapat sosialisasi kalau ada penjaringan kadus,” ujarnya.

Selain itu, kata Agus, sebagian besar warga juga tidak tahu siapa saja calon yang sudah mengikuti seleksi pada Rabu (24/9) lalu.

“Katanya yang lolos ada lima pendaftar, tapi warga hanya kenal beberapa saja. Tidak pernah diumumkan secara terbuka,” tambahnya.

WhatsApp-Image-2025-10-06-at-175940-3-34

Camat Genteng, Satrio. (Salis Ali/ Jawa Pos Radar Genteng)

Warga juga menyoroti kekosongan jabatan Kadus Krajan 1 yang sudah berlangsung hampir dua tahun. Mereka berharap sosok yang terpilih nanti benar-benar dekat dan peduli terhadap masyarakat.

“Kami sudah lama tidak punya kadus. Karena itu, warga ingin memilih langsung agar tahu siapa calon terbaik,” tegasnya.

Baca Juga: RSUD Genteng Kini Punya Alat Canggih Kolposkopi, Bantu Deteksi Dini Kanker Serviks Secara Akurat!

Massa mendesak agar dilakukan pemilihan ulang dengan sistem pemilihan langsung. Jika tidak dikabulkan, mereka mengancam akan menolak hasil penjaringan dan melakukan aksi lanjutan dengan massa lebih besar.

“Kalau tetap seperti ini, kami akan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi untuk menuntut pemilihan ulang,” tandas Agus.

Menanggapi hal itu, Pj Kepala Desa Setail, Nurkholis, menyebut pihaknya sudah melakukan sosialisasi di tingkat RT, majelis pengajian, dan memasang pamflet di sejumlah titik.

“Sosialisasi sudah kami lakukan, tuduhan tidak transparan itu tidak benar,” ujarnya.

Ia juga menegaskan tidak memiliki kepentingan pribadi dalam penjaringan. “Saya pastikan proses penjaringan ini transparan. Saya sudah wanti-wanti ke panitia agar tidak ada kecurangan,” tegasnya.


Page 2

Namun, Nurkholis mengakui permintaan warga untuk pemilihan langsung tidak bisa dipenuhi.

“Tidak ada dasar hukum yang membolehkan pemilihan langsung untuk kepala dusun. Kami bekerja mengikuti aturan yang berlaku,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Genteng, Satrio, yang turut hadir di lokasi untuk menengahi warga, juga menegaskan bahwa pemilihan langsung perangkat desa memang tidak diatur dalam regulasi.

“Penjaringan kadus secara langsung bertentangan dengan aturan. Hal itu sudah dijelaskan dalam Permendagri Nomor 67 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa,” kata Satrio.

Menurutnya, aturan tersebut jelas menyebut bahwa perangkat desa tidak bisa dipilih langsung oleh warga.

“Kalau dipaksakan, justru kepala desa bisa bermasalah secara hukum,” ujarnya.

Satrio menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum menerima hasil penjaringan perangkat Desa Setail. Ia pun menunda rekomendasi pengesahan hasil seleksi hingga situasi benar-benar kondusif.

“Yang bersamaan dengan Setail ada Desa Kaligondo, dan karena di sana kondusif, sudah kami rekomendasi. Untuk Setail masih kami tahan,” terangnya.

Dari hasil mediasi, diputuskan bahwa perwakilan warga bersama pihak Pemerintah Desa Setail akan berkonsultasi ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi.

“Saya rasa nanti jawabannya juga sama, tidak bisa dilakukan pemilihan langsung,” ujar Satrio.

Jika warga masih belum puas, Satrio mempersilakan mereka untuk mengajukan hearing ke DPRD Banyuwangi agar aspirasi bisa diteruskan ke pembuat kebijakan.

“Selama aturan belum berubah, pemilihan langsung jelas tidak bisa dilakukan. Tapi kami tetap membuka ruang dialog agar persoalan ini bisa selesai dengan baik,” pungkasnya.


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Puluhan warga dari Dusun Krajan 1, Desa Setail, Kecamatan Genteng, mendatangi kantor desa mereka, Senin (6/10). Kedatangan warga sekitar pukul 09.00 itu untuk memprotes proses penjaringan jabatan Kepala Dusun (Kadus) Krajan 1 yang dinilai tidak transparan dan minim sosialisasi.

Perwakilan warga, Agus Efendi (37), mengatakan masyarakat tidak pernah mendapat informasi yang cukup terkait adanya penjaringan.

“Kami sama sekali tidak mendapat sosialisasi kalau ada penjaringan kadus,” ujarnya.

Selain itu, kata Agus, sebagian besar warga juga tidak tahu siapa saja calon yang sudah mengikuti seleksi pada Rabu (24/9) lalu.

“Katanya yang lolos ada lima pendaftar, tapi warga hanya kenal beberapa saja. Tidak pernah diumumkan secara terbuka,” tambahnya.

WhatsApp-Image-2025-10-06-at-175940-3-34

Camat Genteng, Satrio. (Salis Ali/ Jawa Pos Radar Genteng)

Warga juga menyoroti kekosongan jabatan Kadus Krajan 1 yang sudah berlangsung hampir dua tahun. Mereka berharap sosok yang terpilih nanti benar-benar dekat dan peduli terhadap masyarakat.

“Kami sudah lama tidak punya kadus. Karena itu, warga ingin memilih langsung agar tahu siapa calon terbaik,” tegasnya.

Baca Juga: RSUD Genteng Kini Punya Alat Canggih Kolposkopi, Bantu Deteksi Dini Kanker Serviks Secara Akurat!

Massa mendesak agar dilakukan pemilihan ulang dengan sistem pemilihan langsung. Jika tidak dikabulkan, mereka mengancam akan menolak hasil penjaringan dan melakukan aksi lanjutan dengan massa lebih besar.

“Kalau tetap seperti ini, kami akan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi untuk menuntut pemilihan ulang,” tandas Agus.

Menanggapi hal itu, Pj Kepala Desa Setail, Nurkholis, menyebut pihaknya sudah melakukan sosialisasi di tingkat RT, majelis pengajian, dan memasang pamflet di sejumlah titik.

“Sosialisasi sudah kami lakukan, tuduhan tidak transparan itu tidak benar,” ujarnya.

Ia juga menegaskan tidak memiliki kepentingan pribadi dalam penjaringan. “Saya pastikan proses penjaringan ini transparan. Saya sudah wanti-wanti ke panitia agar tidak ada kecurangan,” tegasnya.