Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Yayasan Aura Lentera Indonesia, NLR Indonesia dan Liliana Foundation diterima Audiensi Ke Bappeda Banyuwangi

yayasan-aura-lentera-indonesia,-nlr-indonesia-dan-liliana-foundation-diterima-audiensi-ke-bappeda-banyuwangi
Yayasan Aura Lentera Indonesia, NLR Indonesia dan Liliana Foundation diterima Audiensi Ke Bappeda Banyuwangi

Banyuwangi, Jurnalnews.com – Guna memperkuat kerjasama antara Pemda Banyuwangi dalam hal ini diwakili oleh Wahyudiono, S.T Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bappeda Kabupaten Banyuwangi menerima audiensi Yayasan Aura Lentera Indonesia, NLR Indonesia, dan Liliana Foundation, Rabu (17/9) siang di lounge Bappeda.

“Kami sangat senang sekali dengan adanya kolaborasi ini untuk kita semua berkomitmen bukan hanya secara formal, tapi secara moral dan sosial. Pemerintah daerah juga sedang mengupayakan menyediakan ruang-ruang publik yang ramah difabel, termasuk jalan, taman, dan fasilitas umum lainnya.” Ungkapnya.

Pertemuan tersebut merupakan untuk mempersiapkan pelaksanaan program advokasi anak dan remaja disabilitas dan juga kusta sekaligus koordinasi lanjutan antara Pemda Banyuwangi dengan Yayasan Aura Lentera Indonesia, NLR Indonesia yang diwakili oleh Dewi dan Nela dan Liliana Foundation yang diwakili oleh Mr Elli dari Libanon dan kini bermukim di Netherland yang akan menjalankan program di Banyuwangi.

Ketua Yayasan Aura Lentera, Nurhadi Windoyo menyoroti masih adanya cara pandang yang keliru terhadap penyandang disabilitas di masyarakat maupun di lingkungan birokrasi, di mana mereka cenderung diposisikan sebagai pihak yang hanya membutuhkan bantuan sosial. Ia menekankan pentingnya perubahan paradigma menuju pendekatan pemberdayaan yang lebih inklusif.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut dari Dinas Sosial yang diwakili oleh Ivan Candra Febri Yusmanto, S.T menyampaikan tentang pentingnya kualitas data sebagai bahan untuk membuat kebijakan yang inklusif. “Saat ini kami sedang melakukan pendataan disabilitas, dan ini data riil yang sudah kami pegang.”

Data tersebut diantaranya jumlah dan jenis penyandang disabilitas untuk pembuatan E-Disabilitas. Serta aspirasi Forum Rembug Disabilitas di Disbudpar (15/09/25) dengan moderator Indah Catur Cahyaningtas yang difasilitasi Bappeda sudah diterima baik oleh Bupati Ipuk Fistiandani.

Sinergi antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat, kelompok rentan, serta pihak terkait lainnya merupakan kunci untuk menciptakan Indonesia inklusif, khususnya Banyuwangi.

Sebelumnya, Pihak NLR dah Liliana Foundation sudah mendengar presentasi Rumah Literasi di Gunung Remuk Ketapang dan serap aspirasi dan narasi history Aura Lentera di Kedai Makmoer untuk sinergi berkelanjutan.

{Q’Nin/AWN/JN-SW)