Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Siapkan Pantai Khusus Perempuan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pantai untuk umum itu sudah biasa. Tapi kalau pantai khusus perempuan, itu benar-benar baru di Bumi  Blambangan. Kali ini, Pemkab Banyuwangi terus berekspansi mengembangkan wisata dengan menyiapkan wisata pantai khusus kaum  hawa (beach club for women).

Destinasi anyar ini dikembangkan di dekat Pantai Pulau Santen. Namanya Pantai Pulau Pandanan. Posisinya sebelah selatan pulau Santen, yang banyak disebut padang rumput dan tanaman pandan.”Sedang dibikinkan konsepnya. Ini bukan soal diskriminasi atau mengotakkan perempuan lho. Ini bicara aspek pemasaran, karena prospek pasar wisatawan perempuan secara tren dunia memang terus meningkat,’’ tutur  Bupati Anas saat berkunjung ke  Pulau Santen Jumat lalu (21/1).

Menurut Anas, Indonesia memiliki lebih 120 juta warga perempuan. Dari jumlah kaum Hawa sebanyak itu, kata dia, ada yang butuh destinasi di mana  dia bisa nyaman berekspresi,  serta punya privasi. ‘’Dari aspek pasar, perempuan punya kekuatan  luar biasa,’’ ujarnya.

Anas menambahkan, perempuan sangat memengaruhi keputusan kelompok dan keluarganya dalam berbelanja berbagai hal.  Misalnya ketika keluarga hendak membeli makanan, membeli mobil, sampai urusan berwisata.  ”Ada riset yang menunjukkan bahwa perempuan di seluruh dunia ini memegang kontrol atas belanja hingga USD 18 triliun. Contoh simpelnya, kenyataannya  kalau Anda suami, kalau mau beli barang, pasti selalu minta  persetujuan istri,” jelasnya.

Karena itu, kata dia, kalau sudah bisa menggaet kaum perempuan, satu keluarga dan grup bisa ikut  semua. ‘’Itu yang kami harapkan  karena family tourism dampaknya besar. Belanja family tourismlima kali lebih besar daripada wisatawan individu,” lanjut Anas.

Anas mengatakan, pasar wisatawan perempuan sudah digarap serius di banyak negara. Model promosi pariwisata pun berubah menjadi sangat spesifik. ”Thailand misalnya bikin skema khusus Women’s Journey. Bulan Agustus di sana ditetapkan sebagai  bulan untuk wisatawan perempuan. Club beach khusus perempuan juga banyak laris di negara  lain. Kebetulan di Indonesia setahu  saya belum ada,” ujar dia.

Pulau Pandanan yang bakaldija dikan destinasi khusus perempuan dan anak, sambung Anas,  memiliki savana atau hamparan  rumput luas yang juga banyak  ditumbuhi pepohonan. Destinasi  ini berhadapan langsung dengan  pantai Selat Bali. Rindangnya pepohonan dan semilir angin  laut membuat pulau ini cocok  untuk bersantai.

Di kawasan seluas 7 hektar tersebut akan dibangun fasilitas hiburan,  kolam renang, olahraga, mainan anak-anak, dan fasilitas lainnya secara bertahap. “Anak-anak nanti bisa bermain-main di lapangan terbuka, sementara ibunya menikmati fasilitas lainnya. Ini adalah bagian dari pengembangan wisata k eluarga,” jelas Anas.

Akan dibuat sejumlah kluster di  pantai tersebut, yaitu permai nan  anak-anak, kolam renang kawasan  olahraga, dan kuliner. Selain itu, ada zona untuk pe rempuan  memanjakan diri, seperti yoga  dan menikmati pantai dengan privasi terjamin. “Nanti disediakan tempat untuk laki-laki yang  menunggu istri dan anaknya. Di  waktu-waktu tertentu, akan ada gebyar diskon, karena diskon ini  efektif untuk menarik perhatian  konsumen perempuan,” kata Anas.

Anas menambahkan, pengelolaan pantai ini tetap melibatkan  warga setempat. Dengan sentuhan  pemerintah daerah, destinasi ini diyakini menjadi lebih baik.  Seperti di Pantai Pulau Merah yang marak dikunjungi wisatawan setelah mendapat sentuhan. “Dulu  sangat sedikit yang mau lihat Pulau  Merah. Sekarang semua orang ke sana,” kata Anas. (radar)