Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bertemu Pangdam, Bupati Anas Ingin Revitalisasi Gedung Inggrisan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Pangdam Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko Bersalaman Dengan Bupati Abdullah Azwar Anas.

BANYUWANGI – Kodim 0825 Banyuwangi jumat kemarin (27/10) kedatangan tamu istimewa, yaitu Pangdam Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko. Kunjungan ke Bumi Blambangan menjadi yang pertama bagi Kustanto setelah dirinya menggantikan Mayjen TNI l Made Sukadana, bulan Maret lalu.

Selain menyapa para anggotanya yang berada di Kodim Banyuwangi dan beberapa Kodim sekitar seperti Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Lumajang. Pangdam juga bertemu langsung dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Kesempatan itu pun dimanfaatkan oleh Bupati Anas untuk mengungkapkan keinginannya agar diberi izin merevitalisasi bangunan bersejarah ‘lnggrisan’ tersebut. lnggrisan adalah aset bersejarah milik TNI AD yang lokasinya persis di barat Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Blambangan.

Gedung yang dibangun sekitar awal abad 17 ini, dulunya merupakan kantor dagang inggris yang didirikan oleh British East India Company (BEIC). Kini bangunan lnggrisan atau biasa disebut asrama lnggrisan, menjadi tempat tinggal resmi prajurit Kodim 0825 Banyuwangi.

Anas mengungkapkan kepada Pangdam, jika pihaknya melihat Inggrisan sebagai aset sejarah yang hebat dan luar biasa. Dan aset ini sangat berharga mengingat nilai historisnya sehingga perlu dijaga.

Pemkab sangat perhatian pada situs dan bangunan bersejarah tersebut. Untuk itu dia meminta peluang kepada Pangdam agar diizinkan merevitalisasi bangunan tersebut dengan dana APBD agar bisa menjadi lebih terjaga.

“Saya sampaikan tadi jika pembicaraan ini tidak pernah terealisasi meski sudah berganti Pangdam. Karena pergantian itu juga kita kesulitan memperoleh kepastian izin. Tapi tadi Pangdam cukup responsif terkait rencana ini,” ungkap Anas.

Saat banyak orang mulai tertarik Inggrisan karena memiliki nilai sejarah. Bahkan banyak kota-kota di Eropa yang tidak memiliki potensi wisata alam, namun bisa berdiri dengan wisata sejarah.

“Kami tidak ingin lagi ada aset sejarah Banyuwangi masa lalu ada yang hancur dan hilang, seperti situs Macan Putih itu. Sedih rasanya, makanya aset yang masih ada ini harus kita selamatkan,” ujar Anas.

Untuk revitalisasi lnggrisan, konsepnya tidak akan mengubah bangunan lama. Bangunan kuno bakal dipertahankan, bila ada yang rusak akan dipugar menyesuaikan bentuk aslinya. Konsep ini akan berjalan seiring dengan revitalisasi alun-alun Taman Blambangan.

Untuk merevitalisasi lnggrisan, pihaknya tetap butuh persetujuan dari TNI AD. Aset tidak usah pindah. tetap milik TNI AD. Pemkab hanya butuh izin untuk revitalisasi bangunan tersebut. “Pengelolaannya tetap bisa ditangani TNI. Dampaknya, wisatawan yang ke Banyuwangi bisa ada alternatif wisata. Kalau ini jalan, opportunity-nya bagus,” kata Anas.

Pangdam menanggapi permohonan Bupati Anas dengan cukup optimistis. Menurutnya, permintaan Pemkab Banyuwangi akan menjadi pertimbangan bagi dirinya. Namun, secara prinsip, mantan Pangdam Udayana itu menyetujui rencana Bupati Banyuwangi untuk merevitalisasi bangunan Cagar budaya tersebut.

Tinggal menyamakan skema administrasi saja supaya proses tersebut bisa segera dilakukan. “Tinggal kita cocokan saja skema administrasinya. Kalau administrasinya ketemu, kita yakin akan berjalan cepat. Aset ini adalah milik negara yang dipercayakan ke kita dan saya lihat rencana pemkab sangat bagus,” kata Kustanto.

Alumni Akmil angkatan 1987 itu melihat secara luas potensi Banyuwangi cukup luar biasa. Termasuk perkembangannya yang selama ini selalu diamati dari berbagai media. Pria kelahiran Banyumas itu juga cukup terkesan dengan perubahan yang terjadi di Banyuwangi.

“Saya sudah tiga kali ke Jember dan baru sekali ke Banyuwangi. Sunguh luar biasa. Kita harap anggota di sini juga bisa ikut berperan aktif membantu pembangunan baik untuk kabupaten maupun kesatuan,” pesannya. (radar)