Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Diundang Sarapan Bupati, Pulang Dapat Beasiswa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sarapan bersama Asa Firda Inayah

SUASANA kantor Pemkab Banyuwangi pagi itu masih cukup sibuk. Ratusan karyawan konsentrasi dengan masing-masing pekerjaannya. Dari ratusan karyawan yang berpakaian adat oseng serba hitam itu, ada dua orang yang berpakaian sipil.

Kedua orang itu adalah bapak dan anak, yakni Imam Wahyudi, 47, dan putrinya, Asa Firda Inayah. Keduanya yang berpakaian sopan dan rapi itu sudah menunggu di ruang lounge pelayanan publik. Bapak dan anak itu datang ke Pemkab untuk menghadiri undangan khusus dari Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Tak terlalu lama, keduanya kemudian dipersilakan untuk masuk ke dalam ruangan kerja Bupati Anas. Wajah keduanya tampak semringah tatkala memasuki ruangan  orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi itu. Kedatangan bapak dan anak itu juga disambut oleh Bupati Anas.

Keduanya langsung diajak sarapan bersama dengan menu pecel rawon yarg sudah siap dihidangkan. Sesekali, dalam sarapan pagi itu Bupati Anas juga menanyakan tentang aktivitas warga asal Dusun Sidoarjo, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran itu.

Usai santap pagi, Bupati Anas juga mengajak dialog diskusi siswi SMAN 1 Gambiran yang tulisannya kerap menjadi viral di Facebook (FB). “Saya sangat senang dan bangga. Nggak menyangka bisa diundang dan sarapan di ruang kerja Bupati,” ujar gadis yang akrab disapa Asa itu.

Siswi dengan nama akun FB, Afi Nihaya Paradisa ini diundang khusus ke ruang kerja Bupati karena dianggap tulisannya di media sosial sangat menginspirasi. Bahkan, beberapa kali juga menjadi viral di media sosial.

Asa mengaku dihubungi oleh ajudan Bupati pada Selasa malam (16/5) untuk hadir ke ruang kerja Bupati setelah sebelumnya menghubungi pihak sekolah. Asa hadir ke dalam ruang kerja Bupati Anas oleh ayahnya, Imam Wahyudi.

Gadis kelahiran Tulungagung 23 Juni 1998 itu mengku sudah aktif menulis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), awalnya hanya menulis buku harian. “Sejak SD itu saya memang sudah hobi membaca buku hingga kini,” ujar putri sulung pasangan suami istri Imam Wahyudi dan Sumartin itu.

Meski sudah lama menulis di halaman buku diary, Asa baru aktif menulis di media sosial FB sejak Maret 2016 lalu. Tanpa disangka, tiga bulan setelah menggunakan FB itu tulisannya pun mulai viral dan disukai bahkan juga dibagikan oleh banyak netizen.

“Saat menulis saya sebenarnya tidak ada niatan supaya viral. Apa yang saya tulis hanya ingin berbagi kebaikan dengan orang lain. Tapi ternyata disukai dan dibagikan oleh banyak orang,” cetus siswi alumnus SMPN 1 Genteng itu.

Karena tulisannya yang inspiratif dan kerap menjadi perbincangan di media sosial itulah Bupati Anas mengundang dan mengapresiasi Asa. “Saya mengajak Asa ini untuk memberi inspirasi ke anak-anak muda lainnya, bahwa kita perlu rajin membaca dan menulis. Tulisan Asa bagus dan itu tidak mungkin dia bisa menulis kalau tidak membaca,” ungkap Anas.

Apa yang dilakukan Asa merupakan salah satu contoh pelajar yang mampu memanfaatkan gadget untuk hal yang positif lewat tulisan. Apalagi tulisannya bisa menjadi inspirasi para pelajar lainnya, bahwa  di daerah yang cukup jauh dari kota dengan memanfaatkan internet bisa berselancar dan mencari pengetahuan, serta memperkaya wawasan.

Bupati Anas mengetahui kiprah Asa di media sosial yang menyita perhatian banyak orang. Terkait tulisan Asa, Bupati Anas menganggap, jika tulisan memang ada perbedaan pendapat, ada yang setuju dan ada yang tidak. Hal itu merupakan sesuatu yang wajar.

Pada kesempatan itu, Bupati Anas juga menawarkan anak pertama dari dua bersaudara itu untuk mengikuti beasiswa Banyuwangi Cerdas yang bekerjasama dengan beberapa Universitas Negeri. Beasiswa itu membiayai kuliah beserta biaya hidup selama berkuliah.

“Ini merupakan apresasi dari pemerintah daerah kepada pelajar yang berprestasi seperti Asa,” terang Anas. Tulisan Asa dalam akun FB-nya memang sudah dikenal publik karena sangat kritis sekaligus inspiratif. B

anyak tulisannya yang sudah menjadi viral di media sosial. Tulisan terbarunya telah disukai (like) lebih dari 30 ribu orang dan dibagikan puluhan ribu orang. Follovwer-nya mencapai 270.000 orang.

Asa mengaku pertama kali menulis tentang lcritik dunia pendidikan di Indonesia pada 17 Juli 2016 lalu. Tulisannya tersebut dibagikan kurang lebih 5.000 orang dan mendapat 6.000 likes.  Ratusan warga dunia maya juga membagikan ke beranda mereka.

Imam Wahyudi, ayahanda Asa mengaku sangat bangga dengan prestasi putrinya itu. Setelah bertemu dengan Bupati Anas di ruang kerjanya Kamis pagi (18/5), Imam Wahyudi dan Asa bersama dengan perwakilan guru SMAN 1 Gambiran juga langsung mengurus beasiswa Banyuwangi cerdas di Kantor Dispendik. Sayangnya, beasiswa tersebut tidak bisa langsung diurus, dan harus kembali lain waktu. (radar)