BANYUWANGI – Tertangkapnya Fiqi Taufiqurrohman, 23, karyawan PT. Swadharma Sarana Informatika (SSI) yang membobol ATM BRI di Rumah Sakit Yasmin membuat lega karyawan vendor pengisian uang ATM tersebut. Beberapa rekan kerja Fiqi di kantor PT. SSI mengapresiasi kinerja polisi yang begitu cepat mengungkap kasus pembobolan ATM BRI senilai Rp 549,2 juta tersebut.
Dengan ditahannya Fiqi, membuat rasa curiga antar-teman di kantor PT. SSI menjadi sirna. ”Sebelum terungkap saya dan teman-teman pasti saling curiga karena masih belum tahu siapa yang mencurinya. Kalau sudah ada tersangkanya begini kita menjadi lega. Bekerja sudah tidak lagi tanpa merasakan saling curiga,” ungkap Fany, salah satu rekan kerja Fiqi.
Pembobolan ATM BRI yang dilakukan Fiqi sempat membuat mental dari karyawan lain di PT. SSI menjadi drop. Sebelum Fiqi tertangkap, masyarakat dan saudara-saudara karyawan SSI selalu menanyakan perkembangan kasus pembobolan ATM BRI tersebut.
”Sebelum diungkap polisi, keluarga dan teman-teman kami banyak yang bertanya-tanya tentang pembobolan ini. Kami ini ya malu, ya bingung harus menjawab apa waktu itu. Tapi sekarang sudah benar-benar lega karena sudah ada tersangkanya,” jelas laki-laki berkaca mata ini.
Secara pribadi, Fany sangat menyesalkan atas perbuatan dari rekan satu kantornya tersebut. Sebelumnya, dirinya juga tidak menaruh curiga sama sekali kepada sosok Fiqi. Kesehariannya di kantor dan di mata teman-temannya, Fiqi merupakan sosok yang biasa saja.
”Dia biasa saja dengan teman kantor. Tapi kalau masalah pribadi atau masalah keluarganya memang dia tertutup kepada kami,” ungkap Fany. Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Banyuwangi menetapkan Fiqi sebagai tersangka pembobolan yang di ATM BRI senilai Rp 549,2 juta.
Berdasar hasil pemeriksaan, Fiqi merupakan seseorang pelaku tunggal atas hilangnya uang ratusan juta rupiah di ATM BRI RS Yasmin. (radar)
