Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Polisi Ringkus Pembobol ATM BRI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Rp 30 Juta Uang Disemburkan ke Sungai

BANYUWANGI – Tim Resmob Polres Banyuwangi tidak butuh waktu lama untuk meringkus pelaku pembobolan uang tunai Rp 549.200.000 di (ATM) BRI di Rumah  Sakit (RS) Yasmin Jumat dini hari lalu (18/2). Seperti kecurigaan  awal, pelaku pembobolan disebut-sebut melibatkan orang dalam  vendor pengisian ATM. 

Dia adalah Fiqi Taufiqurrohman, 23, warga Jalan KH. Harun Nomor 5, RT02/RW 01, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi. Sehari-hari Fiqi merupakan salah satu karyawan PT. Swadharma Sarana Informatika (PT. SSI) selaku vendor pengisian  ATM.

Fiqi ditangkap tanpa barang  bukti uang. Sebab, uang Rp 500  juta lebih telah disembunyikan di rumah mertuanya di Bogor, Jawa Barat. Saat ini anggota Resmob tengah memburu uang Rp 500 juta lebih tersebut. Uniknya, Fiqi membuang Rp 30 juta ke Sungai Kali Lo sebagai syarat membuang sial.

Fiqi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka merupakan satu dari delapan saksi yang sebelumnya dikorek keterangannya oleh penyidik. Kecurigaan polisi sejak awal memang mengarah kepada Fiqi. Kala itu polisi memeriksa lelaki berusia  23 tahun tersebut secara intensif.

Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Dewa Putu Prima Yogantara, menjelaskan berdasar  hasil pemeriksaan yang dilakukan, pelaku adalah orang yang dicurigai dalam rekaman CCTV. “Dia memang sengaja menggunakan  jas hujan dan payung saat masuk di ATM BRI RS Yasmin sekitar pukul 01.00 meski cuaca sedang tidak hujan. Aksi itu dia lakukan  untuk menutupi identitasnya dari rekaman CCTV,’’ ungkap  suami artis sinetron, Kadek Devi, tersebut.

Dewa Yoga menambahkan, pelaku beraksi seorang diri menggunakan motor Honda Beat warna putih keluaran tahun 2013 bernopol P 4312 IB. Setelah beraksi, dia langsung membawa uang yang diambil beserta brankasnya (koper karet) menuju rumah. Nah, setelah uang disimpan, dia membuang empat brankas di Sungai Kali Lo, Kelurahan Kepatihan.

”Ketika kita interogasi, yang bersangkutan mengaku telah melakukan pembobolan  ATM,” ungkap AKP Dewa Yoga. Pengakuan Fiqi itu langsung ditindaklanjuti anggota Resmob Wilayah Utara pimpinan Aiptu Budi. Sejumlah anggota Resmob langsung menyisir Sungai Kali  Lo hingga ke muara sungai di  dekat pantai.

Alhasil, setelah melakukan penyisiran hingga penyelaman, petugas mendapatkan satu brankas tersebut, tepat di bawah jembatan Kali Lo  timur kantor BPN Banyuwangi. Sayang, temuan brankas ber bahan fiber itu tidak disertai barang bukti uang yang dicuri pelaku. Selain brankas itu, petugas  lebih dulu mengamankan barang  bukti lain berupa satu unit Honda  Beat milik pelaku.

”Brankas sudah  dalam keadaan kosong. Kami  masih terus memburu barang bukti lain atas kasus ini,” tegas kasatreskrim saat ditemui di  Polres Banyuwangi kemarin.  Ditambahkan Dewa Yoga, uang hasil pembobolan yang dilakukan  tersangka itu keberadaannya  tidak di Banyuwangi lagi, melainkan berada di luar kota, yakni di Bogor.

Hasil pemeriksaan,  uang pelaku dititipkan di rumah  mertuanya di Jawa Barat tersebut. Atas perbuatan itu, polisi menjerat  Fiqi dengan Pasal 363 KUHP  tentang pencurian dengan pemberatan. Saat ini yang bersangkutan sudah mendekam di sel  tahanan Polres Banyuwangi.

”Selang sehari setelah membobol,  pelaku pergi ke Bogor untuk menitipkan uang itu,” bebernya.  Jawa Pos Radar Banyuwangi  berusaha mengumpulkan data tentang jati diri Fiqi. Pemuda yang  tinggal di Kelurahan Tukangkayu  itu ternyata memang mahir di  bidang teknologi informasi. Ternyata, selama bekerja di PT. SSI, yang bersangkutan sebagai  scheduler (monitoring system).

Bagaimana caranya membobol? Salah seorang anggota polisi yang  tidak mau disebutkan namanya  menceritakan, sebelum beraksi, ternyata Fiqi lebih dulu menukar dua kunci backup tombak serta kunci backup faskia dari lokasi ATM Indomaret Kalibaru ke lokasi  ATM di RS Yasmin.

Hanya butuh  waktu dua menit, Fiqi berhasil membobol uang Rp 549.200.000  di mesin ATM Yasmin.  Uang tersebut diambil bersama  empat brankasnya. Tiga kaset berisi uang dan satu kaset reject tanpa isi. Sampai di rumah, uang  tersebut dipindah ke tempat yang  dirasa aman. Sementara, tiga brankas kecil dibuang ke Sungai  Kali Lo.

“Kejahatan tersebut memang sudah direncanakan secara matang. Mulai menukar kunci  hingga membuang brankas kecil  ke sungai,’’ ungkap polisi tersebut.  Tak ingin hasil kejahatannya terkuak, Fiqi bergegas mengamankan uang hasil jarahannya tersebut. Dia menuju Bogor naik kereta api. Pulangnya naik pesawat terbang Citilink dengan nomor penerbangan atas nama  Fiqi kode QG987 seat 30f.

Fiqi  ternyata juga mengajak seorang wanita bernama Nurlaela Wati dengan kode QG987 seat 30e seharga Rp. 1.400.000 dari Bandung ke Surabaya. Tujuan naik  pesawat agar orang lain tidak curiga jika posisi berada di Bogor. “Sisa uang dititipkan ke mertua di daerah Cibodas pada hari  Selasa malam (21/2) dengan disimpan dalam tas ransel,’’ beber  sumber JP-RaBa di Polres Banyuwangi.

Sepulang dari Cibodas, Bogor yang bersangkutan diperiksa  bersama tujuh rekannya yang  bekerja di vendor PT. SSI. “Rabu  (22/2) pukul 19.00 Fiqi diperiksa, tapi tidak mau mengakui perbuatannya. Baru sekitar pukul 22.00  mau buka mulut membobol ATM BRI,’’ ungkapnya.

Fiqi nekat membobol ATM  awalnya melihat kunci brankas  ATM di kantor PT. SSI berserakan. Bulan Desember 2016 lalu, kunci tersebut diambil dan ditukar ke kunci brankas lain sekira bulan Desember 2016. Dari hasil monitoring, Fiqi tahu bahwa jumlah pengisian uang paling banyak Rp. 549.000.000 di ATM BRI RS Yasmin.

“Tujuan mengambil uang tersebut  digunakan untuk modal usaha  yang rencananya akan resign dari PT. SSI,’’ kata sumber tadi.  Dari aksi kejahatan Fiqi, polisi juga mengamankan banyak barang bukti. Mulai sepatu warna  hitam putih, dan payung warna gelap motif kotak.

Ada juga kunci tombak untuk membuka brankas  dan kunci faskia. Selain itu, baju  kaus warna merah dan jas hujan. Ada juga celana warna abu-sabu. “Uang sekira Rp. 30.000.000  disemburkan ke sungai dengan  tujuan membuang sial,’’ ucap  sumber tadi.

Seperti diberitakan sebelumnya, mesin ATM BRI di area Rumah  Sakit (RS) Yasmin, Jalan Letkol Istiqlah dibobol maling, Akibat kejadian itu, uang tunai di dalam ATM senilai Rp 549,2 juta lebih raib. Anehnya, saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan kerusakan  sedikit pun pada mesin ATM.

Peristiwa pembobolan ATM bank milik pemerintah ini pertama kali diketahui oleh  petugas vendor pengisian uang tunai di ATM. Uang di ATM diketahui raib saat petugas vendor  akan melakukan perbaikan karena sebelumnya ATM BRI di RS Yasmin tersebut rusak.

Dari rekaman CCTV di sekitar  ATM RS Yasmin diketahui ada  seseorang yang mencurigakan masuk ke dalam ATM BRI saat dini hari.  Dia masuk seorang diri dengan  menggunakan jas hujan dan payung. Padahal saat itu kondisi cuaca sedang tidak hujan.

Seseorang yang dicurigai  sebagai pelaku itu kemudian keluar dari ATM dengan menenteng koper  kecil yang belakangan terungkap  tiga brankas kecil berisi uang tunai. (radar)

Kata kunci yang digunakan :