Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Kedua Belah Pihak Dipertemukan, Kasus Kakek Cabul Berakhir Damai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Acara mediasi tiga pilar di pendopo Desa Tampo Cluring

BANYUWANGI – Kasus cabul yang dilakukan kakek berinisial RYD (60) warga dusun Simbar 1 desa Tampo kecamatan Cluring terhadap RR (31) istri rekan kerjanya sendiri yang bernama FZ (31) warga Desa Kradenan, kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, akhirnya bisa didamaikan lewat forum tiga pilar Desa Tampo.

Bahar selaku kepala Dusun Simbar 1 merespon cepat laporan FZ dengan mengundang kedua belah pihak untuk dikumpulkan dikantor Desa Tampo pada hari Sabtu (25/11).

Pertemuan tersebut dihadiri FZ, RR, dan RYD yang didampingi salah satu anak lelakinya. Hadir pula Banbinkamtbmas desa Tampo Bripka Pras, Serka Putu selaku Babinsanya dan juga Dedik kepala Dusun Kopen, Desa Kradenan.

Dalam pertemuan itu, RYD mengakui semua kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu baik kepada RR maupun kepada wanita lainnya dan janji itu tertuang dalam sebuah surat pernyataan yang disaksikan dan ditandatangani semua yang hadir.

“Saya mengaku khilaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya itu, jika janji itu sampai saya langgar saya siap diproses secara hukum yang berlaku,” tutur RYD.

Mengenai hal itu, Bripka Pras dan Serka Putu secara bergantian memberikan banyak masukan kepada RYD agar janji itu benar-benar ditepati karena perbuatannya itu sebenarnya sudah bisa dilaporkan keranah hukum.

“Mas FZ dan mbak RR ini sudah sangat baik mau memaafkan perilaku pak RYD, padahal jika mau mereka bisa saja langsung melaporkan ke polsek,” papar Bripka Pras yang diamini Serka Putu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya jika RYD berusaha mencabuli RR yang merupakan istri FZ saat bertandang kerumah rekan kerjanya sendiri.

Kejadian itu bermula saat RYD yang akrab dipanggil mbah DI datang bertamu ke rumahnya dengan dalih mencari FZ. Namun saat mengetahui FZ tidak berada dirumah dan hanya mendapati RR sendirian bersama anaknya yang berusia 3 tahun rupanya timbul otak ngeres mbah DI.

Nah, begitu RR jalan ke arah dapur mbah DI langsung mengikuti dan kemudian berbuat cabul dengan cara meremas bokong dan payudara RR. Tentu saja hal itu membuat RR terkejut dan langsung menangis seraya berusaha menelepon suaminya.

Mengetahui itu mbah DI ketakutan dan langsung keluar rumah untuk melarikan diri, namun sebelum pergi sempat wanti-wanti agar perbuatannya itu tidak dilaporkan ke suami RR sambil memberikan uang Rp 10.000.