Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Keindahan Air Terjun Telunjuk Dewa Raung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Terdapat Gua Cukup Dalam di Bawah Air Terjun

HAWA panas siang itu menyebabkan tenggorokan kering. Jalan-jalan yang rusak dan terjal di kaki Gunung Raung menjadi pelengkap rasa dahaga yang menyerang itu.

Semua kendaraan tidak bisa leluasa melewati jalan terjal menuju Pos Pengamatan Gunung Raung. Di musim panas, debu bertebaran ketika kendaraan melintas. Sebaliknya, pada musim hujan, ruas jalan yang rusak sejauh tiga kilometer itu sering banjir.

Saat hujan mengguyur deras, saluran drainase tidak mampu menampung debit air yang datang. Hal itu memicu air meluber ke badan jalan yang sudah rusak. Yang mencengangkan, setiap kali terjadi genangan, sampah selalu menumpuk di beberapa titik di sepanjang jalan. Setelah banjir surut, warga pun terpaksa kerja bakti.

Jalan semakin parah pada saat musim panen tebu. Ya, pada musim panen, truk pengangkut tebu kerap melintas. Truk itu membawa beban hingga puluhan ton. Tak pelak, jalan pedesaan itu semakin rusak.

Kondisi infrastruktur yang memprihatinkan itu bertolak belakang dengan potensi alam di desa sekitar area perkebunan Bayu Kidul tersebut. Ya, memang ada banyak aset besar di desa itu. Dari sekian aset, air terjun salah satunya. Jumlahnya bukan hanya satu, tapi banyak dan tersebar di beberapa titik.

Tentu yang paling populer adalah air terjun Lider dengan ketinggian lebih dari 80 meter. Yang fenomenal adalah air terjun Selendang Arum. Ada lagi, air terjun Giri Asih dan air terjun Timor Corah.

Yang tak kalah unik adalah air terjun Telunjuk Dewa Raung. Air terjun tersebut mengalir seperti telunjuk manusia. Itulah dasar penamaan “Telunjuk Dewa? Ada penambahan kata “Raung” lantaran lokasi air terjun tersebut berada di lereng Gunung Raung.

Beberapa waktu lalu, warga setempat dihebohkan dengan penemuan air terjun Selendang Arum. Air terjun tersebut sangat indah. Apalagi, air terjun di Dusun Sumber Asih alias Sempol itu belum pernah dijamah warga.

Sejak diberitakan, air terjun tersebut banyak dikunjungi warga. Pada musim liburan, lokasi wisata tersebut ramai. Warga setempat pun mendapat penghasilan baru. Sebab, warga menerapkan biaya parkir kendaraan.

Kini para pengunjung semakin banyak pilihan berwisata. Sebab, tidak jauh dari Selendang Arum, ada air terjun Telunjuk Dewa Raung. Air terjun yang baru ditemukan itu juga memiliki keindahan alam yang memesona.

Lokasinya dekat jika dibandingkan air terjun Selendang Arum. Namun, para pengunjung harus melewati jalur setapak. Jalan setapak itu ditempuh hanya beberapa menit.

Hutan belantara akan memuaskan jiwa petualangan. Dari air terjun Telunjuk Dewa Raung, puncak Gunung Raung tampak lebih dekat. Para pengunjung akan terkesima dengan pohon beringin besar di tengah perjalanan.

Air terjun Telunjuk Dewa Raung memiliki keistimewaan tersendiri. Sebab, di bawah air terjun itu ada sebuah gua yang cukup dalam. Menariknya, di sela-sela gua itu mengalir mata air yang jernih dan dingin.

Belum diketahui secara pasti, berapa kedalaman gua tersebut. Tinggi air terjun Telunjuk Dewa Raung diperkirakan setinggi 20 meter. Sampai saat ini air terjun tersebut masih terjaga dengan baik.

Temuan air terjun itu semakin menguatkan predikat Desa Sumberarum sebagai desa wisata air terjun. Sayang, sampai saat ini akses menuju tempat wisata itu belum diperbaiki.

Tentu masyarakat sangat berharap perbaikan jalan segera dilakukan. Pihak perkebunan juga diminta tahu diri. Setidaknya muatan truk pengangkut tebu harus menyesuaikan kekuatan jalan.

Sebab, jika tidak seimbang, maka jalan yang sudah diperbaiki tidak akan bertahan lama. Gunung terbesar di Pulau Jawa itu kini sedang gerah dan berstatus waspada. Warga setempat tidak berharap gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan air laut (DPL) itu meletus dan mengakibatkan mereka harus mengungsi.

Jika jalan bagus, maka aktivitas perekonomian warga akan semakin mudah dan lancar. Wisatawan yang bakal berkunjung ke lokasi wisata di desa itu juga semakin mudah. Jika itu terealisasi, maka secara berkesinambungan kesejahteraan masyarakat akan meningkat.