Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ketapang Sepi, Bandara Ramai

ketapangKALIPURO – Aktivitas penyeberangan Ketapang- Gilimanuk hingga pertengahan Ramadan ini cenderung sepi. Sejak awal puasa tidak ada peningkatan aktivitas penyeberangan, baik dari Jawa maupun dari Bali. Arus pemudik Lebaran sama sekali belum terlihat hingga kemarin (24/7). Aktivitas penyeberangan masih didominasi penumpang reguler, seperti angkutan bus dan kendaraan barang yang menyuplai kebutuhan pokok ke Pulau Dewata.

“Aktivitas pelabuhan selama Ramadan sepi alias tidak ada peningkatan,” tegas Pemimpin Cabang PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Waspada Heruwanto, melalui Manager Operasional Saharuddin Koto Pihak ASDP Ketapang memprediksi, lonjakan pemudik akan terjadi mulai H-7 Lebaran. Pada H-7 aktivitas penyeberangan akan didominasi pemudik yang berasal dari Bali dan Jawa.

Puncak kepadatan arus mudik diprediksi akan terjadi mulai H-4 hingga H-1 Lebaran. Selama empat hari aktivitas penyeberangan akan padat dengan kegiatan pemudik yang akan merayakan Idul Fitri di kampung halaman masingmasing. Untuk mempercepat aktivitas penyeberangan para pemudik Lebaran, mulai H-7 nanti pihak ASDP IF akan mengoperasikan 41 armada.

Saat ini kapal yang beroperasi hanya sekitar 29 armada. Namun demikian, jika kedatangan pemudik lebih cepat daripada yang diprediksi, maka 41 kapal itu akan dioperasikan lebih cepat. Seluruh armada yang ada di lintasan penyeberangan Ketapang- Gilimanuk akan dioperasikan mulai H-7. Saat ini kondisi cuaca di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk aman dan tidak mengancam keselamatan pelayaran.

Saharuddin berharap, pada saat angkutan mudik mendatang, cuaca tetap tidak mengalami  perubahan ekstrem sehingga tidak mengganggu arus mudik masyarakat. Berbeda dengan penyeberanganKetapang-Gilimanuk, penumpang pesawat di Bandara Blimbingsari selama Ramadan penuh. Hanya saja, peningkatan penumpang itu bukan karena aktivitas pemudik dan aktivitas penumpang regular. Selama Ramadan, masyarakat Banyuwangi memilih menggunakan transportasi udara menuju Surabaya.

Aktivitas penerbangan terus mengalami peningkatan sepanjang Ramadan. “Pada bulan Ramadan, tren penumpang terus naik. Penumpang didominasi para pebisnis  yang akan menyelesaikan pekerjaannya di Banyuwangi,” ungkap Kepala Satker Bandara Blimbingsari, Andy Hendara Suryaka. Karena bulan Puasa, kata Andy, para pebisnis dan warga Banyuwangi tampaknya memilih menggunakan pesawat terbang. “Naik pesawat lebih cepat dan lebih nyaman, sehingga tidak mengganggu ibadah puasa,” .(radar)