Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bendung Disinformasi, Masyarakat Diminta Waspadai Hoaks Rekrutmen BPJS Kesehatan

bendung-disinformasi,-masyarakat-diminta-waspadai-hoaks-rekrutmen-bpjs-kesehatan
Bendung Disinformasi, Masyarakat Diminta Waspadai Hoaks Rekrutmen BPJS Kesehatan

Maraknya informasi hoaks tentang rekrutmen pegawai dan bantuan tunai dari BPJS Kesehatan beredar di media sosial, BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi mengimbau masyarakat berhati-hati atas informasi yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Terutama jika bukan bersumber dari sumber resmi. Sebab bisa jadi merupakan modus mencari keuntungan finansial oleh pihak  tidak bertanggung jawab.

“Hati-hati, seringkali modusnya adalah mengirimkan undangan untuk mengikuti rekrutmen pegawai namun dengan permintaan mentransfer uang terlebih dahulu dengan dalih biaya akomodasi dan transportasi, kemudian juga meminta data atau informasi pribadi,” jelas Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Umum dan Komunikasi BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi Haidiar Zulmi Farensi.

Dia mengatakan hal ini usai mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membendung Disinformai di Era Digital” sekaligus Deklarasi Banyuwangi Positif, di Banyuwangi, Jum’at, 13 Juni 2025. Kegiatan itu dilaskanakan Komunitas Banyuwangi Positif yang terdiri jurnalis lintas organisasi seperti PWI, IJTIdan pegiat media sosial di Banyuwangi, pejabat pemerintahan, dan berbagai elemen lainya. Sebagai pemateri salah satunya Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers, Muhammad Jazuli.

Rensi, sapaan akrabnya, menambahkan, masyarakat diminta tidak langsung mengakses tautan yang terdapat dalam pesan elektronik, tidak memberikan data pribadi seperti KTP beserta nomor telepon seluler dan nomor rekening, apalagi sampai meminta sejumlah uang.

Rensi menegaskan, rekrutmen Pegawai BPJS Kesehatan sejak dari tahap awal sampai perikatan kerja dan penempatan tidak pernah meminta biaya atau sejenisnya. dari pelamar atau kandidat.

“Seluruh layanan administrasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) seperti pendaftaran peserta atau perubahan data, semua gratis. Peserta hanya membayar iuran dengan nominal sebagaimana telah ditetapkan dalam ketentuan resmi yang berlaku,” tegasnya.

Baca Juga

Informasi tentang rekrutmen pegawai BPJS Kesehatan disampaikan melalui laman resmi www.bpjs-kesehatan.go.id, media sosial resmi yang telah terverifikasi seperti akun Instagram (@bpjskesehatan_ri), media massa cetak nasional maupun lokal, atau calon pelamar dapat melakukan validasi informasi rekrutmen melalui Call Center165

Lebih jauh dijelaskan, selain informasi hoaks tentang rekrutmen pegawai, ada pula modus iming-iming bantuan uang tunai dari BPJS Kesehatan. Baik melalui pesan SMS atau lewat aplikasi WhatsApp. Informasi tersebut, kata Rensi, dapat dipastikan hoaks.

 “Jadi mohon agar masyarakat turut mewaspadai modus-modus tersebut, apalagi saat ini bukan hanya berkaitan dengan mencari keuntungan finansial namun juga potensi pencurian dan penyalahgunaan data pribadi,” katanya.

BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, menurutnya, juga menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan sekolah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Banyuwangi. Dalam beberapa kesempatan pihaknya juga menjadi narasumber di beberapa kampus untuk memberikan pengetahuan tentang berkarir di BPJS Kesehatan.

“Banyuwangi memiliki talenta-talenta muda potensial untuk menjadi pimpinan di masa depan, termasuk BPJS Kesehatan, sehingga ini adalah salah satu upaya kami memberikan informasi yang benar tentang proses rekrutmen dan berkarir,” tegasnya.

Selaras dengan sub-tema FGD “Membangun Peradaban Positif di Era Digital”, BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi turut mendukung terjaganya kondusivitas daerah melalui fungsi komunikasi organisasi untuk senantiasa memberikan informasi yang edukatif dan positif kepada masyarakat.

“Harapan kami, acara ini semakin menguatkan kolaborasi dengan berbagai asosiasi jurnalis dan penggiat media sosial di Banyuwangi, kemudian berita-berita informatif, edukatif, dan positif berkaitan dengan program JKN dapat tersampaikan secara berimbang dan memberi dampak yang luas utamanya kepada masyarakat yang sangat membutuhkan segala informasi tentang layanan JKN,” ujar Rensi.

Dia menyebut, Informasi layanan JKN tidak hanya tentang kuratif seperti pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, yang tidak kalah pentingnya tentu saja program promotif preventif, program ini bertujuan mengedukasi dan mengajak masyarakat membiasakan gaya hidup sehat, kemudian juga dengan melakukan skrining riwayat kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN.

“Agar dapat mendeteksi risiko gangguan kesehatan sedari dini,” pungkasnya.