Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Komputer 15 Unit, Siswanya 24 Orang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GIRI – Persiapan SMA dan SMK di Banyuwangi untuk menyelenggarakan Ujian Nasional Berstandar Komputer (UNBK) hampir  tuntas 100 persen. Wakasek kurikulum dan operator sekolah dari 69 SMK dan 43 SMA kembali dikumpulkan untuk menginventarisasi persiapan UNBK di  aula SMAN Giri kemarin (21/1).

Pertemuan itu rencananya akan  digunakan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Banyuwangi untuk menghitung sekolah mana saja yang siap  melaksanakan secara mandiri. Selain itu, akan didata sekolah mana saja yang tidak sesuai  dengan prasarana yang mereka  miliki.

Sayangnya, karena kepala sekolah dari perwakilan SMA dan  SMK tidak hadir, para operator sekolah dan wakasek kurikulum tidak bisa memutuskan kesiapan mereka secara mandiri dengan  prasarana yang mereka miliki. Sehingga operator dan waka kurikulum hanya diminta mengisi form tentang kesiapan prasarana  dan membuat surat pernyataan  kesiapan menyelenggarakan UNBK secara umum.

“Mereka mengisi form teknis yang isinya menyebutkan berapa jumlah  computer client, komputer cadangan, UPS (Uninterruptible Power Supply), genset, kemudian  kabel line dan jaringan. Sekaligus  kesiapan menyelenggarakan unas  kali ini dengan komputer. Meskipun, mereka nanti harus bergabung dengan sekolah lain,”  ujar Koordinator Operator SMA-SMK, Omaidi.

Sementara itu,  Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah  Banyuwangi, Istu Handono  melalui Kasi Dikmenjur, Sutenang Efendi mengatakan, tahun ini tetap memastikan pelaksanaan UNBK akan berjalan untuk jenjang SMA dan SMK. Jadi tidak  ada lagi Unas menggunakan  kertas tahun ini. Namun, dia menambahkan jika Dikmen masih  melakukan verifikasi untuk menyesuaikan kesiapan di lapangan.

“Selasa besok kita undang kepala sekolah juga, jadi supaya match  data yang diberikan operator dan persiapan sekolah serta kebijakan dari kepala sekolah,”  ujarnya. Sutenang menambahkan, Dikmen akan tetap berkomitmen menyukseskan program smart  city yang dirangkai Pemkab Banyuwangi.

Salah satunya dengan menyukseskan penyelenggaraan UNBK untuk seluruh pendidikan menengah. Pada UNBK kali ini, siswa akan lebih siap karena dilakukan secara menyeluruh. Tidak seperti tahun lalu yang hanya beberapa sekolah, sehingga saat terjadi perbedaan nilai, kemudian menjadi perbincangan. Padahal UNBK  memberikan nilai kejujuran yang  lebih tinggi.

“Untuk SMK baik negeri maupun swasta 66 sekolah menyatakan siap UNBK mandiri,  untuk SMA 17 yang negeri sudah siap, tinggal yang swasta ini bagaimana nanti kita tentukan hari Selasa besok,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala SMA  PGRI Banyuwangi, Samuji mengatakan, dirinya berharap bisa menyelenggarakan UNBK sendiri.

Saat ini dia mengatakan memiliki 15 komputer, sedangkan siswa kelas XII nya ada 24 orang. “Kita akan coba belajar ke sekolah penyelenggara UNBK terdekat, ingin bisa mandiri. Tinggal  membeli server,” kata Samuji.  Hal yang sama juga disampaikan Indra, operator SMK Telkom Genteng.

Sekolahnya memiliki  16 komputer dan satu server. Sedangkan jumlah siswa kelas  XII nya ada 15 orang. “Kita pilih mandiri saja, karena kalau migrasi  banyak yang harus disiapkan,  belum juga membawa siswa,  belum menyiapkan mental  mereka karena yang menjaga   pasti didominasi guru lain,” ujarnya.(radar)