RADARBANYUWANGI.ID – Kekalahan menyakitkan dari Indonesia pada Kamis malam (5 Juni 2025) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) tak hanya membuat langkah China terhenti di Kualifikasi Piala Dunia 2026, tapi juga membuka kembali luka lama kegagalan beruntun mereka selama dua dekade.
Gol semata wayang yang dicetak Romeny di menit 45, menjadi pukulan telak bagi harapan Negeri Tirai Bambu itu.
Media resmi milik pemerintah China, Global Times, secara terbuka mengkritik performa tim nasional mereka.
Ia menyebut hasil ini sebagai titik nadir yang mempermalukan dunia sepak bola China.
Mereka menyoroti bagaimana “harapan terakhir” untuk kembali ke Piala Dunia pupus begitu saja oleh negara yang selama ini dianggap sebagai kekuatan lapis kedua di Asia Tenggara.
Dalam laporan panjang mereka, Global Times bahkan menggambarkan kekalahan ini sebagai simbol kegagalan sistematis dari manajemen sepak bola nasional yang terlalu politis dan tak mampu bersaing secara teknis.
Baca Juga: Spanyol vs Prancis, Pembuktian Dua Calon Penerima Anugerah Ballon d’Or 2025: Dembele atau Yamal?
Pelatih Branko Ivankovic menjadi sorotan utama, dengan masa depannya disebut “tidak lagi relevan” setelah hasil ini.
Namun kritik juga diarahkan pada struktur kompetisi domestik dan minimnya regenerasi pemain muda berkualitas.
Lebih dari sekadar skor 0-1, pertandingan ini membuka perdebatan panjang di internal China. Apakah sepak bola mereka benar-benar belajar dari masa lalu?
Sebab, sejak terakhir kali tampil di Piala Dunia 2002, China belum pernah kembali lolos ke turnamen terbesar dunia itu, meski diguyur investasi besar, fasilitas canggih, dan proyek naturalisasi pemain.
Sebaliknya, Indonesia justru disebut sebagai “kejutan tak terduga” dalam laporan tersebut. Global Times mengakui bahwa skuad Garuda tampil penuh semangat dan menunjukkan pertumbuhan teknis yang signifikan.
Baca Juga: Segini Gaji yang Diterima Wasit Rustam Lutfullin saat Pimpin Laga Timnas Indonesia vs Tiongkok
Bahkan disebut bahwa Indonesia berhasil membuat China frustrasi secara mental dan tak punya solusi dari serangan balik cepat yang dilancarkan tim asuhan Shin Tae-yong.
Page 2
Sejarah Awal Sepatu Sepak Bola di Dunia
Kamis, 5 Juni 2025 | 02:55 WIB
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Kekalahan menyakitkan dari Indonesia pada Kamis malam (5 Juni 2025) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) tak hanya membuat langkah China terhenti di Kualifikasi Piala Dunia 2026, tapi juga membuka kembali luka lama kegagalan beruntun mereka selama dua dekade.
Gol semata wayang yang dicetak Romeny di menit 45, menjadi pukulan telak bagi harapan Negeri Tirai Bambu itu.
Media resmi milik pemerintah China, Global Times, secara terbuka mengkritik performa tim nasional mereka.
Ia menyebut hasil ini sebagai titik nadir yang mempermalukan dunia sepak bola China.
Mereka menyoroti bagaimana “harapan terakhir” untuk kembali ke Piala Dunia pupus begitu saja oleh negara yang selama ini dianggap sebagai kekuatan lapis kedua di Asia Tenggara.
Dalam laporan panjang mereka, Global Times bahkan menggambarkan kekalahan ini sebagai simbol kegagalan sistematis dari manajemen sepak bola nasional yang terlalu politis dan tak mampu bersaing secara teknis.
Baca Juga: Spanyol vs Prancis, Pembuktian Dua Calon Penerima Anugerah Ballon d’Or 2025: Dembele atau Yamal?
Pelatih Branko Ivankovic menjadi sorotan utama, dengan masa depannya disebut “tidak lagi relevan” setelah hasil ini.
Namun kritik juga diarahkan pada struktur kompetisi domestik dan minimnya regenerasi pemain muda berkualitas.
Lebih dari sekadar skor 0-1, pertandingan ini membuka perdebatan panjang di internal China. Apakah sepak bola mereka benar-benar belajar dari masa lalu?
Sebab, sejak terakhir kali tampil di Piala Dunia 2002, China belum pernah kembali lolos ke turnamen terbesar dunia itu, meski diguyur investasi besar, fasilitas canggih, dan proyek naturalisasi pemain.
Sebaliknya, Indonesia justru disebut sebagai “kejutan tak terduga” dalam laporan tersebut. Global Times mengakui bahwa skuad Garuda tampil penuh semangat dan menunjukkan pertumbuhan teknis yang signifikan.
Baca Juga: Segini Gaji yang Diterima Wasit Rustam Lutfullin saat Pimpin Laga Timnas Indonesia vs Tiongkok
Bahkan disebut bahwa Indonesia berhasil membuat China frustrasi secara mental dan tak punya solusi dari serangan balik cepat yang dilancarkan tim asuhan Shin Tae-yong.







