Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cerita Kapten Inter Milan Lautaro Martinez Menatap Laga Final UCL 2025 Versus PSG: Misi Obati Luka 2023

Radarbanyuwangi.id – Final UEFA Champions League (UCL) 2025 akan mempertemukan Paris Saint Germain (PSG) versus Inter Milan. Pertandingan penentuan jawara Eropa ini akan digelar di Munich Footbal Arena pada Minggu (1/6) dini hari.

Dibalik pertemuan kedua tim di pentas puncak kompetisi benua biru. Laga final UCL 2025 memberikan kesan mendalam bagi kapten Inter Milan, Lautaro Martinez.

“Dengan jujur, saya sangat bangga dengan tim dan klub ini, dan saya berharap kita bisa menyempurnakan segalanya,” kata kapten Inter asal Argentina tersebut kepada UEFA.

Lautaro Martínez sempat memaksakan untuk bermain meski mengalami cedera saat membantu Inter Milan menundukkan raksasa La Liga, Barcelona. Main di final UCL, pemain berusia 27 tahun masih terkenang memori pahit di edisi final 2023.

Baca Juga: Kumpulan Soal Latihan Tes PPG, Lengkap Dengan Jawabannya

“Kami menyadari kekuatan, karakteristik, dan permainan kami. Kami mencapai final melawan lawan yang saat itu merupakan salah satu tim terbaik dunia, Manchester City. Banyak yang bilang City jelas favorit dan Inter akan kalah telak. Kenyataannya, kami bermain imbang dan menurut saya kami layak dapat lebih. Tapi pertandingan itu memberi kami banyak kekuatan dan pemahaman tentang apa yang bisa kami capai sebagai tim,” kenangnya.

“Tahun ini, sejak kompetisi dimulai, kami kembali menghadapi tim-tim kuat di stadion dengan kondisi sangat menantang, dan kami selalu menunjukkan permainan dan karakteristik kami. Kami pantas berada di final Liga Champions lagi berkat kerja keras dan pengorbanan yang telah kami lakukan.”

Kini dibawah besutan Simone Inzaghi, Inter telah menunjukkan tekad luar biasa untuk mempertahankan dominasi mereka di Eropa. Dan, striker Argentina itu berharap tahun ini menjadi milik mereka.

Baca Juga: Ritual Unik Setahun Sekali di Banyuwangi, Warganya Berhenti Kerja!

“Saya menghabiskan dua hari di rumah sambil menangis karena dua hari pertama sangat berat. Kaki saya sakit sekali, bahkan tidak bisa diangkat. Berkat dokter dan fisioterapis yang bekerja luar biasa – bahkan lembur – saya bisa bermain, meski tidak 100% fit, tapi dalam kondisi terbaik yang mungkin,” katanya.

“Saat Barcelona unggul di menit ke-87, saya tidak percaya, karena sepertinya semua berjalan sesuai keinginan kami setelah unggul dua gol di kedua pertandingan. Tapi rekan-rekan sekali lagi menunjukkan kekuatan dan tekad luar biasa untuk menyamakan kedudukan dan membawa pertandingan ke babak perpanjangan waktu. Kami pantas melaju ke final berkat pengorbanan dan kerja keras tim. Sungguh, saya sangat bangga dengan tim dan klub ini, dan saya berharap kita bisa menyempurnakan segalanya [dengan memenangkan final Liga Champions,.” bebernya.

Baca Juga: Persiapan Tumpeng Sewu, Warga Kemiren Ramai-Ramai Bakar Ayam Kampung

Dibawah Simone Inzahgi, Lautaro yakin Simone bisa membawa hasil maksimal bagi Inter Milan

“Dia pelatih yang tidak membuat segalanya mudah sehari-hari, jadi jika kami bisa berlatih sambil tersenyum, itu hal positif. Dia benar-benar spesial. Pelatih yang selalu menang, dan itu yang paling penting bagi saya.”


Page 2

PSG di bawah Luis Enrique menjadi salah satu lawan yang harus diwaspadai. Les Parisiens punya modal bagus dengan dua gelar di kompetisi domestik seperti Juara Ligue 1 dan Coupe de France.

“Mereka tim yang kuat dan kompak, bagus dalam menyerang maupun bertahan. Beberapa pemain mereka dari lini tengah ke depan sangat krusial dan mengganggu. Kami kenal banyak dari mereka yang pernah bermain di Italia. Kami harus mempelajari kelebihan dan kelemahan mereka untuk menjadikan ini pertandingan dan final yang hebat. Yang terpenting, kami harus menikmatinya karena ini kompetisi berat dan kami mencapai final dua kali dalam tiga tahun terakhir – kami pantas berada di sini. Kami telah bekerja keras, tetap rendah hati, dan ingin terus berkembang.”

Baca Juga: Liburan Tenang, BRImo Siap Layani Kebutuhan Transaksi Finansial Kapan Saja

Meski demikian, Inter siap tampil all out untuk bisa membawa kuping besar ke Milan. Tidak ada perasaan lebih utama saat selain memenangkan gelar UCL.

“Ini akan menjadi perasaan luar biasa. Saya pernah mengalami final di Istanbul dan final Piala Dunia di Qatar – momen-momen unik yang akan melekat selamanya. Mengalami final bergengsi lagi di kompetisi ini akan sangat istimewa.”

“Ini mimpi yang kembali dalam genggaman. Saya bahkan tidak ingin membayangkan apakah kami akan mencapai tujuan yang kita semua inginkan ini – trofi yang sudah lama tidak diraih Inter. Saya benar-benar ingin menikmati momen ini, final ini, pertandingan ini. Jika kemudian terwujud, ini akan menjadi mimpi yang menjadi kenyataan.” (*)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Final UEFA Champions League (UCL) 2025 akan mempertemukan Paris Saint Germain (PSG) versus Inter Milan. Pertandingan penentuan jawara Eropa ini akan digelar di Munich Footbal Arena pada Minggu (1/6) dini hari.

Dibalik pertemuan kedua tim di pentas puncak kompetisi benua biru. Laga final UCL 2025 memberikan kesan mendalam bagi kapten Inter Milan, Lautaro Martinez.

“Dengan jujur, saya sangat bangga dengan tim dan klub ini, dan saya berharap kita bisa menyempurnakan segalanya,” kata kapten Inter asal Argentina tersebut kepada UEFA.

Lautaro Martínez sempat memaksakan untuk bermain meski mengalami cedera saat membantu Inter Milan menundukkan raksasa La Liga, Barcelona. Main di final UCL, pemain berusia 27 tahun masih terkenang memori pahit di edisi final 2023.

Baca Juga: Kumpulan Soal Latihan Tes PPG, Lengkap Dengan Jawabannya

“Kami menyadari kekuatan, karakteristik, dan permainan kami. Kami mencapai final melawan lawan yang saat itu merupakan salah satu tim terbaik dunia, Manchester City. Banyak yang bilang City jelas favorit dan Inter akan kalah telak. Kenyataannya, kami bermain imbang dan menurut saya kami layak dapat lebih. Tapi pertandingan itu memberi kami banyak kekuatan dan pemahaman tentang apa yang bisa kami capai sebagai tim,” kenangnya.

“Tahun ini, sejak kompetisi dimulai, kami kembali menghadapi tim-tim kuat di stadion dengan kondisi sangat menantang, dan kami selalu menunjukkan permainan dan karakteristik kami. Kami pantas berada di final Liga Champions lagi berkat kerja keras dan pengorbanan yang telah kami lakukan.”

Kini dibawah besutan Simone Inzaghi, Inter telah menunjukkan tekad luar biasa untuk mempertahankan dominasi mereka di Eropa. Dan, striker Argentina itu berharap tahun ini menjadi milik mereka.

Baca Juga: Ritual Unik Setahun Sekali di Banyuwangi, Warganya Berhenti Kerja!

“Saya menghabiskan dua hari di rumah sambil menangis karena dua hari pertama sangat berat. Kaki saya sakit sekali, bahkan tidak bisa diangkat. Berkat dokter dan fisioterapis yang bekerja luar biasa – bahkan lembur – saya bisa bermain, meski tidak 100% fit, tapi dalam kondisi terbaik yang mungkin,” katanya.

“Saat Barcelona unggul di menit ke-87, saya tidak percaya, karena sepertinya semua berjalan sesuai keinginan kami setelah unggul dua gol di kedua pertandingan. Tapi rekan-rekan sekali lagi menunjukkan kekuatan dan tekad luar biasa untuk menyamakan kedudukan dan membawa pertandingan ke babak perpanjangan waktu. Kami pantas melaju ke final berkat pengorbanan dan kerja keras tim. Sungguh, saya sangat bangga dengan tim dan klub ini, dan saya berharap kita bisa menyempurnakan segalanya [dengan memenangkan final Liga Champions,.” bebernya.

Baca Juga: Persiapan Tumpeng Sewu, Warga Kemiren Ramai-Ramai Bakar Ayam Kampung

Dibawah Simone Inzahgi, Lautaro yakin Simone bisa membawa hasil maksimal bagi Inter Milan

“Dia pelatih yang tidak membuat segalanya mudah sehari-hari, jadi jika kami bisa berlatih sambil tersenyum, itu hal positif. Dia benar-benar spesial. Pelatih yang selalu menang, dan itu yang paling penting bagi saya.”