Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Puluhan Siswa-Guru SMA Muhammadiyah Genteng Keracunan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Perawat-menangani-pasien-di-koridor-ruang-UGD-RS-Al-Huda,-Genteng,-Banyuwangi,-sore-kemarin.

Muntah setelah Makan Hidangan Syukuran

BANYUWANGI – Sedikitnya 39 siswa, guru, dan wali siswa SMA Muhammadiyah Genteng dirawat di rumah sakit Al-Huda, Genteng, sore kemarin  (9/4). Mereka diduga keracunan makanan acara syukuran yang digelar pihak sekolah di hall Hotel Mahkota Genteng siang kemarin.

Kegiatan syukuran itu dihadiri 243 siswa yang baru selesai mengikuti ujian nasional. Ikut pula dalam acara tersebut para guru dan wali siswa. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, peserta syukuran yang mengalami keracunan datang silih berganti ke  Rumah Sakit (RS) Al-Huda, Genteng.

Saking banyaknya jumlah pasien keracunan, beberapa pasien terpaksa menjalani  perawatan di teras depan ruang unit gawat  darurat (UGD). Peserta syukuran yang mengalami keracunan sebagian baru merasakan gejala keracunan setelah mereka tiba di rumah.

Seperti dikatakan Umi Nurhasanah, 37, salah satu wali murid yang tinggal di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng.  Umi Nurhasanah mengaku saat mengikuti kegiatan tersebut banyak peserta yang mengeluhkan kue lemper. Kue tersebut terlihat tidak seperti biasanya. Oleh karena itu, mereka menduga keracunan itu berasal dari kue lemper yang dimakan. “Lempernya itu agak beda, agak bau,” jelasnya.

Anggota keluarga Umi Nurhasanah yang terkena dampak keracunan itu justru anaknya yang masih berumur enam tahun bernama Asmi. Kebetulan bocah itu juga diajak menghadiri acara syukuran siswa SMA Muhammadiyah Genteng siang itu.

“Sekitar 15 menit setelah makan lemper, dia bilang ingin uwhek (berak dan mules),” jelas Nurhasanah. Sementara itu, kejadian keracunan masal itu mendapat perhatian khusus Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi Dinkes Banyuwangi, Mujito, langsung memerintahkan dua puskesmas terdekat melakukan pertolongan pertama. Begitu ada informasi, kita kerahkan Puskesmas Genteng Kulon dan Puskesmas Kembiritan memberikan pertolongan,” ujar Mujito.

Hingga berita ini ditulis tadi malam, peserta acara yang mengalami keracunan masih terus mengalir. Data sementara dari Dinkes Banyuwangi tercatat sebanyak 39 orang dilarikan ke RS Al-Huda, Genteng, untuk mendapat perawatan. Pasien yang bertahan menjalani rawat inap tadi malam sebanyak delapan orang.

“Sementara data validnya 39 dirawat di RS Al- Huda. Delapan orang di antaranya terpaksa harus opname. Korban keracunan yang dilarikan ke RSUD Genteng tadi sepuluh orang dan dua masih menjalani perawatan,” jelasnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga langsung melakukan penyelidikan terkait makanan yang dikonsumsi peserta syukuran sekolah itu. “Sampel sudah kita kirim ke Surabaya,” terang Mujito.  Sementara itu, hingga sore kemarin pihak Polsek Genteng masih terus melakukan pendataan di RSUD Genteng.

Kapolsek Genteng Kompol Sumartono memimpin langsung upaya penyidikan keracunan masal itu. “Jumlahnya masih kita hitung sampai saat ini (sore kemarin, Red),” ucap Kompol Sumartono. Menyikapi peristiwa itu, Kepala SMA Muhammadiyah Genteng, Masutra, membenarkan bahwa keluhan sempat dilontarkan beberapa peserta terkait kue lemper yang dimakan.

“Katanya lempernya bau dan ngiler (berlendir). Kebetulan saya tadi juga makan, tapi sampai saat ini saya tidak apa-apa,” ucapnya. Masutra menambahkan, kejadian keracunan dirasakan sebagian peserta ketika mereka sudah tiba di rumah masing- masing.

Terkait kejadian itu, pihak sekolah menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada polisi. “Ini sudah ditangani pihak kepolisian,” ucap Masutra. (radar)

Kata kunci yang digunakan :