Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

19 Tahun Tragedi Tsunami Aceh 2004: Data Lengkap, Dampak Gempa Megathrust, dan Warisan Mitigasi Bencana

19-tahun-tragedi-tsunami-aceh-2004:-data-lengkap,-dampak-gempa-megathrust,-dan-warisan-mitigasi-bencana
19 Tahun Tragedi Tsunami Aceh 2004: Data Lengkap, Dampak Gempa Megathrust, dan Warisan Mitigasi Bencana

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Tragedi tsunami Aceh 26 Desember 2004 tercatat sebagai salah satu bencana alam terdahsyat dalam sejarah modern.

Hampir dua dekade berlalu, jejak kehancurannya masih membekas mendalam di ingatan masyarakat Indonesia dan dunia.

Peristiwa ini tidak hanya menelan ratusan ribu korban jiwa, tetapi juga mengubah struktur sosial, geografis, hingga sistem mitigasi bencana di Tanah Air.

Berdasarkan catatan berbagai lembaga internasional dan nasional, gempa dahsyat berkekuatan 9,2–9,3 magnitudo Mw mengguncang kawasan lepas pantai barat Sumatra pada 26 Desember 2004 pukul 07.58 WIB.

Baca Juga: Kabar Gembira! Jalan Tol Paluh Kemiri–Tanjung Morawa Dibuka Kembali 4 Desember 2025, Perbaikan Amblas Hampir Rampung

Gempa megathrust yang berlangsung hampir 10 menit itu memicu pergeseran masif dasar laut Samudra Hindia, menghasilkan gelombang tsunami raksasa yang menyapu pesisir Aceh dan sejumlah negara lain.

Gelombang yang mencapai ketinggian lebih dari 30 meter menerjang tanpa peringatan.

Dalam hitungan menit, wilayah pesisir Aceh—mulai dari Banda Aceh, Aceh Besar, Meulaboh, hingga Pidie—hancur porak-poranda.

Rumah, sekolah, rumah ibadah, dan infrastruktur publik lenyap tersapu air. Ribuan hektare lahan pemukiman terseret ke laut bersama penghuninya.

Korban dan Kerusakan Masif

Indonesia menjadi negara paling terdampak dalam tragedi tersebut. Dari total 227.898 korban meninggal dan hilang di seluruh kawasan, sebagian besar berasal dari Aceh dan Sumatra Utara.

Ratusan ribu warga kehilangan keluarga, pekerjaan, dan tempat tinggal.

Baca Juga: Proyek Tol Gilimanuk–Mengwi Mandek, Investor Mundur: Rute Alternatif Gilimanuk–Seririt–Soka Dinilai Lebih Prospektif

Banyak kawasan pesisir berubah total: garis pantai bergeser, permukiman hilang, dan tatanan sosial masyarakat pun terguncang.

Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai US$15 miliar, menjadikannya salah satu bencana paling mahal dalam sejarah.


Page 2

19 Tahun Tragedi Tsunami Aceh 2004: Data Lengkap, Dampak Gempa Megathrust, dan Warisan Mitigasi Bencana

Rabu, 3 Desember 2025 | 13:42 WIB


Page 3

Layanan dasar seperti listrik, air bersih, komunikasi, dan transportasi lumpuh berbulan-bulan. Akses kesehatan pun terganggu karena fasilitas medis banyak yang rusak.

Tsunami Aceh juga mengguncang 15 negara di sekitar Samudra Hindia, termasuk Sri Lanka, India, Thailand, Maladewa, hingga Somalia.

Ribuan korban ditemukan di negara-negara tersebut, mempertegas skala global bencana ini.

Dampak Regional dan Efek Domino Global

Tidak hanya Indonesia, banyak negara di Asia Selatan dan Afrika Timur mengalami kehancuran serupa. Sri Lanka dan India mencatat puluhan ribu korban jiwa.

Baca Juga: Pasca BPJT Resmi Ubah Nama Tol Probowangi Menjadi Prosiwangi, Situbondo Masuk Jaringan Konektivitas Strategis

Thailand kehilangan banyak wisatawan mancanegara yang tengah berlibur di kawasan pantai Phuket dan Khao Lak.

Tragedi ini memicu solidaritas internasional terbesar sepanjang sejarah bencana. Ratusan negara dan lembaga dunia mengirimkan bantuan dalam bentuk logistik, medis, tenaga ahli, hingga rekonstruksi jangka panjang.

Warisan Tragedi: Peringatan Dini Tsunami dan Mitigasi Bencana

Sebelum peristiwa 2004, kawasan Samudra Hindia tidak memiliki sistem peringatan dini tsunami. Bencana besar ini menjadi titik balik global.

Indonesia bersama negara-negara lain kemudian membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), jaringan peringatan dini berbasis sensor laut dan satelit.

Di Tanah Air, tragedi ini menjadi katalis lahirnya badan-badan penanganan bencana modern, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Satpol PP Banyuwangi Gempur Rokok Ilegal di Kecamatan Giri, Sasar Warung dan Lapak Pinggir Jalan

Edukasi kebencanaan mulai dimasukkan dalam kurikulum sekolah, simulasi evakuasi digelar rutin, dan tata ruang pesisir diperketat.

Rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh juga menjadi operasi pemulihan terbesar dalam sejarah Indonesia. Infrastruktur baru dibangun dengan pendekatan lebih kuat dan berkelanjutan.

Selain itu, proses perdamaian antara Pemerintah Indonesia dan GAM ikut terbantu oleh momentum kebersamaan pascabencana, mengakhiri konflik puluhan tahun di Aceh.

Pelajaran Besar dari Aceh

Tsunami Aceh 2004 menjadi pengingat bahwa Indonesia hidup di wilayah dengan risiko bencana tinggi. Kesadaran mitigasi kini semakin kuat, namun tantangan tetap ada.