RADARBANYUWANGI.ID – Nilai-nilai Pancasila merupakan pedoman moral dan etika bangsa Indonesia yang tak lekang oleh waktu.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, Pancasila tetap relevan sebagai fondasi dalam membentuk karakter masyarakat yang beradab, inklusif, dan bertanggung jawab secara sosial.
Baca Juga: Mengupas Jenis Jenis Buah Naga! Lebih dari Sekadar Rasa
Nilai gotong royong mendorong kolaborasi dalam memanfaatkan teknologi demi kepentingan bersama.
Sementara keadilan sosial mengingatkan kita akan pentingnya pemerataan akses terhadap teknologi digital, agar tidak terjadi kesenjangan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, atau antara kelompok ekonomi atas dan bawah.
Etika Digital Berdasarkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua menekankan pentingnya menghargai hak asasi manusia di dunia digital. Ini menjadi landasan etika dalam berkomunikasi di media sosial, seperti menghindari ujaran kebencian, hoaks, dan perundungan daring (cyberbullying). Etika digital adalah wujud nyata dari kemanusiaan yang adil dan beradab.
Baca Juga: Mulai F1 GP Spanyol, Sayap Depan Harus Lebih Kaku, Ini Dampaknya ke Balapan
Perlindungan Privasi dan Martabat Manusia
Dalam era di mana data pribadi mudah tersebar, nilai Pancasila memberi pijakan moral untuk menghormati privasi orang lain.
Perlindungan data pribadi bukan hanya isu teknis, melainkan juga cerminan penghormatan terhadap martabat manusia sebagai makhluk sosial.
Persatuan Indonesia
Teknologi seharusnya menjadi alat pemersatu, bukan pemecah belah. Nilai persatuan menuntut masyarakat untuk mengedepankan toleransi dan inklusivitas dalam interaksi digital, terlepas dari perbedaan suku, agama, ras, atau pandangan politik.
Baca Juga: Harapan Striker Ousmane Dembele di Final UCL 2025 Kontra Inter Milan: Ambisi Rengkuh Trofi UCL
Demokrasi Digital dan Musyawarah Mufakat
Ruang digital harus mencerminkan demokrasi yang sehat. Pancasila mendorong terciptanya musyawarah dalam perbedaan pendapat, serta perumusan kebijakan publik berbasis aspirasi rakyat melalui partisipasi digital yang inklusif dan etis.
Pendidikan dan Pembinaan Karakter Digital
Pendidikan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cakap digital, tetapi juga bijak, beretika, dan bertanggung jawab.
Ini menjadi fondasi dalam membangun karakter bangsa yang kuat dalam menghadapi tantangan zaman.
Page 2

Pak Husnul Ganti Kelamin?
Kamis, 29 Mei 2025 | 15:32 WIB

Empat Istri, Satu Nyawa
Kamis, 29 Mei 2025 | 15:30 WIB

Mertua, Bayi, dan Warisan Bikin Pusing
Kamis, 29 Mei 2025 | 14:50 WIB

Kembali ke Alas Purwo
Kamis, 29 Mei 2025 | 13:00 WIB
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Nilai-nilai Pancasila merupakan pedoman moral dan etika bangsa Indonesia yang tak lekang oleh waktu.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, Pancasila tetap relevan sebagai fondasi dalam membentuk karakter masyarakat yang beradab, inklusif, dan bertanggung jawab secara sosial.
Baca Juga: Mengupas Jenis Jenis Buah Naga! Lebih dari Sekadar Rasa
Nilai gotong royong mendorong kolaborasi dalam memanfaatkan teknologi demi kepentingan bersama.
Sementara keadilan sosial mengingatkan kita akan pentingnya pemerataan akses terhadap teknologi digital, agar tidak terjadi kesenjangan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, atau antara kelompok ekonomi atas dan bawah.
Etika Digital Berdasarkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua menekankan pentingnya menghargai hak asasi manusia di dunia digital. Ini menjadi landasan etika dalam berkomunikasi di media sosial, seperti menghindari ujaran kebencian, hoaks, dan perundungan daring (cyberbullying). Etika digital adalah wujud nyata dari kemanusiaan yang adil dan beradab.
Baca Juga: Mulai F1 GP Spanyol, Sayap Depan Harus Lebih Kaku, Ini Dampaknya ke Balapan
Perlindungan Privasi dan Martabat Manusia
Dalam era di mana data pribadi mudah tersebar, nilai Pancasila memberi pijakan moral untuk menghormati privasi orang lain.
Perlindungan data pribadi bukan hanya isu teknis, melainkan juga cerminan penghormatan terhadap martabat manusia sebagai makhluk sosial.
Persatuan Indonesia
Teknologi seharusnya menjadi alat pemersatu, bukan pemecah belah. Nilai persatuan menuntut masyarakat untuk mengedepankan toleransi dan inklusivitas dalam interaksi digital, terlepas dari perbedaan suku, agama, ras, atau pandangan politik.
Baca Juga: Harapan Striker Ousmane Dembele di Final UCL 2025 Kontra Inter Milan: Ambisi Rengkuh Trofi UCL
Demokrasi Digital dan Musyawarah Mufakat
Ruang digital harus mencerminkan demokrasi yang sehat. Pancasila mendorong terciptanya musyawarah dalam perbedaan pendapat, serta perumusan kebijakan publik berbasis aspirasi rakyat melalui partisipasi digital yang inklusif dan etis.
Pendidikan dan Pembinaan Karakter Digital
Pendidikan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cakap digital, tetapi juga bijak, beretika, dan bertanggung jawab.
Ini menjadi fondasi dalam membangun karakter bangsa yang kuat dalam menghadapi tantangan zaman.