Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ada 12 Kasus DBD di Banyuwangi Selama Awal Januari, Dinkes Himbau Masyarakat Waspada – Tribunjatim.com

ada-12-kasus-dbd-di-banyuwangi-selama-awal-januari,-dinkes-himbau-masyarakat-waspada-–-tribunjatim.com
Ada 12 Kasus DBD di Banyuwangi Selama Awal Januari, Dinkes Himbau Masyarakat Waspada – Tribunjatim.com

Tayang: Kamis, 16 Januari 2025 15:02 WIB

zoom-inlihat foto Ada 12 Kasus DBD di Banyuwangi Selama Awal Januari, Dinkes Himbau Masyarakat Waspada

istimewa

Ilustrasi nyamuk aedes aegypti yang sebabkan DBD. Ada 12 Kasus DBD di Banyuwangi Selama Awal Januari, Dinkes Himbau Masyarakat Waspada 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI– Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mewaspadai ancaman demam berdarah dengue (DBD).

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan, tercatat sebanyak 12 kasus DBD selama Januari 2025. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah hingga akhir bulan.

Menurut Amir, demam berdarah masih menjadi ancaman. Sepanjang 2024, Dinkes mencat kasus penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu sebanyak 550 kasus. Sebanyak 19 orang penderita meninggal dunia.

“Untuk 2025, sampai saat ini tidak ada kematian akibat DBD,” kata Amir, Kamis (16/1/2025).

Amir menjabarkan, 12 kasus DBD yang tercatat sepanjang 2025 tersebar di sembilan wilayah kecamatan. Yal i Tegaldlimo, Singojuruh, Glenmore, Purwoharjo, Rogojampi, Genteng, Banyuwangi, Kalibaru, dan Siliragung.

Amir menjelaskan, Dinkes mulai meningkatkan kewaspadaan kasus DBD. Salah satu caranya, yakni dengan pengamatan kondisi di lapangan dan edukasi masyarakat.

“Caranya melalui peningkatan surveilans dan edukasi,” sambungnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk melalui cara-cara yang lazim dilakukan. Yakni menguras dan menutup rempat penampungan air, membersihkan barang bekas yang berada di sekitar tempat tinggal masing-masing.

Barang-barang bekas yang terbuang berpotensi menjadi tempat penampungan air hujan dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

“Kami juga mengimbau masyarakat menggunakan obat anti nyamuk serta menjaga kebersihan lingkungan,” tutur dia.

Ia juga meminta warga agar paham gejala-gejala demam berdarah. Seperti demam tinggi antara 39-40 derajat celsius pada 2-3 hari pertama.

Berikutnya, demam biasa menurun selama beberapa hari. Demam kemudian akan kembali meninggi yang merupakan fase kritis.

Demam juga biasanya dibarengi sengan gejala pendarahan.

“Apabila terjadi gejala demikian, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” katanya. (