Laporan Wartawan Tribun Jatim Netwpork, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Pengguna kendaraan roda empat yang hendak pergi ke Banyuwangi kota diimbau untuk menghindari jalur utara.
Imbauan itu agar para pengguna jalan terhindari dari macet parah di ruas Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di akses jalan menuju Pelabuhan Ketapang.
Kemacetan itu telah berlangsung lima hari, sejak Minggu (2/7/2023). Pada Kamis (6/7/2023) siang, kemacetan makin mengular hingga sekitar 12 kilometer dari pintu masuk pelabuhan.
“Pengguna jalan yang akan menuju Banyuwangi kota dari arah Surabaya, kami imbau agar melintas melalui jalur selatan via lewat Jember,” kata Kasatlantas Polresta Banyuwangi Kompol Randy Asdar.
Dengan melalui jalur selatan, para pengguna jalan akan terhindar dari kemacetan yang bakal memakan waktu berjam-jam.
Para pengguna jalan yang terjebak macet di jalur tersebut mengaku menghabiskan waktu antara 7 hingga 8 jam.
Jarak tempuh itu dihabiskan hanya untuk melintasi jalan sepanjang kira-kira 12 kilometer.
Randy menjelaskan, para pengguna jalan akan lebih cepat untuk menuju Banyuwangi kota apabila lewat jalur selatan via Jember.
“Untuk menghindari kemacetan agar pengguna jalan tak terjebak di jalur Situbondo-Banyuwangi,” katanya.
Randy mengatakan, satlantas bersama pihak terkait tengah berupaya mencari solusi untuk mengurai kemacetan.
Hanya saja, kemacetan tersebut belum bisa diprediksi bakal berlangsung berapa lama. Makanya, pihaknya mengimbau pengguna jalan untuk menghindari jalur macet.
Diberitakan sebelumnya, kemacetan di jalur utama Situbondo-Banyuwangi telah berlangsung sejak Minggu sore. Kemacetan dipicu antrean masuk ke Pelabuhan Ketapang.
Korsatpel Pelabuhan Penyebrangan Ketapang BPTD Wilayah XI, Rocky Surentu mengatakan, kemacetan itu salah satunya merupakan imbas dari pembangunan dermaga ponton 4 di Pelabuhan Gilimanuk, Bali dan lonjakan jumlah penumpang saat libur panjang Idul Adha dan libur sekolah.