RadarBanyuwangi.id – Adrian Newey, salah satu insinyur paling legendaris dalam sejarah Formula 1, menyebut Aston Martin memiliki fasilitas terbaik di antara seluruh tim F1 saat ini. D
alam wawancara perdananya sejak bergabung, Newey juga menyoroti potensi besar Aston Martin dalam menghadapi regulasi baru F1 tahun 2026.
Newey resmi bergabung dengan Aston Martin setelah meninggalkan Red Bull Racing, tempat ia meraih enam gelar Konstruktor dan delapan gelar Pembalap selama 18 tahun.
Pria berusia 66 tahun ini memiliki rekam jejak cemerlang sejak debutnya di F1 tahun 1988 bersama tim-tim besar seperti Williams dan McLaren.
Baca Juga: Usai Terhenti di 16 Besar Liga 4 Nasional, Ini Permintaan Ketua PSSI Kepada Presiden dan Komisaris Persewangi Banyuwangi
Kesan Pertama di Tim Baru
Dalam wawancara bersama laman resmi Aston Martin, Newey mengungkapkan betapa antusias dan positifnya suasana kerja di tim barunya.
Ia menyebut bahwa tim yang bermarkas di Silverstone ini tidak hanya memiliki infrastruktur mutakhir, tetapi juga semangat kolektif yang tinggi.
“Ketika bergabung dengan tim baru, Anda tak pernah tahu seperti apa pengalamannya. Tapi saya disambut dengan hangat, dan itu sangat berarti,” kata Newey.
Tim Aston Martin kini sedang dalam proses transformasi besar, baik dari sisi jumlah anggota tim maupun fasilitas teknis.
Sejak diambil alih oleh Lawrence Stroll pada 2018 dan dikembalikan sebagai merek Aston Martin di 2020, investasi besar telah dilakukan termasuk dalam pembangunan markas dan terowongan angin canggih.
Baca Juga: Pembangkit Listrik Tenaga Matahari Terbesar di Indonesia Sedang Dibangun di Banyuwangi
Fasilitas Canggih Bukan Jaminan, Tapi Potensi Besar
Newey menekankan bahwa fasilitas hanyalah alat bantu, dan yang terpenting adalah kolaborasi sumber daya manusia.
Ia menyebut pengalamannya di Red Bull, yang berhasil menjadi tim juara meskipun memiliki fasilitas terbatas, sebagai bukti bahwa sinergi antartim adalah kunci sukses. “F1 adalah soal orang. Teknologi penting, tapi manusialah yang menjalankannya,” ujarnya.
Meski begitu, ia tak ragu menyebut fasilitas baru Aston Martin sebagai yang terbaik di Formula 1 saat ini, memberikan fondasi yang kuat untuk meraih kesuksesan jangka panjang.
Page 2
Baca Juga: Ditinggal Marselino Ferdinan dan Kevin Diks, Patrick Kluivert Bisa Andalkan Eliano Reijnders Saat Lawan China
Regulasi 2026: Peluang untuk Berinovasi
Salah satu fokus utama Newey adalah mempersiapkan mobil untuk musim 2026, saat regulasi aerodinamis dan power unit F1 akan mengalami perubahan besar.
Ia menilai bahwa regulasi baru tersebut sebenarnya menyimpan ruang inovasi lebih luas daripada yang terlihat di permukaan.
“Awalnya saya kira peraturannya sangat ketat, tapi setelah dicermati lebih dalam, ternyata ada banyak celah untuk pendekatan yang berbeda.”
Newey membandingkan dengan situasi tahun 2022, di mana berbagai tim mengambil jalur desain berbeda sebelum akhirnya mulai menyatu.
Menurutnya, pola serupa kemungkinan besar akan terjadi di 2026, menciptakan kompetisi desain dan strategi yang menarik dalam beberapa musim pertama.
Baca Juga: Penghafal Al-Qur’an 6 Juz Bebas Pilih Sekolah Manapun di Banyuwangi
Misi Besar Aston Martin
Saat ini, Aston Martin masih tertahan di peringkat ketujuh klasemen konstruktor. Bahkan pembalap andalan mereka, Fernando Alonso, belum meraih satu poin pun dari enam balapan awal musim ini.
Kehadiran Newey diharapkan dapat menjadi katalisator perubahan, baik dalam aspek teknis maupun budaya tim.
Newey menutup wawancaranya dengan menegaskan bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada alat atau nama besar, melainkan dari komitmen dan kekompakan tim dalam memaksimalkan setiap potensi yang ada. (*)
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Adrian Newey, salah satu insinyur paling legendaris dalam sejarah Formula 1, menyebut Aston Martin memiliki fasilitas terbaik di antara seluruh tim F1 saat ini. D
alam wawancara perdananya sejak bergabung, Newey juga menyoroti potensi besar Aston Martin dalam menghadapi regulasi baru F1 tahun 2026.
Newey resmi bergabung dengan Aston Martin setelah meninggalkan Red Bull Racing, tempat ia meraih enam gelar Konstruktor dan delapan gelar Pembalap selama 18 tahun.
Pria berusia 66 tahun ini memiliki rekam jejak cemerlang sejak debutnya di F1 tahun 1988 bersama tim-tim besar seperti Williams dan McLaren.
Baca Juga: Usai Terhenti di 16 Besar Liga 4 Nasional, Ini Permintaan Ketua PSSI Kepada Presiden dan Komisaris Persewangi Banyuwangi
Kesan Pertama di Tim Baru
Dalam wawancara bersama laman resmi Aston Martin, Newey mengungkapkan betapa antusias dan positifnya suasana kerja di tim barunya.
Ia menyebut bahwa tim yang bermarkas di Silverstone ini tidak hanya memiliki infrastruktur mutakhir, tetapi juga semangat kolektif yang tinggi.
“Ketika bergabung dengan tim baru, Anda tak pernah tahu seperti apa pengalamannya. Tapi saya disambut dengan hangat, dan itu sangat berarti,” kata Newey.
Tim Aston Martin kini sedang dalam proses transformasi besar, baik dari sisi jumlah anggota tim maupun fasilitas teknis.
Sejak diambil alih oleh Lawrence Stroll pada 2018 dan dikembalikan sebagai merek Aston Martin di 2020, investasi besar telah dilakukan termasuk dalam pembangunan markas dan terowongan angin canggih.
Baca Juga: Pembangkit Listrik Tenaga Matahari Terbesar di Indonesia Sedang Dibangun di Banyuwangi
Fasilitas Canggih Bukan Jaminan, Tapi Potensi Besar
Newey menekankan bahwa fasilitas hanyalah alat bantu, dan yang terpenting adalah kolaborasi sumber daya manusia.
Ia menyebut pengalamannya di Red Bull, yang berhasil menjadi tim juara meskipun memiliki fasilitas terbatas, sebagai bukti bahwa sinergi antartim adalah kunci sukses. “F1 adalah soal orang. Teknologi penting, tapi manusialah yang menjalankannya,” ujarnya.
Meski begitu, ia tak ragu menyebut fasilitas baru Aston Martin sebagai yang terbaik di Formula 1 saat ini, memberikan fondasi yang kuat untuk meraih kesuksesan jangka panjang.