Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Adu Cepat Berenang 10.000 Meter di Selat Bali

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

aduKALIPURO – Kejuaraan Daerah (Kejurda) selam Fins Swimming Jawa Timur 2014 memasuki hari terakhir kemarin. Persaingan antar atlet semakin seru. Dua hari sebelumnya lomba digeber di kolam renang GOR Tawang Alun. Tetapi, pengujung lomba dihelat di pantai Cacalan, Banyuwangi. Ajang tersebut diikuti 315 atlet asal berbagai daerah di Jatim. Dari sekian daerah, kontingen Surabaya paling banyak mengirimkan atlet dengan jumlah total 81 atlet.

Banyuwangi sebagai tuan rumah hanya menurunkan 31 atlet.Pada hari pertama, kontingen Surabaya mendominasi perolehan medali. Tuan rumah Banyuwangi hanya berhasil mencuri beberapa medali. Bahkan, prestasi terbaik hanya sebagai juara ketiga. Ada empat atlet Kota Gandrung yang hanya mampu meraih medali perunggu. Para atlet itu adalah Safira Nur Islami yang berlaga di kelas 100 meter surface monofin KU-E Putr. 

Ada juga Difa Wulan yang berlaga di kelas 100 meter surface monofin KU-F Putri, Difa Wulan P yang berlaga di 100 meter surface bifin KU-F Putri, dan Hafizh Aiman di 100 meter surface bifin KU-D putra. Di hari kedua, atlet Surabaya terus menambah medali. Meski begitu, beruntung, tuan rumah mampu mengangkat medali emas di nomor lomba 50 meter surface bifin KU-D putra.

Prestasi terbaik itu diraih Hafizh Aiman. Dengan demikian, siswa SD itu berhasil mengangkat dua medali. Namun, diprediksi, tuan rumah gagal menjadi juara umum. Sementara itu, di lomba selam laut, Banyuwangi mendapatkan tiga medali. Rinciannya, Agung mendapat medali perak di lomba500 meter kelas KU-F putra, Rika Mustika mendapatkan medali perunggu di lomba 500 meter KUE putri, dan Salsabina Khumaira meraih medali perunggu di kelas 500 meter KU-F putri.  

Pelatih selam POSSI Banyuwangi, Yusuf Widodo, mengakui timnya masih kalah bersaing dengan kontingen lain. Di ajang itu, pihaknya memang hanya menurunkan atlet paling junior. ‘’Kami hanya menurunkan atlet cilik,’’ katanya. Pada kelas tertinggi, tuan rumah memang tidak menurunkan atlet. Padahal, kelas-kelas tersebut bisa dijadikan barometer persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2015 mendatang. ‘’Atlet Porprov kita simpan dengan pertimbangan yang sudah matang,” tandasnya.  Sementara itu, selain lomba 500 meter, dalam kejuaraan itu juga ada lomba 1.000 meter dan10.000 meter. Tuan rumah Banyuwangi hanya mampu masuk lima terbaik pengumpul medali terbanyak. Juara umum disabet Surabaya. (radar)