Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Aduh! 4 Penari Karnaval Horeg di Banyuwangi Ketabrak Mobil, Luka Lecet Hingga Dislokasi Tulang

aduh!-4-penari-karnaval-horeg-di-banyuwangi-ketabrak-mobil,-luka-lecet-hingga-dislokasi-tulang
Aduh! 4 Penari Karnaval Horeg di Banyuwangi Ketabrak Mobil, Luka Lecet Hingga Dislokasi Tulang

radarbanyuwangi.jawapos.com – Ini bisa menjadi peringatan bagi panitia Agustusan. Empat penari sound horeg yang meramaikan karnaval HUT ke-80 RI di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, diseruduk mobil Toyota Innova Reborn dengan nomor polisi W 1472 YK yang disopiri M, warga Desa Sraten pada Rabu (20/8) malam.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 18.00. Saat itu, rombongan sound horeg yang diikuti sejumlah penari cantik ini baru jalan dari garis start.

Akibat kecelakaan itu, empat penari terluka serius dan langsung dilarikan ke RS Al Huda Gambiran.

“Empat korban semuanya perempuan, dua pelajar dan dua orang ibu rumah tangga,” terang Kapolsek Cluring, Iptu Putu Ardana.

Keempat korban yang dilarikan ke RS Al Huda, jelas dia, tiga diantaranya warga Dusun Krajan, Desa Sraten.

Mereka itu, CA (14) dengan luka lebam pada kaki kiri, IS (47) dengan luka pada bahu sebelah kiri hingga pergeseran pada tulang.

Kemudian LI (40) dengan luka pergeseran tulang pada kaki kanan. Sedang satu korban lagi SA (14) asal Dusun Sumberwaru, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring yang mengalami luka lecet pada tangan kiri.  

Menurut Kapolsek, dari empat korban itu dua diantaranya sudah pulang. Sedang dua korban lainnya masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.

“Dua korban yang masih dirawat di RS Al Huda mengalami luka serius pada tulangnya,” katanya.

Menurut Kapolsek, kecelakan itu diduga karena sopir mobil Toyota Innova berinisial M belum lihai mengendarai mobil matic. Saat rombongan penari berhenti, sopir malah menginjak gas dan menabrak.

“Ada empat korban yang tertabrak mobil itu,” terangnya.

Empat korban beserta mobil yang menabrak itu, masih kata Kapolsek, satu rombongan dengan grub karnaval. Mereka berasal dari Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring.

“Tidak ada laporan dalam peristiwa ini, sebisa mungkin diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya.

Kepala Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Arif Rahman Mulyadi mengaku masih belum mengetahui secara pasti kronologi kejadiannya.


Page 2

Ia memastikan kendaraan yang menabrak itu pembawa makanan dan minuman peserta karnaval.

“Sopirnya bernama Mahfud asal Desa Sraten, pemuda yang ikut iring-iringan karnaval,” terangnya.

Sebelum acara dimulai, lanjut dia, pihaknya juga sudah menghimbau kepada semua peserta tidak ada mobil yang mengiringi dibelakang peserta karnaval.

Kejadian ini di luar kendalinya, ia tidak mengetahui ada mobil yang ikut perfom di belakang peserta tersebut dan akhirnya terjadi kecelakaan.

“Saat itu, saya masih diatas panggung start setelah membuka acara, tiba-tiba tejadilah kecelakaan itu,” bebernya.

Menurut Rahman, peserta yang mengalami kecelakaan itu, peserta pertama yang berangkat perform.

Untuk kejadiannya, berjarak sekitar 30 meter dari garis start.

“Mereka baru saja melewati garis start, setelah kejadian itu, karnaval berlanjut hingga selesai,” ungkapnya. 

Setelah kejadian ini, masih kata Rahman, desa lain yang ingin menggelar karnaval atau kirab budya diharap bisa menaati peraturan yang ada.

“Semoga kejadian ini tidak terulang kembali,” harapnya.


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Ini bisa menjadi peringatan bagi panitia Agustusan. Empat penari sound horeg yang meramaikan karnaval HUT ke-80 RI di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, diseruduk mobil Toyota Innova Reborn dengan nomor polisi W 1472 YK yang disopiri M, warga Desa Sraten pada Rabu (20/8) malam.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 18.00. Saat itu, rombongan sound horeg yang diikuti sejumlah penari cantik ini baru jalan dari garis start.

Akibat kecelakaan itu, empat penari terluka serius dan langsung dilarikan ke RS Al Huda Gambiran.

“Empat korban semuanya perempuan, dua pelajar dan dua orang ibu rumah tangga,” terang Kapolsek Cluring, Iptu Putu Ardana.

Keempat korban yang dilarikan ke RS Al Huda, jelas dia, tiga diantaranya warga Dusun Krajan, Desa Sraten.

Mereka itu, CA (14) dengan luka lebam pada kaki kiri, IS (47) dengan luka pada bahu sebelah kiri hingga pergeseran pada tulang.

Kemudian LI (40) dengan luka pergeseran tulang pada kaki kanan. Sedang satu korban lagi SA (14) asal Dusun Sumberwaru, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring yang mengalami luka lecet pada tangan kiri.  

Menurut Kapolsek, dari empat korban itu dua diantaranya sudah pulang. Sedang dua korban lainnya masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.

“Dua korban yang masih dirawat di RS Al Huda mengalami luka serius pada tulangnya,” katanya.

Menurut Kapolsek, kecelakan itu diduga karena sopir mobil Toyota Innova berinisial M belum lihai mengendarai mobil matic. Saat rombongan penari berhenti, sopir malah menginjak gas dan menabrak.

“Ada empat korban yang tertabrak mobil itu,” terangnya.

Empat korban beserta mobil yang menabrak itu, masih kata Kapolsek, satu rombongan dengan grub karnaval. Mereka berasal dari Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring.

“Tidak ada laporan dalam peristiwa ini, sebisa mungkin diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya.

Kepala Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Arif Rahman Mulyadi mengaku masih belum mengetahui secara pasti kronologi kejadiannya.