sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Meskipun proses pekerjaan proyek preservasi Jalur Gumitir dengan perkuatan lereng menggunakan bore pile, dan perbaikan geometri jalan di jalur berkelok itu terkesan dikebut, pelaksana memastikan sudah mengukur seluruh hasil pekerjaan, Rabu (27/8).
Pelaksana proyek, Andre Pandora, memastikan jika seluruh hasil pekerjaan proyek yang menelan anggaran hingga Rp 15.7 miliar itu sudah terukur kualitasnya.
“Meskipun dikebut, kekhawatiran nanti hasilnya seperti apa sudah tidak ada. Karena semua sudah terukur,” jelasnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Sebagai contoh, kata dia, hasil observasi kualitas cor yang disuntikkan ke lereng Gumitir menggunakan bor pile sebelumnya.
Menurut Andre, idealnya adonan cor sebagai tiang pancang tersebut harus memasuki tingkat kekeringan 90 persen pada hari kelima.
“Contohnya cor, kemarin observasi kami di hari ke tujuh sudah 100 persen kering, itu menandakan kualitasnya baik,” katanya.
Meski begitu, lanjut dia, bila nanti diputuskan Jalur Gumitir dibuka untuk umum, ia merekomendasikan agar ada pembatasan tonase kendaraan yang melintas.
“Awal mungkin tetap akan dibuka untuk kendaraan kecil saja, akan ada pembatasan tonase. Untuk kendaraan besar sebaiknya jangan dulu,” pintanya.
Untuk lokasi perbaikan kedua di Jalur Gumitir, yakni longsoran dekat warung khokap juga menunjukkan progres kilat.
“Petugas sudah merampungkan pembesiannya, sekarang ini tinggal pengecoran saja,” kata pelaksana proyek, Muafi.
Afi, sapaan akrabnya, menyebutkan selain capping beam, pekerja juga sudah mengelupas eksisting proyek alias pengelupasan aspal menggunakan mesin cold milling.
“Hari ini juga sedang diuruk, selanjutnya akan dilakukan pengaspalan,” pungkasnya.