Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Alih Fungsi Lahan Kian Menggila, BPBD Banyuwangi Peringatkan Ancaman Banjir dan Longsor!

alih-fungsi-lahan-kian-menggila,-bpbd-banyuwangi-peringatkan-ancaman-banjir-dan-longsor!
Alih Fungsi Lahan Kian Menggila, BPBD Banyuwangi Peringatkan Ancaman Banjir dan Longsor!

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Ancaman bencana banjir dan tanah longsor terus mengintai menyusul gencarnya alih fungsi lahan di tingkat hulu Banyuwangi.

Kondisi ini terjadi di perkebunan Sempu, Glenmore, Songgon, Kalibaru, dan Licin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi terus melakukan mitigasi bencana. Upaya mitigasi guna mengurangi risiko bahaya bencana.

Salah satu upaya mitigasi yang digencarkan adalah dengan koordinasi terpusat yang dilakukan BPBD Banyuwangi dengan pihak perkebunan hingga pemangku hutan.

Terkait kondisi lahan gundul, BPBD akan menyurati pengelola perkebunan untuk diajak menghadiri rapat koordinasi (rakor) pada Rabu mendatang (10/12).

Danang  juga akan merekomendasikan pengelola perkebunan untuk melakukan pola tanam yang terstruktur.

Selain itu, BPBD bersama Dinas Pertanian Pangan (Dispertan) Banyuwangi akan menguatkan komitmen untuk menggelar monev setiap triwulan.

Seperti diketahui,  alih fungsi lahan perkebunan dari yang semula agroforestri menjadi lahan tanaman hortikultura masih terus berlangsung di lahan milik PT Perkebunan Lidjen.

Jika dibiarkan, kondisi seperti bisa menjadi ancaman munculnya bencana banjir. Pemkab Banyuwangi menyoroti gundulnya lahan di kawasan yang dikelola PT Lidjen tersebut.

Berkali-kali Pemkab melakukan mitigasi bencana di kawasan tersebut. Sayangnya, pihak pengelola masih masih melakukan alih fungsi lahan.

Saat ini tengah berlangsung pembukaan lahan untuk tanaman cabai dan jagung di perkebunan PT Lidjen.

“Tanaman cabai seluas 20 hektare dan  jagung 20 hektare. Jadi yang area di bawah belum selesai, di atas ditanami lagi,” kata Kelasa BPBD Danang Hartanto.

Pemkab Banyuwangi terus memperkuat mitigasi bencana di tengah musim hujan. Salah satunya dengan memperkuat koordinasi penanganan aliran air dari hulu ke hilir. 

Plt. Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahrobi mengatakan, pihaknya memaksimalkan kesiapsiagaan di daerah rawan dengan melakukan penanganan dan pengumpulan informasi kondisi di hulu. Seperti di Kecamatan Licin.

Air dari wilayah itu kerap mengalir dengan cepat ke wilayah hilir seperti kota Banyuwangi dan Kabat. 


Page 2


Page 3

Pengumpulan informasi di kawasan tersebut dinilai krusial mengingat pola hujan belakangan ini semakin sulit diprediksi dan cenderung ekstrem.

“Kita melihat kondisi wilayah di Licin, termasuk wilayah tiga perkebunan yang ada di sana,” ungkapnya.

Menurut Riza, komunikasi antarpengawas sungai, juru pengairan, hingga para petugas di lapangan kini diperkuat sebagai garda terdepan mitigasi.

Begitu hujan intens terpantau di wilayah atas, informasi harus diteruskan dalam hitungan menit.

“Koordinasi itu yang paling penting. Kondisi hulu harus segera terinfokan ke hilir agar langkah respons lebih cepat,” ujarnya. 

Dipicu Hujan Ekstrem

Mekanisme pelaporan berjenjang juga terus dibenahi agar tak ada keterlambatan yang bisa memperburuk situasi di titik hilir.

Evaluasi internal Dinas PU Pengairan menunjukkan bahwa intensitas hujan ekstrem menjadi penyebab utama luapan beberapa sungai dalam beberapa pekan terakhir. 

Dari data alat ukur di wilayah Pesanggaran misalnya mencatat curah hujan mencapai 131 mm, sedangkan di Kesilir 129 mm.

Keduanya berada di kategori sangat lebat, di atas 100 mm dan berlangsung hanya dalam empat jam.

“Durasi pendek dengan intensitas tinggi inilah yang memicu sungai tak mampu menampung debit air,” terang Riza.

Situasi tersebut juga berpotensi memunculkan luapan di sejumlah titik. Saat di hulu lereng utara wilayah Licin terjadi intensitas yang sama, aliran Sungai Sobo dan Sungai Pakis di kawasan Dam Bagong akan langsung mengalami luapan.

Ketika hujan ekstrem terjadi secara serentak di wilayah atas, debit air meningkat drastis sehingga hilir ikut terdampak. 

Licin Masuk Prioritas

Kondisi ini membuat beberapa wilayah tersebut termasuk sekitar Kecamatan Licin masuk daftar titik prioritas penanganan dini.