Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Anak Terlanjur Minum Obat Tercemar EG, Ini Langkah Orang Tua

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis lima merek obat yang beredar di Indonesia. Obat sirup tersebut mengandungan cemaran etilen glikol (EG) yang melebihi ambang batas aman.

Etilen glikol merupakan senyawa industri yang digunakan untuk berbagai produk konsumen, contohnya sebagai antibeku, cairan rem hidrolik, beberapa bantalan tinta stempel, pulpen, pelarut, cat, plastik, dan kosmetik.

Lima obat yang telah dirilis BPOM adalah Termorex Sirup (obat demam), Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), Unibebi Demam Drops (obat demam).

Mengetahui hal ini, banyak orang tua yang panik. Terutama bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan obat tersebut ketika anaknya sakit. Lantas apa yang sebaiknya yang dilakukan orang tua?

Menurut dokter Benny Herlianto, spesialis anak dari National Hospital Surabaya, langkah yang bisa dilakukan orang tua adalah segera menghentikan pemakaian obat tersebut.

“Pertama pasti stop pemakaiannya, sudah disingkirkan dulu obatnya,” tegasnya, Jumat 21 Oktober 2022.

Kedua, lanjut dokter Benny adalah melakukan observasi pada keadaan anak. Observasi yang dimaksud ialah ada tidaknya keluhan gangguan ginjal pada anak.

“Keluhan yang paling khas dari gangguan ginjal tentunya berkurangnya kencing, lalu juga muncul gejala lainnya seperti pusing, muntah dan lainnya,” terangnya.

Langkah ketiga, melalukan pemeriksaan pada anak ketika sudah mengalami gejala. “Kalau memang ada gejala segera bawa ke RS, supaya bisa diperiksa juga fungsi ginjalnya. Apakah masih baik atau memang ada gangguan,” jelas dokter Benny.

Orang tua diimbau tetap menjaga nutrisi anak, seperti menjaga makanan yang dikonsumsi dan lainnya. Dokter Benny mengungkapkan, anak-anak  yang mengosumsi obat tersebut memang tidak pasti akan terkena gangguan ginjal akut, tapi memang berisiko.

“Kadar EG dan DEG pada obat yang melebihi ambang batas yang ditentukan memang berisiko mengalami gangguan fungsi ginjal, untuk itu, memang harus hati-hati,” imbuhnya.

Meski demikian, dokter Benny menegaskan menyebab gangguan ginjal akut pada anak yang terjadi saat ini belum diketahui pasti penyebabnya. Untuk penyebab pastinya kita memang harus menunggu pengumuman lebih lanjut.


source