Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Aneh! Banyuwangi Diguyur Hujan Deras di Puncak Kemarau, BMKG Ungkap Penyebabnya

aneh!-banyuwangi-diguyur-hujan-deras-di-puncak-kemarau,-bmkg-ungkap-penyebabnya
Aneh! Banyuwangi Diguyur Hujan Deras di Puncak Kemarau, BMKG Ungkap Penyebabnya

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com Di tengah terik matahari yang menyengat, kota Banyuwangi diguyur hujan deras, Rabu (27/8).

Hujan yang berlangsung selama dua jam –mulai pukul 12.00 sampai pukul 14.00 – tersebut sempat menggenangi beberapa titik jalan.

Anak-anak sekolah yang waktunya pulang sekolah sempat dibikin kalang kabut. Mereka terpaksa menunggu pulang sampai hujan reda. Tak sedikit dari para siswa memilih kehujanan di jalan.

Hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah kota Banyuwangi kemarin akibat adanya perubahan fenomena cuaca.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi Fredy Kurniawan mengatakan, hujan masih turun meski wilayah Banyuwangi tengah berada di puncak musim kemarau.

Fenomena ini merupakan dampak dari gangguan atmosfer berskala global yang kini mulai terasa di ujung timur Pulau Jawa.

Hujan berintensitas rendah hingga sedang masih berpotensi terjadi selama 3 hingga 7 hari ke depan.

Penyebab utama kondisi ini adalah gelombang ekuatorial Rossby yang tengah melintas di atas wilayah Jawa Timur.

”Gelombang Rossby menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan, meskipun kita sedang berada di puncak musim kemarau,” papar Fredy.

Gelombang Rossby bergerak ke arah barat di sepanjang ekuator dan memiliki periode antara 5 hingga 18 hari.

Ketika aktif di wilayah tropis seperti Indonesia, gelombang ini dapat memicu cuaca ekstrem dan anomali curah hujan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa musim kemarau tak lagi bisa diprediksi hanya berdasarkan kalender.

Dinamika atmosfer global seperti gelombang Rossby, MJO, dan sirkulasi monsun kini menjadi penentu utama pola cuaca lokal

Fredy menambahkan,  BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kondisi laut. Gelombang di perairan selatan Banyuwangi saat ini mencapai 2–3 meter.


Page 2


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com Di tengah terik matahari yang menyengat, kota Banyuwangi diguyur hujan deras, Rabu (27/8).

Hujan yang berlangsung selama dua jam –mulai pukul 12.00 sampai pukul 14.00 – tersebut sempat menggenangi beberapa titik jalan.

Anak-anak sekolah yang waktunya pulang sekolah sempat dibikin kalang kabut. Mereka terpaksa menunggu pulang sampai hujan reda. Tak sedikit dari para siswa memilih kehujanan di jalan.

Hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah kota Banyuwangi kemarin akibat adanya perubahan fenomena cuaca.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi Fredy Kurniawan mengatakan, hujan masih turun meski wilayah Banyuwangi tengah berada di puncak musim kemarau.

Fenomena ini merupakan dampak dari gangguan atmosfer berskala global yang kini mulai terasa di ujung timur Pulau Jawa.

Hujan berintensitas rendah hingga sedang masih berpotensi terjadi selama 3 hingga 7 hari ke depan.

Penyebab utama kondisi ini adalah gelombang ekuatorial Rossby yang tengah melintas di atas wilayah Jawa Timur.

”Gelombang Rossby menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan, meskipun kita sedang berada di puncak musim kemarau,” papar Fredy.

Gelombang Rossby bergerak ke arah barat di sepanjang ekuator dan memiliki periode antara 5 hingga 18 hari.

Ketika aktif di wilayah tropis seperti Indonesia, gelombang ini dapat memicu cuaca ekstrem dan anomali curah hujan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa musim kemarau tak lagi bisa diprediksi hanya berdasarkan kalender.

Dinamika atmosfer global seperti gelombang Rossby, MJO, dan sirkulasi monsun kini menjadi penentu utama pola cuaca lokal

Fredy menambahkan,  BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kondisi laut. Gelombang di perairan selatan Banyuwangi saat ini mencapai 2–3 meter.