RADARBANYUWANGI.ID – Tak kunjung terurainya kemacetan di jalur menuju Pelabuhan Ketapang yang didominasi truk pengangkut logistik memunculkan beberapa opsi.
Salah satunya pemanfaatan tol laut dengan menggunakan kapal besar dari Pelabuhan Tanjung Wangi menuju Pelabuhan Benoa, Bali.
Rute tersebut dianggap bisa menjadi pemecah kepadatan dari Jawa menuju Bali.
Jika selama ini kendaraan logistik dan tronton dari Jawa yang menyeberang ke Bali hanya melalui Ketapang, jalur Tanjung Wangi-Benoa bisa menjadi opsi baru pendistribusian kendaraan ke Bali.
Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra mengaku sudah meminta agar ada opsi penyeberangan lain menuju Pulau Bali.
Hal itu dilakukan untuk bisa segera mengurai antrean truk agar tidak seluruhnya terkonsentrasi ke Ketapang.
“Kita sudah minta ke Pelindo untuk membuka jalur alternatif. Dari Tanjungwangi ke Benoa atau Padang Bai,” kata Rama.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Wangi Budi Sanjoyo mengatakan, dari beberapa dermaga di Pulau Bali, hanya pelabuhan Benoa yang paling layak untuk digunakan bersandar kapal dari Tanjung Wangi.
Daripada pelabuhan lain seperti Celukan Bawang atau Padang Bai. ”Tinggal bagaimana operator kapal yang membuka rute tersebut,’’ kata Budi.
Selain itu, perlu diperrtimbangkan juga bagaimana pengaturan kendaraan yang melakukan bongkar di sana. Apakah memungkinkan atau justru menambah kepadatan.
“Yang paling memungkinkan tinggal Pelabuhan Benoa. Hanya tinggal operator pelayaran mau atau tidak dan izin dari Pelabuhan Benoa,” kata Budi.
Opsi ini rupanya pernah disampaikan oleh Pelindo kepada operator pelayaran.
General Manager Pelindo Cabang Pelabuhan Tanjung Wangi Eko Budyasmoro mengatakan, pihaknya pernah menyampaikan kepada pengelola PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) selaku operator kapal yang melayani tol laut dari Tanjung Wangi ke Lembar.
Rute tersebut sempat dicoba. Namun, dengan pertimbangan fasilitas tambatan, kondisi alam dan keselamatan, rute Tanjung Wangi-Benoa tidak dilanjutkan.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Tak kunjung terurainya kemacetan di jalur menuju Pelabuhan Ketapang yang didominasi truk pengangkut logistik memunculkan beberapa opsi.
Salah satunya pemanfaatan tol laut dengan menggunakan kapal besar dari Pelabuhan Tanjung Wangi menuju Pelabuhan Benoa, Bali.
Rute tersebut dianggap bisa menjadi pemecah kepadatan dari Jawa menuju Bali.
Jika selama ini kendaraan logistik dan tronton dari Jawa yang menyeberang ke Bali hanya melalui Ketapang, jalur Tanjung Wangi-Benoa bisa menjadi opsi baru pendistribusian kendaraan ke Bali.
Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra mengaku sudah meminta agar ada opsi penyeberangan lain menuju Pulau Bali.
Hal itu dilakukan untuk bisa segera mengurai antrean truk agar tidak seluruhnya terkonsentrasi ke Ketapang.
“Kita sudah minta ke Pelindo untuk membuka jalur alternatif. Dari Tanjungwangi ke Benoa atau Padang Bai,” kata Rama.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Wangi Budi Sanjoyo mengatakan, dari beberapa dermaga di Pulau Bali, hanya pelabuhan Benoa yang paling layak untuk digunakan bersandar kapal dari Tanjung Wangi.
Daripada pelabuhan lain seperti Celukan Bawang atau Padang Bai. ”Tinggal bagaimana operator kapal yang membuka rute tersebut,’’ kata Budi.
Selain itu, perlu diperrtimbangkan juga bagaimana pengaturan kendaraan yang melakukan bongkar di sana. Apakah memungkinkan atau justru menambah kepadatan.
“Yang paling memungkinkan tinggal Pelabuhan Benoa. Hanya tinggal operator pelayaran mau atau tidak dan izin dari Pelabuhan Benoa,” kata Budi.
Opsi ini rupanya pernah disampaikan oleh Pelindo kepada operator pelayaran.
General Manager Pelindo Cabang Pelabuhan Tanjung Wangi Eko Budyasmoro mengatakan, pihaknya pernah menyampaikan kepada pengelola PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) selaku operator kapal yang melayani tol laut dari Tanjung Wangi ke Lembar.
Rute tersebut sempat dicoba. Namun, dengan pertimbangan fasilitas tambatan, kondisi alam dan keselamatan, rute Tanjung Wangi-Benoa tidak dilanjutkan.