RadarBanyuwangi.id – Arus pemudik dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi mulai terurai pada Senin (24/3) siang.
Meski tak sepadat sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang tetap mengoperasikan dua kapal perbantuan untuk memperlancar penyeberangan di dua sisi.
Rosmiati, 43, salah seorang pemudik asal Buleleng, Bali mengatakan, lalu lintas di sekitar pelabuhan Gilimanuk tak lagi padat.
Baca Juga: Piastri Bangkit, Kemenangan Spektakuler di GP China, Siap Buru Gelar
Walaupun jumlah kendaraan yang menyeberang masih cukup banyak, tapi dia melihat semuanya tetap mengalir dengan lancar.
Dari tempat tinggalnya, Rosmiati bersama keluarganya mengaku hanya butuh waktu dua jam sampai masuk ke dalam kapal.
“Di jalan lancar tidak sampai antri lama, ini mau menginap dulu semalam di Banyuwangi terus naik kereta ke Jogja,” ucap ibu tiga anak itu.
Baca Juga: Kejar Pembatasan, Truk Sumbu Tiga Penuhi Pelabuhan Tanjungwangi
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, meski mulai landai, kapal-kapal dari arah Bali yang menyeberang ke Ketapang masih tetap penuh dengan muatan. Hanya kapal perbantuan saja yang terlihat sudah tidak sesesak sebelumnya.
Dari data produksi ASDP Ketapang, jumlah penumpang dari Bali sejak Minggu (23/3) malam sampai Senin (24/3) pagi mencapai 54.888 orang.
Dengan jumlah kendaraan roda dua mencapai 8.185 unit, kendaraan roda 4 sejumlah 4.143 unit dan Bus 818 unit. Sedangkan dari arah Ketapang, ada 21.028 penumpang, 629 roda 2, 1.624 roda 4 dan 500 bus.
Baca Juga: DPRD Beri Sinyal Tak Ada Syarat Wajib Ber-KTP Bali Bagi Sopir Pariwisata dan Taksi Online di Bali
General Manager (GM) ASDP Ketapang, Yani Andrianto mengatakan meski sudah mulai terurai. Pihaknya tetap mengoperasikan kapal perbantuan. Yaitu KMP Munich I dan KMP Parama Kalyani.
Kedua kapal tersebut dioperasikan untuk terus memastika kelancaran di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Arus pemudik dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi mulai terurai pada Senin (24/3) siang.
Meski tak sepadat sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang tetap mengoperasikan dua kapal perbantuan untuk memperlancar penyeberangan di dua sisi.
Rosmiati, 43, salah seorang pemudik asal Buleleng, Bali mengatakan, lalu lintas di sekitar pelabuhan Gilimanuk tak lagi padat.
Baca Juga: Piastri Bangkit, Kemenangan Spektakuler di GP China, Siap Buru Gelar
Walaupun jumlah kendaraan yang menyeberang masih cukup banyak, tapi dia melihat semuanya tetap mengalir dengan lancar.
Dari tempat tinggalnya, Rosmiati bersama keluarganya mengaku hanya butuh waktu dua jam sampai masuk ke dalam kapal.
“Di jalan lancar tidak sampai antri lama, ini mau menginap dulu semalam di Banyuwangi terus naik kereta ke Jogja,” ucap ibu tiga anak itu.
Baca Juga: Kejar Pembatasan, Truk Sumbu Tiga Penuhi Pelabuhan Tanjungwangi
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, meski mulai landai, kapal-kapal dari arah Bali yang menyeberang ke Ketapang masih tetap penuh dengan muatan. Hanya kapal perbantuan saja yang terlihat sudah tidak sesesak sebelumnya.
Dari data produksi ASDP Ketapang, jumlah penumpang dari Bali sejak Minggu (23/3) malam sampai Senin (24/3) pagi mencapai 54.888 orang.
Dengan jumlah kendaraan roda dua mencapai 8.185 unit, kendaraan roda 4 sejumlah 4.143 unit dan Bus 818 unit. Sedangkan dari arah Ketapang, ada 21.028 penumpang, 629 roda 2, 1.624 roda 4 dan 500 bus.
Baca Juga: DPRD Beri Sinyal Tak Ada Syarat Wajib Ber-KTP Bali Bagi Sopir Pariwisata dan Taksi Online di Bali
General Manager (GM) ASDP Ketapang, Yani Andrianto mengatakan meski sudah mulai terurai. Pihaknya tetap mengoperasikan kapal perbantuan. Yaitu KMP Munich I dan KMP Parama Kalyani.
Kedua kapal tersebut dioperasikan untuk terus memastika kelancaran di lintasan Ketapang-Gilimanuk.