TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Banyuwangi, Jawa Timur, mengambil langkah strategis untuk menata dan meningkatkan kualitas pembinaan Sekolah Sepak Bola (SSB) dan Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAF) di wilayahnya yang lebih profesional.
Langkah itu diwujudkan dengan telah diselenggarakanya acara yang bertajuk ‘Pembinaan dan Sosialisasi Registrasi SSB dan AAFI tahun 2025. Digelar di Aula Alam Indah Lestari (AIL) Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi Senin (29/9/2025).
Acara yang bersinergi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi, itu jadi wadah bagi para manjemen SSB dan AAFI untuk menyatukan misi demi sepak bola Bumi Blambangan lebih maju.
Dijelaskan oleh Ketua Askab PSSI Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, SH MH, giat pembinaan dan sosialisai registrasi ini jadi langkah pertama untuk meningkatkan kualitas sepak bola dan futsal terutama untuk usia muda.
Menurut Michael, registrasi SSB dan AAFI ini bertujuan untuk mendata secara akurat jumlah sekolah bola atau futsal yang aktif dan memastikan bahwa lembaga-lembaga tersebut benar-benar menjalankan fungsi pembinaan, bukan sekadar nama untuk kepentingan lain.
“Dari situ nanti kita akan terlihat mana SSB yang baik. Setelah itu, kita akan bisa turun memantau serta membantu untuk melakaukan pembinaan secara penuh,” katanya, Senin (29/9/2025).
Registrasi ini akan menjadi kunci bagi Askab PSSI untuk memetakan kondisi pembinaan. Mereka akan memilah mana SSB dan AAFI yang menunjukkan komitmen dan kualitas pembinaan yang baik
Tentu saja, setelah pemetaan, SSB atau AAFI yang terbukti baik akan mendapatkan pembinaan dan dukungan lebih lanjut oleh Askab PSSI. Barulah bisa fokus untuk mencetak pemain-pemain bola yang handal dari Banyuwangi.
“Bagaimana SSB itu bisa untuk mencetak pemain bola yang bagus di Banyuwangi dengan pembinaan sehat ini,” jelas Michael.
Langkah ini juga diharapkan dapat membantu PSSI memantau proses perekrutan dan pengembangan bakat di tingkat akar rumput. Bagi pemain-pemain muda yang berpotensi tinggi, Askab PSSI akan siap turun tangan.
“Saya harapkan dengan registrasi ini, kita itu bisa memantau perekrutan dari SSB itu. Dan ketika ada yang berpotensi yang bisa kualitasnya lebih tinggi, kami PSSI yang akan mendorong supaya bisa menjadi pemain-pemain yang lebih handal lagi,” tegas Michael.
“Dengan pendataan kita juga bisa turun untuk datang, ya juga mendengarkan keluh kesah mereka, apa yang perlu kita sinergikan atau kita berikan ke SSB,” imbuhnya.
Diketahui giat pembinaan dan sosialisasi registrasi SSB dan AAFI Askab Banyuwangi itu hadir Ketua KONI Banyuwangi, Ahmad Khairullah yang juga sebagai narasumber pembinaan. Perwakilan dari Dispora Banyuwangi juga datang untuk mesupport kegiatan. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |