TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Keanekaragaman etnis, suku, budaya dan tradisi menjadi kekayaan tak ternilai di Banyuwangi, Jawa Timur. Kekayaan ini kemudian memunculkan ragam kuliner Banyuwangi yang khas. .
Mulai dari makanan asli khas Suku Osing sampai kuliner dari berbagai etnis yang mampu memanjakan lidah pecinta makanan.
Ya. Salah satunya rekomendasi yang wajib kalian kunjungi yakni di Pecinan Street Food Banyuwangi. Tempat ini menyediakan berbagai macam kuliner khas Negeri Tirai Bambu dengan menghadirkan berbagai macam menu Chinese Food.
Seperti Ayam Kunpao, Bakcang, Lontong Cap Go Meh, Bebek atau Ayam Peking, Bakpao, Nasi Goreng Hitam, Dimsum, Gurita Bakar, Kerang Hijau hingga minuman Teh Luo Han Kuo.
Eits, tapi kalian jangan kwatir makanan yang dijajakan pedagang di festival tersebut sudah dijamin halal. Pasalnya para pelapak yang hendak berjualan di acara tersebut melalui proses seleksi terlebih dahulu terkait bahan dasar yang digunakan benar-benar halal.
Misal, Bakpao yang seharusnya berisikan daging Babi sudah di transformasikan dengan diganti isian daging Ayam, Kacang Tanah, Coklat hingga berbagai macam selai.
Pengunjung di Pecinan Street Food Membludak. (Foto; Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Pantauan TIMES Indonesia, sejak pertama kali acara dibuka pada Kamis, (3/2/2023) sore, antusiasme masyarakat cukup tinggi hingga memadati sepanjang jalan di depan Klenteng Hoo Tong Bio, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi.
Selain itu, suasana Tionghoa sangat terasa. Warung-warung UMKM yang didominasi dengan warna merah ditambah hiasan lampion, menambah suasana di Pecinan Street Food makin apik. Spot-spot foto Istagramable khas Imlek juga disediakan.
Tidak hanya itu, atraksi Barongsai dan live musik yang menghadirkan lagu-lagu etnis dan suku yang mampu menarik minat pengunjung datang.
Menariknya, para pelaku ekonomi kreatif yang berjualan di Pecinan Street Food bukan hanya dari etnis Tionghoa. Melainkan juga ada dari suku lainya seperti, makanan khas Suku Osing, Madura hingga Makasar. Bahkan, di acara tersebut juga mengangkat kuliner-kuliner khas warga sekitar Karangrejo.
Acara yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mulai tanggal 2 sampai 4 Februari 2022 itu, bertujuan untuk meningkatkan penghasilan Usaha Menengah Mikro dan Kecil (UMKM) di Kota Sunrise of Java pasca pandemi Covid-19.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Kesbangpol Banyuwangi, Muhammad Lutfi, mengatakan, Pecinan Street Food bukan hanya sekedar menjual berbagai makanan khas Tionghoa. Taoi juga sebagai simbol kerukunan antara suku dan etnis yang hidup berdampingan di Bumi Blambangan.
Pengunjung di Pecinan Street Food Membludak. (Foto; Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
“Kegiatan ini merupakan simbol satu kerukunan umat beragama, suku dan etnis. Yang juga tag line Bupati Ipuk Fiestiandani untuk merajut harmoni dan juga memulihkan perekonomian,” katanya, Jumat, (3/2/2023).
Sementara itu, Sekretaris TITD Hoo Tong Bio, Alexander Martin Sikwandy menuturkan, makanan yang dijajakan oleh pedagang di Pecinan Street Food sudah dimodifikasi menyesuaikan mayoritas masyarakat lokal.
“Chinese Food yang ada disini sudah memasyarakat. Yang artinya bisa dimakan oleh masyarakat Banyuwangi, karena menggunakan bahan-bahan yang halal,” ujarnya.
Menurutnya, adanya Pecinan Street Food ini dapat menguatkan jiwa gotong royong dan bhinneka tunggal ika. Pasalnya, mereka yang berjualan dari berbagai suku, kaum dan etnis.
Alex menambahkan, Karangrejo ini merupakan salah satu kelurahan di Banyuwangi yang lengkap tempat ibadah berbagai umat beragama. mulai dari Masjid, Pura, Gereja hingga Klenteng terdapat disini.
“Dulu disini ada yang namanya Pulma (Paguyuban Lintas Agama). Nah, nanti pada Sabtu, (4/2/2022) Bupati Banyuwangi akan meresmikan Kampung Moderasi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Selama tiga hari Pecinan Street Food buka mulai pukul 16.00 – 21.00 WIB. Rencananya pameran UMKM tersebut akan ada disetiap hari Sabtu malam. Jiika nanti digelar setiap minggunya, kuliner-kuliner yang ada di Pecinan Street Food akan diajukan sertifikasi halal kepada MUI. (*)
Sumber : https://kesbangpol.banyuwangikab.go.id/bk
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |