Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Atasi TBC dengan Jampi TB Kebaman

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

atasi2KEBAMAN – TB paru adalah penyakit yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, penyakit yang biasa menyerang paru-paru ini juga bisa menyerang semua organ tubuh manusia. Oleh karenanya dikenal dengan istilah TB paru dan TB ekstra paru (di luar paru). Penyakit yang sudah lebih dari seratus tahun menyerang manusia ini terus ada sampai saat ini. Perkembangan penyakit ini terbilang cukup pesat, tersebar ke semua wilayah dan menyerang segala usia.

Menyikapi hal tersebut, Puskesmas Kebaman, Srono, membuat sebuah program inovasi untuk meningkatkan cakupan penemuan dan penanggan kasus TB paru di wilayah Kecamatan Srono. Inovasi progam ini dikenal dengan istilah “Jampi TB Kebaman” yang artinya Jaringan Masyarakat Peduli TB untuk mewujudkan keluarga Bebas dan Aman. Program Inovasi ini dilaunching pada 27 Agustus 2013 dengan anggota 23 orang yang terdiri dari berbagai unsur.

Ketua Jampi TB Kebaman Drs. H. Sujari mengatakan, tujuan program inovasi ini adalah agar masyarakat dapat berkiprah dalam penanggulangan TBC di wilayah Srono, melalui sosialisasi di wilayah masing-masing anggota. Sehingga dapat membantu masyarakat lain dalam mengenali gejala TBC dan segera berobat bila menderita TBC serta menjadi pendamping bagi orang yang sudah minum obat TB agar tidak putus berobat.

Prinsipnya adalah dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyakat yang difasilitasi oleh puskesmas. Kepala Puskesmas Kebaman Endang Sri Utami bertekad, pihaknya akan sekuat tenaga berupaya agar masyarakat di wilayah Puskesmas Kebaman terbebas dari penyakit TBC. Peran serta masyarakat dalam sistem penanggulangan adalah cara yang paling efektif dalam sosialisasi, deteksi dini, dan menjaga keteraturan berobat.

Perlu diketahui bahwa obat TBC disediakan di puskesmas adalah obat program dari pemerintah dan dijamin kualitasnya. Sehingga masyarakat tidak perlu ragu akan khasiat dari obat ini. Selain itu obat ini juga bisa didapatkan secara gratis. “Sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan dana untuk mengobati penyakit TBC ini,” papar Endang Sri Utami.

Koordinator pelayanan kesehatan dr. Luqman Harun menjelaskan, gejala yang paling mudah dikenali dari penyakit ini adalah batuk disertai dahak lebih dari dua minggu, sesak nafas, dan nyeri dada, badan lemah, dan kurang bergairan. Selain itu berkeringat malam hari meski tidak beraktivitas, dan adanya penurunan berat badan secara drastis. “Apabila ada masyarakat ada yang mengalami gejala tersebut di atas, segera untuk periksa ke puskesmas. Gratis,” katanya. (radar)