Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Atraktifnya Rebana Kuntulan Kolosal ala Banyuwangi

atraktifnya-rebana-kuntulan-kolosal-ala-banyuwangi
Atraktifnya Rebana Kuntulan Kolosal ala Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Banyuwangi

Tabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan. 252 Penabuh memainkan alat musik dari kulit sapi itu dengan rampak. Dipadu dengan hentakan jidor dan suara vokal menyenandung selawat dengan cengkok khas Banyuwangi.

Ribuan pasang mata langsung tersedot ke atraksi kolosal tersebut. Berdurasi sekitar 30 menit, mereka rerata masih pelajar (SD-SMA) menyuguhkan atraksi luar biasa. Tak hanya instrumen musikalitasnya yang memukau. Koreografinya yang disorot dengan drone dan tampil di layar besar juga membuat terpana.

“Kami sengaja membuat koreografi dengan formasi 252. Kami dedikasikan untuk hari jadi Banyuwangi yang berusia 252 tahun,” ungkap Samsudin Adlawi, inisiator sekaligus koordinator atraksi kolosal tersebut, Kamis (21/12/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aplaus meriah bergemuruh di sepanjang penampilan. Menpan-RB Abdullah Azwar Anas memberikan standing aplause atas suguhan memukau tersebut.

Begitu juga dengan Ustaz Das’ad Latif, yang mengisi Harjaba Bersholawat tersebut. Dia terkesima dengan alunan lagu khas Makasar yang juga dimainkan. Ia tampak sigap menyalakan handphonenya guna merekam atraksi tersebut.

Atraktifnya Rebana Kuntulan Kolosal ala Banyuwangi di hut 252Rebana Kuntulan Kolosal ala Banyuwangi di harjaba 252/ Foto: Istimewa (Dok Pemkab Banyuwangi)

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut atraksi tersebut sengaja dipersiapkan untuk menghibur di puncak Harjaba 252. Hal ini terinspirasi berkat kesuksesan atraksi serupa di awal tahun kala Banyuwangi salah satu host rangkaian peringatan Satu Abad NU yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan sempat memukau Presiden.

“Atraksi kolosal terbang kuntulan ini adalah kebanggaan kita semua. Jadi, sudah sepatutnya untuk dihadirkan kembali di hari spesial kita. Hari jadi Banyuwangi ke-252,” ungkap Ipuk seusai acara.

Kemeriahan terbang kuntulan kolosal merupakan khazanah budaya keislaman di Banyuwangi, menyempurnakan penampilan tiga majelis hadrah yang mengisi Harjaba Bersholawat tersebut. Mulai Majelis Mahabatun Nabi, Az-Zahir dan Ahbabul Musthofa.

Ketiga majelis asli Banyuwangi itu mampu menghadirkan senandung selawat yang menghadirkan kegembiraan. Mengirimkan puji-pujian kehadirat Nabi Muhammad SAW.

“Semoga dengan selawat ini akan menyempurnakan segala ikhtiar kita semua untuk mewujudkan Banyuwangi yang semakin maju dan sejahtera,” pungkasnya.

Simak Video “Pemkab Banyuwangi Komitmen Fasilitasi Anak Disabilitas [Gambas:Video 20detik] (erm/fat)