Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bahaya Arc Eye! Akibat Mengelas Tanpa Kacamata Las

bahaya-arc-eye!-akibat-mengelas-tanpa-kacamata-las
Bahaya Arc Eye! Akibat Mengelas Tanpa Kacamata Las

RadarBanyuwangi.id – Mengelas tanpa perlindungan mata yang tepat dapat menimbulkan kerusakan serius dan bahkan permanen pada organ penglihatan.

Radiasi ultraviolet (UV) dan inframerah (IR) dari busur las, percikan logam panas, hingga partikel debu logam tinggi kecepatan dapat menyebabkan kondisi seperti arc eye (photokeratitis), luka bakar kornea, hingga katarak dini.

Selain itu, paparan berkepanjangan meningkatkan risiko gangguan visual jangka panjang dan stres mata.

Artikel ini menguraikan dampak spesifik pengelasan tanpa kacamata las, menyajikan data medis, deskripsi gejala, serta anjuran pencegahan lengkap dengan detail teknis dan rekomendasi standar keselamatan.

1. Arc Eye (Photokeratitis)

Arc eye, atau photokeratitis, adalah peradangan kornea akibat paparan UV intens dari busur las. Gejalanya meliputi rasa terbakar, penglihatan kabur, dan sensasi “pasir di mata”.

– Onset cepat: Bisa muncul dalam 6–12 jam setelah paparan dan berlangsung 24–48 jam.

– Risiko: Tanpa penanganan, kornea bisa mengalami kerusakan titik-titik kecil yang memperlambat pemulihan dan meningkatkan sensitivitas cahaya.

2. Luka Bakar Kornea dan Retina

Sinar IR dan UV yang tak terfilter dapat menembus lapisan mata hingga ke retina, menyebabkan luka bakar dan potensial kebutaan parsial.

– Burn zones: UV‐B (280–315 nm) merusak epitel kornea, sementara IR terutama memanaskan retina dan lensa.

– Dampak jangka panjang: Risiko katarak meningkat pada pekerja las tanpa perlindungan hingga 2–3 kali lipat.

3. Cedera Benda Asing dan Abrasi Kornea

Percikan logam cair dan serpihan partikel logam dapat terpelanting dengan kecepatan tinggi, menimbulkan abrasi kornea, luka tusuk, hingga kerusakan jaringan mata dalam.


Page 2

– Serpihan: Partikel berukuran < 1 mm dapat menembus lapisan epitel, memicu infeksi sekunder seperti konjungtivitis atau keratitis bakteri.

– Penanganan: Abrasi ringan memerlukan perawatan lapis pelindung dan antibiotik topikal, sedangkan cedera dalam bisa butuh pembedahan mikroskopis.

4. Konjungtivitis dan Iritasi Mata

Paparan gas panas dan uap logam meningkatkan peluang konjungtivitis iritan peradangan selaput lendir dengan gejala kemerahan, gatal, dan keluarnya cairan mata. Kondisi berulang berpotensi menyebabkan jaringan parut dan gangguan lapang pandang.

5. Gangguan Penglihatan Jangka Panjang

Tanpa pelindung, paparan berkali-kali ke sinar las meningkatkan risiko degenerasi makula dan penurunan ketajaman visual seiring waktu. Perubahan oksidatif dari paparan UV kronis juga diasosiasikan dengan kelainan refraksi dan penurunan respons pupil.

6. Standar Keselamatan dan Pencegahan

Cara paling efektif mencegah dampak di atas adalah menggunakan kacamata las (welding goggles/glasses) atau helm las auto‑darkening bersertifikat ANSI Z87.1 (AS) atau EN 166 (Eropa).

– Shade number: Sesuaikan shade (biasanya 10–14) dengan jenis las (MIG, TIG, arc) untuk memfilter UV/IR optimal.

– Pelindung samping: Goggles dengan seal mencegah partikel samping masuk, menambah keamanan dibanding kacamata biasa.


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Mengelas tanpa perlindungan mata yang tepat dapat menimbulkan kerusakan serius dan bahkan permanen pada organ penglihatan.

Radiasi ultraviolet (UV) dan inframerah (IR) dari busur las, percikan logam panas, hingga partikel debu logam tinggi kecepatan dapat menyebabkan kondisi seperti arc eye (photokeratitis), luka bakar kornea, hingga katarak dini.

Selain itu, paparan berkepanjangan meningkatkan risiko gangguan visual jangka panjang dan stres mata.

Artikel ini menguraikan dampak spesifik pengelasan tanpa kacamata las, menyajikan data medis, deskripsi gejala, serta anjuran pencegahan lengkap dengan detail teknis dan rekomendasi standar keselamatan.

1. Arc Eye (Photokeratitis)

Arc eye, atau photokeratitis, adalah peradangan kornea akibat paparan UV intens dari busur las. Gejalanya meliputi rasa terbakar, penglihatan kabur, dan sensasi “pasir di mata”.

– Onset cepat: Bisa muncul dalam 6–12 jam setelah paparan dan berlangsung 24–48 jam.

– Risiko: Tanpa penanganan, kornea bisa mengalami kerusakan titik-titik kecil yang memperlambat pemulihan dan meningkatkan sensitivitas cahaya.

2. Luka Bakar Kornea dan Retina

Sinar IR dan UV yang tak terfilter dapat menembus lapisan mata hingga ke retina, menyebabkan luka bakar dan potensial kebutaan parsial.

– Burn zones: UV‐B (280–315 nm) merusak epitel kornea, sementara IR terutama memanaskan retina dan lensa.

– Dampak jangka panjang: Risiko katarak meningkat pada pekerja las tanpa perlindungan hingga 2–3 kali lipat.

3. Cedera Benda Asing dan Abrasi Kornea

Percikan logam cair dan serpihan partikel logam dapat terpelanting dengan kecepatan tinggi, menimbulkan abrasi kornea, luka tusuk, hingga kerusakan jaringan mata dalam.