Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

BALITA LIUR KRISTAL HIJRAH KE BANYUWANGI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
BAYI AJAIB: Rafael memegang butiran kristal dari air liurnya. Ratusan kristal ditampung dalam suatu wadah sendiri.

BANYUWANGI – Rafael Putra Hariyadi, bayi yang berumur kurang dari lima tahun (balita) tampaknya memang benar-benar ajaib. Air liur yang dikeluarkan dari bocah berusia 1,1 tahun itu mendadak berubah menjadi butiran kristal mirip mutiara.

Keanehan pada diri Rafael itu mulai terlihat sekitar sebulan lalu. Saat itu, putra tunggal pasangan Hariyadi, 38, dan Leny Marlina, 35, tersebut baru saja merayakan ulang tahun pertama di rumah kontrakan orang tuanya di Kota Malang. “Pertama terjadi pada Malam Jumat Legi,” terang Leny Marlina, ibu kandung Rafael.

Selama ini orang tua Rafael memang kerja dan tinggal di Malang. Tetapi, beberapa hari lalu mereka hijrah ke Banyuwangi. “Saya di Malang mengontrak,
sekarang ingin pulang ke rumah orang tua,” ujar Leny saat ditemui di rumah orang tuanya di sebuah gang sempit di Kota Banyuwangi kemarin.

Dengan didampingi suaminya, Hariyadi, Leny sempat tidak percaya dengan keanehan yang dialami putranya itu. Kali pertama menemukan batu kristal, sempat dibuang karena takut akan dimakan anaknya. “Saya pikir kotoran, lalu saya buang,” kenang Hariyadi. Tetapi anehnya, beberapa jam kemudian istrinya juga menemukan butiran kristal di dekat anaknya. Sama dengan suaminya, ibu muda itu juga sempat membuangnya.

“Karena selalu ada butiran, lalu kita selidiki. Ternyata itu air liur Rafael,” ungkap Hariyadi yang diiyakan istrinya. Liur Rafael yang bisa berubah menjadi kristal itu memang tidak terjadi di sembarang waktu. Terkadang, jelas ibu kandung Rafael, kejadian aneh itu muncul pada siang, atau sore, bahkan malam.

“Semalam pernah mengeluarkan kristal hingga 20 butir,” sebut Leny. Wartawan koran ini kemarin tergolong beruntung. Saat me-nunggu sekitar dua jam, tiba-tiba liur bocah tersebut yang jatuh ke karpet mendadak be-rubah kristal. “Lihat itu, Om. Liurnya mulai berubah menja-di kristal,” kata Hariyadi kepada wartawan koran ini.

Kristal kecil yang keluar dari mulut bocah ajaib itu mulanya berupa cairan dan jatuh ke karpet lantai. Selanjutnya, cai-ran liur itu menggumpal dan berbentuk seperti butiran kecil yang masih lentur. Hanya da-lam hitungan menit, butiran kecil itu membeku dan mengeras. “Lama-lama keras, Om,” ungkap Leny.

Kedua orang tua bocah aneh ini sering kali tidak tahu saat liur putranya berubah menjadi kristal. Biasanya yang pertama me-ngetahui adalah anaknya yang bersangkutan, yaitu dengan mengacung-acungkan tangan ke atas. “Setelah menjadi butiran kristal, oleh Rafael diacung-acungkan ke atas,” ujarnya. Ukuran batu kristal yang ter-bentuk beragam. Beberapa b-utiran berukuran seperti kele-reng.

Yang lain ada yang lebih kecil, dan yang berukuran kecil sangat banyak. “Warnanya ada yang bening, tapi juga ada yang tidak,” beber Leny Marlina sem-bari menunjukkan ratusan butir kristal yang dikumpulkan sejak sebulan lalu. (radar)