Belasan ribu jamaah umrah asal Banyuwangi berangkat ke tanah suci setiap tahun. Selama tahun 2023, jumlah jemaah umrah mencapai 12 ribu lebih.
Untuk memberikan kemudahan dan layanan ekstra bagi jemaah umrah asal Banyuwangi, pemkab menjalin kerjasama dengan Angkasa Pura II. Ini untuk mematangkan skema pemberangkatan jemaah umrah dari Bandara Internasional Blimbingsari Banyuwangi.
Bupati Ipuk Fiestiandani kian optimis penerbangan umrah dari Bandara Banyuwangi bisa terealisasi tahun ini.
“Semoga semuanya lancar sesuai harapan, agar masyarakat Banyuwangi dan wilayah sekitar Banyuwangi bisa semakin mudah melaksanakan ibadah umroh,” kata Ipuk, Senin (15/1/2024).
Untuk mematangkan skema tersebut, pemkab telah menggelar rapat bersama PT Angkasa Pura II, Kantor Kemenag Banyuwangi, serta perwakilan Kantor Kemenag Jember dan Situbondo di Kantor Pemkab Banyuwangi, pada 10 Januari.
Sejumlah pelaku penyelenggara perjalanan ibadah umrah dan stakeholder lainnya turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Banyuwangi Johan Seno Acton menjelaskan, rapat tersebut membahas teknis skema penerbangan jemaah. Untuk saat ini, kata dia, skema pemberangkatan jemaah belum bisa dilakukan direct dari Bandara Banyuwangi, namun harus transit dahulu.
“Ada tiga opsi, dari Banyuwangi transit dulu di Malaysia, Singapura, atau Thailand. Ini sangat mungkin karena Bandara Banyuwangi sudah berstatus internasional. Tinggal kesepakatan nanti,” urai Johan.
Dia menyebut, perjalanan jemaah umrah dari Bandara Banyuwangi rencananya akan dilayani menggunakan Boeing 737 atau Airbus A320 yang nantinya disambung dengan pesawat Saudi Airlines menuju Jeddah.
“Semoga semuanya lancar dan segera bisa terealisasi tahun ini,” tandas Johan.
Simak Video “Pemkab Banyuwangi Komitmen Fasilitasi Anak Disabilitas“
[Gambas:Video 20detik]
(erm/fat)