Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banggar Kaji Proyek 7 RTH

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Muncul Lagi di KUA PPAS 2013

BANYUWANGI – Kebijakan Di nas Kebersihan dan Per tamanan (DKP) Banyuwangi menunda pengerjaan tujuh proyek ruang terbuka hijau (RTH) akhirnya menjadi catatan khusus Ba dan Anggaran (Banggar) DPRD Banyuwangi. Anggota banggar yang kini tengah membahas Kebijakan Umum Anggaran Plafon Pri oritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2013 akan meng ka ji program RTH di tujuh lo kasi tersebut.

“Tujuh RTH yang gagal dikerjakan pada 2012 itu sekarang dimasukkan lagi dalam KUA PPAS 2013,” cetus Ketua Banggar DPRD Banyuwangi, Hermanto. Tujuh RTH yang sudah di sah kan dalam PAK APBD 2012 lalu itu adalah RTH di Sta dion Gendoh, Kecamatan Sem pu, senilai Rp 450 juta; RTH di Kecamatan Singojuruh se besar Rp 400 juta; RTH di Sta dion Desa Blambangan, Ke camatan Muncar, senilai Rp 450 juta; dan proyek RTH di Stadion Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, sebesar Rp 450 juta.

Proyek RTH lain yang juga gagal dikerjakan dan kini di masukkan dalam KUA PPAS 2013 adalah RTH Stadion Karangharjo, Kecamatan Glen more, sebesar Rp 450 juta; RTH di Gedung Wanita Banyuwangi senilai Rp 400 juta; dan tambahan dana untuk RTH Stadion Maron, Kecamatan Genteng, sebesar Rp 600 juta. Hermanto menyebut, saat pembahasan PAK APBD 2012, eksekutif ngotot agar program tujuh RTH itu dimasukkan. Kepada anggota banggar, eksekutif menyatakan sudah menghitung waktunya.

“Eksekutif bilang tujuh RTH itu bisa dikerjakan pada 2012 ini,” kata politisi PDIP itu. Namun, Hermanto menyesalkan eksekutif yang ternyata tidak dapat mengerjakan proyek dengan alasan waktu mepet. Padahal, mereka tahu bahwa draf PAK APBD 2012 itu dimasukkan kemeja dewan sudah mepet dengan ak hir tahun. “Sekarang ada suara bahwa dewan sengaja memperlambat pembahasan PAK APBD, kok jadi dewan yang disalahkan,” katanya.

Dalam pembahasan PAK APBD 2012, lanjut Hermanto, banggar sudah tidak sepakat de ngan proyek besar, seperti tujuh RTH, itu. Penolakan itu karena waktu sudah mepet. “Eksekutif ngotot dan berjanji bisa melaksanakan proyek itu, tapi nyatanya mana,” ungkapnya. Dari pengalaman pembahasan PAK APBD 2012, Hermanto mengungkapkan, banggar yang kini sedang membahas KUA PPAS 2013 akan mengkaji le bih dalam proyek tersebut. “Proyek tujuh RTH yang ma suk KUA PPAS 2013 akan kita evaluasi secara khusus,” ancamnya. (radar)