BANYUWANGI, KOMPAS.com – Curah hujan tinggi yang mengguyur Banyuwangi, Jawa Timur, sejak Sabtu (22/11/2025) menyebabkan banjir di sejumlah tempat.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, di wilayah Banyuwangi selatan, banjir melanda enam desa di dua kecamatan.
Yaitu, Desa Buluagung, Siliragung, Semporejo, dan Kesilir di Kecamatan Siliragung, serta Desa Sumberagung dan Sumbermulyo di Kecamatan Pesanggaran.
“Intensitas hujannya memang tinggi ratusan rumah warga tergenang,” kata Ipuk, Senin (24/11/2025).
Baca juga: Curah Hujan Tinggi Sebabkan Longsor dan Putus Akses Desa di Banyuwangi
Terkait terjangan banjir tersebut, selain mengupayakan perbaikan bangunan warga yang rusak, Ipuk juga menyerahkan bantuan sembako yang dibutuhkan warga terdampak.
Dalam kunjungannya ke beberapa titik terdampak banjir, Ipuk menemukan banjir disebabkan permasalahan drainase dan sungai. Seperti banjir di SDN 3 Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Baca juga: Warga Lereng Gunung Raung Banyuwangi Dibekali Ilmu Mitigasi Bencana
Ia pun memerintahkan kepada BPBD Banyuwangi dan Dinas PU Pengairan Banyuwangi untuk segera melakukan intervensi yang terukur, salah satunya dengan normalisasi sungai.
“Saya perintahkan dinas terkait untuk membersihkan semua drainase yang ada di pinggir jalan (lokasi terdampak banjir), agar alirannya lancar ketika hujan,” terang Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga ke lokasi longsor di Gunung Gamping. Berdasarkan laporan dari BPBD, di Gunung Gamping sudah terjadi bencana longsor berulang karena lahan yang dulunya berupa tanaman keras, sekarang ditanami pohon pisang.
“Kita sudah koordinasi dengan pihak Perhutani, segera akan ditanam lagi tanaman keras. Sehingga nanti bisa menguatkan lagi struktur tanahnya yang ada di sini,” tegasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Banyuwangi Danang Hartanto mengurai, ada 739 KK terdampak banjir di enam desa tersebut.
“Hanya satu rumah yang dapurnya ambruk. Lainnya terdampak genangan air yang masuk ke dalam rumah. Tim gabungan telah membantu melakukan pembersihan pasca-banjir, termasuk penanganan longsor di Gunung Gamping,” urai Danang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang







