Radarbanyuwangi.id- Antrean kendaraan terjadi di Pelabuhan ASDP Ketapang pagi Selasa (12/3).
Pemicunya, cuaca ekstrem melanda perairan Gilimanuk. Kapal tidak berani beroperasi sampai menunggu cuaca kembali normal.
Sehari sebelumnya, penyeberangan Ketapang–Gilimanuk ditutup selama 24 jam karena umat Hindu di Bali sedang merayakan Nyepi.
Penutupan di Gilimanuk pun berimbas terhadap penumpukan kendaraan yang hendak masuk kapal di Pelabuhan Ketapang.
Tingginya volume kendaraan yang hendak menyeberang ditambah adanya cuaca ekstrem menjadi penyebab panjangnya antrean.
Antrean kendaraan di dalam area pelabuhan masih terjadi hingga pukul 13.00. Ratusan kendaraan mulai dari kendaraan kecil hingga truk terus bergerak masuk ke area pelabuhan.
Dari data produksi ASDP Ketapang yang tercatat hingga Selasa pagi (12/3), ada 1.131 kendaraan yang menyeberang ke Gilimanuk.
Rinciannya, 524 kendaraan roda dua, 2.261 kendaraan roda empat kecil, serta 49 bus dan 297 truk. Sedangkan dari arah Gilimanuk, tercatat ada 42 kendaraan yang menyeberang ke Pulau Jawa.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi Iptu Heru Slamet mengatakan, kendaraan mulai dimasukkan ke kapal sejak pukul 03.00 dini hari dari arah Ketapang.
Baru sekitar pukul 04.00, kapal mulai diberangkatkan menuju Gilimanuk. Banyaknya kendaraan yang hendak menyeberang pada trip pertama membuat kantong parkir di dalam area pelabuhan Ketapang sampai penuh sesak.
Melihat kondisi seperti itu, penyeberangan dari arah Gilimanuk sempat ditutup.
Terjadi kepadatan di dalam area kantong parkir Pelabuhan Ketapang. Petugas kepolisian terus melakukan penataan untuk mengosongkan dua kantong parkir di luar pelabuhan, yaitu di Dermaga Bulusan dan Terminal Sritanjung.
”Secara umum mulai pukul 09.00 sudah mulai lancar. Tapi ada kabar terjadi penutupan di Gilimanuk. Selain itu masih ada banyak kendaraan di kantong parkir, kami terus melakukan pengosongan,” jelas Heru.
Proses pengosongan kantong parkir dari kendaraan truk logistik terus berjalan hingga kemarin siang.
Page 2
Deretan truk dari arah Terminal Sritanjung sempat terlihat mengular di sisi utara Pelabuhan Ketapang.
Pengawas Satuan Pelayanan Kelas I Pelabuhan Ketapang Bayu Kusumo Nugroho menambahkan, kepadatan dan antrean di Pelabuhan Ketapang terjadi akibat penutupan di Pelabuhan Gilimanuk yang terjadi pukul 10.00 WITA.
Penutupan dilakukan akibat cuaca buruk yang membuat jarak pandang nakhoda kapal terbatas.
Pelabuhan Gilimanuk baru dibuka kembali pada pukul 11.25 WITA. Meski sudah dibuka, kepadatan kendaraan masih tampak terlihat di luar pelabuhan. Pihaknya sempat menambah jumlah kapal operasi dari sebelumnya 27 unit menjadi 30 unit.
”Kami tambah tiga kapal reguler untuk mempercepat penguraian antrean.” tegasnya.
General Manager PT ASDP Ketapang Syamsudin mengatakan, hingga kemarin sore proses pemindahan kendaraan besar dari kantong parkir Dermaga Bulusan terus dilakukan.
Sebenarnya untuk kendaraan roda empat pribadi dan roda dua berjalan cukup lancar.
Namun, imbuh Syamsudin, cuaca buruk di Selat Bali mengharuskan aktivitas pelabuhan ditutup selama satu jam.
Penutupan tersebut sangat berdampak terhadap antrean kendaraan di area pelabuhan.
”Kami dahulukan kendaraan kecil (pribadi). Selanjutnya, kami masukkan kendaraan pengangkut logistik yang sudah parkir selama dua hari di buffer zone,” tandasnya. (fre/aif/c1)
Page 3
Radarbanyuwangi.id- Antrean kendaraan terjadi di Pelabuhan ASDP Ketapang pagi Selasa (12/3).
Pemicunya, cuaca ekstrem melanda perairan Gilimanuk. Kapal tidak berani beroperasi sampai menunggu cuaca kembali normal.
Sehari sebelumnya, penyeberangan Ketapang–Gilimanuk ditutup selama 24 jam karena umat Hindu di Bali sedang merayakan Nyepi.
Penutupan di Gilimanuk pun berimbas terhadap penumpukan kendaraan yang hendak masuk kapal di Pelabuhan Ketapang.
Tingginya volume kendaraan yang hendak menyeberang ditambah adanya cuaca ekstrem menjadi penyebab panjangnya antrean.
Antrean kendaraan di dalam area pelabuhan masih terjadi hingga pukul 13.00. Ratusan kendaraan mulai dari kendaraan kecil hingga truk terus bergerak masuk ke area pelabuhan.
Dari data produksi ASDP Ketapang yang tercatat hingga Selasa pagi (12/3), ada 1.131 kendaraan yang menyeberang ke Gilimanuk.
Rinciannya, 524 kendaraan roda dua, 2.261 kendaraan roda empat kecil, serta 49 bus dan 297 truk. Sedangkan dari arah Gilimanuk, tercatat ada 42 kendaraan yang menyeberang ke Pulau Jawa.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi Iptu Heru Slamet mengatakan, kendaraan mulai dimasukkan ke kapal sejak pukul 03.00 dini hari dari arah Ketapang.
Baru sekitar pukul 04.00, kapal mulai diberangkatkan menuju Gilimanuk. Banyaknya kendaraan yang hendak menyeberang pada trip pertama membuat kantong parkir di dalam area pelabuhan Ketapang sampai penuh sesak.
Melihat kondisi seperti itu, penyeberangan dari arah Gilimanuk sempat ditutup.
Terjadi kepadatan di dalam area kantong parkir Pelabuhan Ketapang. Petugas kepolisian terus melakukan penataan untuk mengosongkan dua kantong parkir di luar pelabuhan, yaitu di Dermaga Bulusan dan Terminal Sritanjung.
”Secara umum mulai pukul 09.00 sudah mulai lancar. Tapi ada kabar terjadi penutupan di Gilimanuk. Selain itu masih ada banyak kendaraan di kantong parkir, kami terus melakukan pengosongan,” jelas Heru.
Proses pengosongan kantong parkir dari kendaraan truk logistik terus berjalan hingga kemarin siang.