Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI– Basarnas menggelar latihan gabungan simulasi penanganan kapal terbakar di perairan selat Bali, Kamis (29/8/2024). Basarnas menerjunkan beberapa kendaraan khusus dan personil dalam simulasi tersebut.
Dalam latihan itu, disimulasikan sebuah kapal penumpang yang terbakar yang beraktivitas di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
Saat kapal ferry terbakar, dua kapal pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi kobaran api. Selain itu, perahu-perahu juga digerakkan untuk mengevakuasi para penumpang.
Ditambah lagi, sebuah helikopter diterjunkan untuk mengangkut penumpang atau awak kapal yang posisinya sulit untuk dievakuasi dari lautan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo menjelaskan, latihan dan simulasi yang digelar melibatkan sekitar 15 instansi. Di antaranya, pemerintah daerah, otoritas pengelola pelabuhan, tentara, dan kepolisian.
“Latihan gabungan yang melibatkan banyak pihak dan dilakukan riil di tempat yang setiap tahun kami melaksanakan pengamanan khusus dan melibatkan lima belas stakeholder, baru pertama ini kami laksanakan,” ujarnya.
Baca juga: Simulasi Evakuasi Tsunami di Banyuwangi, BPBD Kenalkan Sistem Peringatan Dini dan Mitigasi Bencana
Selat Bali dililih menjadi lokasi latihan sebab wilayah perairan tersebut menjadi salah satu titik krusial. Selat Bali juga sekaligus menjadi tempat pemantauan utamanya ketika arus mudik Lebaran dan Natal Tahun Baru (Nataru).
“Kami akan rutin menggelar secara berkala. Latihan ini kami tekankan, agar selalu siap sedia melaksanakan saat menghadapi kondisi terburuk,” ujar dia.
Selain itu, aktivitas di Selat Bali juga tegolong daerah rawan. Data yang dihimpun Basarnas, musibah kecelakaan kapal di selat tersebut dalam dua tahun terakhir sebanyak 24 kejadian.
“Latihan gabungan ini harapan saya menghasilan sinergitas antara stakeholder, pemda Banyuwangi, ASDP, TNI, Polri, dan semua pihak yang terlibat,” tambah Kusworo.
Selain kapal terbakar, Basarnas juga akan mewaspadai risiko kapal tenggelam di Selat Bali. Basarnas, kada dia, memiliki kapal yang berkempuan untuk penyelemat kapal tenggelam.
Kapal bernama Ganesha itu juga memungkinkan untuk dikirim ke wilayah perairan Banyuwangi apabila dibutuhkan saat terjadi kapal tenggelam.
“Kapal Ganesha akan meng-cover secara keseluruhan. Apabila terjadi di titkk lain, kapal akan move,” sambungnya.
Selain itu, Basarnas juga memiliki para penyelam berkualifikasi untuk mengevakuasi apabila terjadi kapal tenggelam