Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Batu Bara 32 Juta Ton, Begini Cara KAI Menopang Listrik Jawa-Bali

batu-bara-32-juta-ton,-begini-cara-kai-menopang-listrik-jawa-bali
Batu Bara 32 Juta Ton, Begini Cara KAI Menopang Listrik Jawa-Bali

radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mencatatkan kinerja gemilang pada layanan angkutan barang.

Selama periode Januari hingga Juli 2025, total angkutan barang mencapai 39.231.134 ton, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 38.985.173 ton.

Capaian ini menjadi sinyal positif bahwa moda transportasi kereta api terus menjadi andalan dalam sistem logistik nasional.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Festival Musim Panas Jepang Yang Bisa Kamu Kunjungi Di Bulan Juli Hingga Agustus

Dari total angkutan tersebut, batu bara menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi mencapai 82,83 persen atau setara 32.496.076 ton.

Mayoritas batu bara ini digunakan untuk memasok pembangkit listrik di wilayah Jawa dan Bali, yang menjadi tulang punggung kestabilan pasokan energi nasional.

“Distribusi energi bukan sekadar logistik. Ini tentang menjaga kehidupan masyarakat tetap berjalan, dari rumah tangga hingga pelaku UMKM,” ungkap Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.

Baca Juga: Bukan Bendera One Piece, Tapi Merah Putih 500 Meter! Sopir Truk Kepung Pelabuhan Ketapang Gegara Macet Parah

Keandalan kereta api terletak pada kapasitas angkut yang besar dan waktu tempuh yang konsisten.

Di Pulau Jawa, satu rangkaian kereta barang mampu menarik hingga 30 gerbong dengan kapasitas 42 ton per gerbong.

Sementara di Sumatera Selatan, efisiensinya lebih tinggi dengan 61 gerbong dalam satu rangkaian.

Hal ini didukung oleh penggunaan jalur rel khusus untuk operasional angkutan barang, sehingga tidak terdampak oleh kemacetan jalan raya.

Selain itu, inspeksi berkala dan penggunaan tenaga kerja bersertifikasi turut menjamin operasional berjalan secara aman dan tepat waktu.

Baca Juga: Bukan Cuma Jalan dan Jembatan! TNI Bangun MCK di Siliragung, Warga Tak Sabar Ingin Segera Pakai


Page 2

Melihat tren positif ini, KAI menargetkan pertumbuhan volume angkutan barang sebesar 15 persen pada 2029.

Angka ini mencakup 111,2 juta ton batu bara dan 10,9 juta ton komoditas non-batu bara.

Untuk mewujudkannya, KAI fokus pada pengembangan simpul logistik di wilayah strategis, terutama Sumatera Selatan.

Wilayah ini diproyeksikan memberikan kontribusi tambahan sebesar 27,8 juta ton, menjadikannya sebagai pilar logistik masa depan.

Dua proyek utama yang tengah dikembangkan antara lain Terminal Tarahan II, yang mampu menyerap hingga 18 juta ton batu bara, dan pengembangan fasilitas Kertapati, dengan tambahan kapasitas sebesar 7 juta ton.

Baca Juga: Zodiak Hari Ini 6 Agustus 2025: Leo Berkilau, Capricorn Wajib Ambil Jeda!

Investasi yang dilakukan KAI bukan hanya untuk memperluas jaringan logistik, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang nyata.

Keberadaan angkutan kereta api mendorong pertumbuhan sektor-sektor penting, dari energi hingga UMKM.

“Kereta api bukan sekadar sarana angkutan. Tapi juga penggerak kemajuan ekonomi nasional,” tegas Anne menutup pernyataannya. (*)


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mencatatkan kinerja gemilang pada layanan angkutan barang.

Selama periode Januari hingga Juli 2025, total angkutan barang mencapai 39.231.134 ton, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 38.985.173 ton.

Capaian ini menjadi sinyal positif bahwa moda transportasi kereta api terus menjadi andalan dalam sistem logistik nasional.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Festival Musim Panas Jepang Yang Bisa Kamu Kunjungi Di Bulan Juli Hingga Agustus

Dari total angkutan tersebut, batu bara menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi mencapai 82,83 persen atau setara 32.496.076 ton.

Mayoritas batu bara ini digunakan untuk memasok pembangkit listrik di wilayah Jawa dan Bali, yang menjadi tulang punggung kestabilan pasokan energi nasional.

“Distribusi energi bukan sekadar logistik. Ini tentang menjaga kehidupan masyarakat tetap berjalan, dari rumah tangga hingga pelaku UMKM,” ungkap Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.

Baca Juga: Bukan Bendera One Piece, Tapi Merah Putih 500 Meter! Sopir Truk Kepung Pelabuhan Ketapang Gegara Macet Parah

Keandalan kereta api terletak pada kapasitas angkut yang besar dan waktu tempuh yang konsisten.

Di Pulau Jawa, satu rangkaian kereta barang mampu menarik hingga 30 gerbong dengan kapasitas 42 ton per gerbong.

Sementara di Sumatera Selatan, efisiensinya lebih tinggi dengan 61 gerbong dalam satu rangkaian.

Hal ini didukung oleh penggunaan jalur rel khusus untuk operasional angkutan barang, sehingga tidak terdampak oleh kemacetan jalan raya.

Selain itu, inspeksi berkala dan penggunaan tenaga kerja bersertifikasi turut menjamin operasional berjalan secara aman dan tepat waktu.

Baca Juga: Bukan Cuma Jalan dan Jembatan! TNI Bangun MCK di Siliragung, Warga Tak Sabar Ingin Segera Pakai