Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BBM di Jember Lebih Mahal dari Skincare! Pengemudi Luar Kota Wajib Waspada, Jangan Sampai Tangki Kosong

bbm-di-jember-lebih-mahal-dari-skincare!-pengemudi-luar-kota-wajib-waspada,-jangan-sampai-tangki-kosong
BBM di Jember Lebih Mahal dari Skincare! Pengemudi Luar Kota Wajib Waspada, Jangan Sampai Tangki Kosong

radarbanyuwangi.jawapos.com – Pengendara yang melintas atau hendak masuk wilayah Jember diminta untuk tidak nekat masuk dengan tangki kosong.

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) akibat penutupan Jalur Gumitir belum sepenuhnya pulih.

Bahkan, di beberapa titik, harga eceran bensin botolan tembus Rp 50 ribu per liter.

Antrean panjang masih terjadi di sejumlah SPBU pinggiran, seperti di wilayah Kencong, Sukorambi, dan Jenggawah.

Sementara di pusat kota, antrean mulai melandai, namun suplai BBM belum sepenuhnya stabil.

“Kalau ke Jember dari arah Bondowoso atau Situbondo, pastikan isi full tank dulu. Di sini antreannya masih panjang, dan di desa-desa bisa-bisa tidak kebagian,” ujar Imam, salah satu pengemudi travel rute Banyuwangi–Jember, Rabu (30/7).

Baca Juga: Kulakan di SPBU Banyuwangi, Warga Jember Ecer BBM Rp25 Ribu Per Liter

Karena distribusi BBM terganggu, banyak pengecer dadakan bermunculan. Di kawasan Gebang dan Patrang, bensin botolan dijual Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per liter.

“Saya beli 1 liter Pertalite Rp 40 ribu di warung, karena motor saya mogok di jalan,” kata Dika, mahasiswa asal Kalibaru yang kuliah di Jember.

Kondisi ini disebabkan oleh terputusnya jalur distribusi utama dari Fuel Terminal Banyuwangi akibat penutupan total Jalur Gumitir sejak 24 Juli.

Truk-truk tangki Pertamina terpaksa memutar jauh melalui Situbondo dan Bondowoso dengan waktu tempuh mencapai 11 jam.

Untuk mengatasi krisis, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah mengirimkan 86 truk tangki dari terminal BBM Surabaya, Malang, dan Tuban.

Kendati demikian, proses distribusi masih membutuhkan waktu untuk menjangkau seluruh SPBU di Jember.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menahan mobilitas yang tidak penting.


Page 2


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Pengendara yang melintas atau hendak masuk wilayah Jember diminta untuk tidak nekat masuk dengan tangki kosong.

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) akibat penutupan Jalur Gumitir belum sepenuhnya pulih.

Bahkan, di beberapa titik, harga eceran bensin botolan tembus Rp 50 ribu per liter.

Antrean panjang masih terjadi di sejumlah SPBU pinggiran, seperti di wilayah Kencong, Sukorambi, dan Jenggawah.

Sementara di pusat kota, antrean mulai melandai, namun suplai BBM belum sepenuhnya stabil.

“Kalau ke Jember dari arah Bondowoso atau Situbondo, pastikan isi full tank dulu. Di sini antreannya masih panjang, dan di desa-desa bisa-bisa tidak kebagian,” ujar Imam, salah satu pengemudi travel rute Banyuwangi–Jember, Rabu (30/7).

Baca Juga: Kulakan di SPBU Banyuwangi, Warga Jember Ecer BBM Rp25 Ribu Per Liter

Karena distribusi BBM terganggu, banyak pengecer dadakan bermunculan. Di kawasan Gebang dan Patrang, bensin botolan dijual Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per liter.

“Saya beli 1 liter Pertalite Rp 40 ribu di warung, karena motor saya mogok di jalan,” kata Dika, mahasiswa asal Kalibaru yang kuliah di Jember.

Kondisi ini disebabkan oleh terputusnya jalur distribusi utama dari Fuel Terminal Banyuwangi akibat penutupan total Jalur Gumitir sejak 24 Juli.

Truk-truk tangki Pertamina terpaksa memutar jauh melalui Situbondo dan Bondowoso dengan waktu tempuh mencapai 11 jam.

Untuk mengatasi krisis, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah mengirimkan 86 truk tangki dari terminal BBM Surabaya, Malang, dan Tuban.

Kendati demikian, proses distribusi masih membutuhkan waktu untuk menjangkau seluruh SPBU di Jember.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menahan mobilitas yang tidak penting.