Radarbanyuwangi.id – Antrean kendaraan pengangkut logistik kembali terjadi di jalur Situbondo–Ketapang. Hingga Rabu (10/7) sejumlah truk memenuhi jalan dari Terminal Sri Tanjung sampai depan Pelabuhan Tanjung Wangi.
Antrean terjadi karena kendaraan logistik tujuan Gili Mas, Lombok, tidak berangkat. Kondisi ini mengakibatkan ratusan truk tertahan di ruang tampung kendaraan (RTK) Kapuran, di dalam kantong parkir Pelabuhan Tanjung Wangi, dan sebagian di Terminal Sri Tanjung.
Aparat kepolisian berusaha melakukan pengaturan lalu lintas. Namun, truk yang terus berdatangan semakin memicu kepadatan kendaraan.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Wangi Budi Sanjoyo mengatakan, seharusnya dalam sehari ada dua kapal yang beroperasi dari Pelabuhan Tanjung Wangi ke Pelabuhan Gili Mas.
Namun, sejak Selasa (9/7), dua kapal yang seharusnya berangkat, yaitu KMP Mutiara Barat dan KMP Mutiara Persada III berhenti di pelabuhan.
Dari informasi penanggung jawab PT ALP selaku operator kapal, kedua kapal tersebut tengah menunggu pengisian bahan bakar minyak (BBM).
Karena BBM tak kunjung diisikan, kedua kapal tak bisa berlayar. ”Yang KMP Mutiara Persada sudah bersandar, kalau yang Mutiara Barat masih berlabuh. Seharusnya kemarin keduanya berlayar ke Gili Mas,” kata Budi.
Baca Juga: Kuning Ketika Matang, Kopi Langka Yellow Caturra Ternyata Ada di Hutan Banyuwangi
Tak hanya dari sisi Tanjung Wangi, antrean kapal juga terjadi di Pelabuhan Gili Mas. Dua kapal milik PT ALP, yaitu KMP Mutiara Sentosa III dan KMP Mutiara Ferindo VII, tak bisa berangkat. Akibatnya, semua kendaraan tertahan di area sekitar pelabuhan.
”Sekali pemberangkatan ada 150 kendaraan. Kalau dua kapal ada 300 kendaraan. Selama dua hari, kapal tidak berjalan sehingga ada 600 kendaraan yang menunggu,” imbuhnya.
Budi mengatakan, kondisi semacam ini seharusnya bisa segera direspons oleh operator kapal. Apalagi, semua sopir sudah membayar lunas biaya untuk menyeberang ke Lombok.
Baca Juga: Permudah Pembayaran Premi Asuransi, BRI Jalin Kerja Sama dengan Manulife Indonesia
”Seharusnya bisa segera diatasi supaya tidak berimbas kepada konsumen. Kami sendiri tidak bisa berbuat banyak karena sangat berisiko memaksa kendaraan masuk kapal, sedangkan kapal tidak ada BBM-nya,” jelasnya.
Koordinator PT ALP Banyuwangi Endi Utomo mengatakan, ada kendala dari Pertamina terkait loading order BBM untuk kebutuhan operasional kapal. Kendala ini membuat pengisian BBM menjadi terhambat.
Namun, hingga Rabu sore (10/7) proses pengisian BBM sudah bisa dilakukan sehingga kapal bisa langsung diberangkatkan. ”Ada kendala pengiriman BBM dari wilayah Ternate, keberangkatan semua kapal ALP jadi terhambat,” tegasnya.
Page 2
Kamis, 11 Juli 2024 | 04:00 WIB
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Antrean kendaraan pengangkut logistik kembali terjadi di jalur Situbondo–Ketapang. Hingga Rabu (10/7) sejumlah truk memenuhi jalan dari Terminal Sri Tanjung sampai depan Pelabuhan Tanjung Wangi.
Antrean terjadi karena kendaraan logistik tujuan Gili Mas, Lombok, tidak berangkat. Kondisi ini mengakibatkan ratusan truk tertahan di ruang tampung kendaraan (RTK) Kapuran, di dalam kantong parkir Pelabuhan Tanjung Wangi, dan sebagian di Terminal Sri Tanjung.
Aparat kepolisian berusaha melakukan pengaturan lalu lintas. Namun, truk yang terus berdatangan semakin memicu kepadatan kendaraan.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Wangi Budi Sanjoyo mengatakan, seharusnya dalam sehari ada dua kapal yang beroperasi dari Pelabuhan Tanjung Wangi ke Pelabuhan Gili Mas.
Namun, sejak Selasa (9/7), dua kapal yang seharusnya berangkat, yaitu KMP Mutiara Barat dan KMP Mutiara Persada III berhenti di pelabuhan.
Dari informasi penanggung jawab PT ALP selaku operator kapal, kedua kapal tersebut tengah menunggu pengisian bahan bakar minyak (BBM).
Karena BBM tak kunjung diisikan, kedua kapal tak bisa berlayar. ”Yang KMP Mutiara Persada sudah bersandar, kalau yang Mutiara Barat masih berlabuh. Seharusnya kemarin keduanya berlayar ke Gili Mas,” kata Budi.
Baca Juga: Kuning Ketika Matang, Kopi Langka Yellow Caturra Ternyata Ada di Hutan Banyuwangi
Tak hanya dari sisi Tanjung Wangi, antrean kapal juga terjadi di Pelabuhan Gili Mas. Dua kapal milik PT ALP, yaitu KMP Mutiara Sentosa III dan KMP Mutiara Ferindo VII, tak bisa berangkat. Akibatnya, semua kendaraan tertahan di area sekitar pelabuhan.
”Sekali pemberangkatan ada 150 kendaraan. Kalau dua kapal ada 300 kendaraan. Selama dua hari, kapal tidak berjalan sehingga ada 600 kendaraan yang menunggu,” imbuhnya.
Budi mengatakan, kondisi semacam ini seharusnya bisa segera direspons oleh operator kapal. Apalagi, semua sopir sudah membayar lunas biaya untuk menyeberang ke Lombok.
Baca Juga: Permudah Pembayaran Premi Asuransi, BRI Jalin Kerja Sama dengan Manulife Indonesia
”Seharusnya bisa segera diatasi supaya tidak berimbas kepada konsumen. Kami sendiri tidak bisa berbuat banyak karena sangat berisiko memaksa kendaraan masuk kapal, sedangkan kapal tidak ada BBM-nya,” jelasnya.
Koordinator PT ALP Banyuwangi Endi Utomo mengatakan, ada kendala dari Pertamina terkait loading order BBM untuk kebutuhan operasional kapal. Kendala ini membuat pengisian BBM menjadi terhambat.
Namun, hingga Rabu sore (10/7) proses pengisian BBM sudah bisa dilakukan sehingga kapal bisa langsung diberangkatkan. ”Ada kendala pengiriman BBM dari wilayah Ternate, keberangkatan semua kapal ALP jadi terhambat,” tegasnya.







