RadarBanyuwangi.id – Meskipun harus menjalani bed rest usai melahirkan, Titin tetap bertekad menjalani tes seleksi kompetensi PPPK.
Tes tersebut difasilitasi oleh BKPP Banyuwangi dan BKN Kanreg II Surabaya selaku panitia penyelenggara. Titin pada akhirnya mengerjakan tes dari dalam ambulans dengan perangkat khusus yang disiapkan panitia.
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 13.15 WIB pada Minggu (8/12). Namun Titin, salah satu peserta seleksi kompetensi PPPK dari Kecamatan Glenmore yang izin untuk melaksanakan tes dari dalam ambulans, belum juga datang.
Para petugas Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi berharap-harap cemas di depan gedung yang berada di Jalan KH Agus Salim Nomor 20-A Banyuwangi ini.
Bukannya tanpa sebab. Jika Titin belum tiba sampai melebihi pukul 14.00 WIB, dia dipastikan tidak lolos dalam seleksi ini karena tes sesi 3 sudah dimulai. Sehingga, setidaknya dia harus datang selambatnya pukul 13.30 untuk melakukan registrasi dan pemberian PIN peserta.
Beruntung, sekitar pukul 13.26 sebuah ambulans berwarna biru-putih-kuning bertuliskan Mobil Siaga Dusun Tegalrami, Desa Tulungrejo, Glenmore sudah tiba di halaman gedung BKPP.
Para petugas sigap menyambut kedatangan mobil yang ditunggu-tunggu. Akses untuk menuju ruang Computer Assisted Test (CAT) di bagian belakang gedung segera dibuka.
Setelah mobil terparkir tepat di depan Ruang CAT 2, para petugas dari BKPP Banyuwangi dan BKN Kanreg II Surabaya berjibaku mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan Titin untuk menjalani tes.
Tak butuh waktu lama, satu buah laptop lengkap dengan webcam dan kabel LAN dan peralatan lain sudah terpasang dan siap digunakan.
Titin yang merupakan tenaga honorer Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman (DPU-CKPP) UPTD Genteng tersebut berjuang di tengah keterbatasan kondisi kesehatannya dengan didampingi satu petugas BKN Kanreg II di dalam ambulans. Sementara itu, empat orang yang mengantarnya menunggu di luar.
Kepala BKPP Banyuwangi Ilzam Nuzuli menuturkan, keputusan untuk tetap mengikuti tes di tengah keterbatasan kondisi kesehatannya adalah murni keputusan Titin.
Namun, pihaknya selaku panitia penyelenggara wajib untuk mempersiapkan semua kebutuhan yang diperlukan.
”Ya kami wajib memfasilitasi peserta dengan sebaik mungkin. Agar peserta dapat menjalankan tes sebagaimana mestinya,” tuturnya.
Menurut Ilzam, sebenarnya bisa saja peserta yang mengalami kondisi seperti Titin melakukan pergantian jadwal. Namun, prosesnya akan lama. Bahkan, dikhawatirkan bisa melebihi jadwal seleksi kompetensi.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Meskipun harus menjalani bed rest usai melahirkan, Titin tetap bertekad menjalani tes seleksi kompetensi PPPK.
Tes tersebut difasilitasi oleh BKPP Banyuwangi dan BKN Kanreg II Surabaya selaku panitia penyelenggara. Titin pada akhirnya mengerjakan tes dari dalam ambulans dengan perangkat khusus yang disiapkan panitia.
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 13.15 WIB pada Minggu (8/12). Namun Titin, salah satu peserta seleksi kompetensi PPPK dari Kecamatan Glenmore yang izin untuk melaksanakan tes dari dalam ambulans, belum juga datang.
Para petugas Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi berharap-harap cemas di depan gedung yang berada di Jalan KH Agus Salim Nomor 20-A Banyuwangi ini.
Bukannya tanpa sebab. Jika Titin belum tiba sampai melebihi pukul 14.00 WIB, dia dipastikan tidak lolos dalam seleksi ini karena tes sesi 3 sudah dimulai. Sehingga, setidaknya dia harus datang selambatnya pukul 13.30 untuk melakukan registrasi dan pemberian PIN peserta.
Beruntung, sekitar pukul 13.26 sebuah ambulans berwarna biru-putih-kuning bertuliskan Mobil Siaga Dusun Tegalrami, Desa Tulungrejo, Glenmore sudah tiba di halaman gedung BKPP.
Para petugas sigap menyambut kedatangan mobil yang ditunggu-tunggu. Akses untuk menuju ruang Computer Assisted Test (CAT) di bagian belakang gedung segera dibuka.
Setelah mobil terparkir tepat di depan Ruang CAT 2, para petugas dari BKPP Banyuwangi dan BKN Kanreg II Surabaya berjibaku mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan Titin untuk menjalani tes.
Tak butuh waktu lama, satu buah laptop lengkap dengan webcam dan kabel LAN dan peralatan lain sudah terpasang dan siap digunakan.
Titin yang merupakan tenaga honorer Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman (DPU-CKPP) UPTD Genteng tersebut berjuang di tengah keterbatasan kondisi kesehatannya dengan didampingi satu petugas BKN Kanreg II di dalam ambulans. Sementara itu, empat orang yang mengantarnya menunggu di luar.
Kepala BKPP Banyuwangi Ilzam Nuzuli menuturkan, keputusan untuk tetap mengikuti tes di tengah keterbatasan kondisi kesehatannya adalah murni keputusan Titin.
Namun, pihaknya selaku panitia penyelenggara wajib untuk mempersiapkan semua kebutuhan yang diperlukan.
”Ya kami wajib memfasilitasi peserta dengan sebaik mungkin. Agar peserta dapat menjalankan tes sebagaimana mestinya,” tuturnya.
Menurut Ilzam, sebenarnya bisa saja peserta yang mengalami kondisi seperti Titin melakukan pergantian jadwal. Namun, prosesnya akan lama. Bahkan, dikhawatirkan bisa melebihi jadwal seleksi kompetensi.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.