Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Belasan Remaja Perang Sarung, Digaruk Polisi dan Orang Tua Dipanggil ke Mapolsek – Radar Banyuwangi

belasan-remaja-perang-sarung,-digaruk-polisi-dan-orang-tua-dipanggil-ke-mapolsek-–-radar-banyuwangi
Belasan Remaja Perang Sarung, Digaruk Polisi dan Orang Tua Dipanggil ke Mapolsek – Radar Banyuwangi

RadarBanyuwangi.id – Delapan remaja dari berbagai daerah di Kecamatan Kalibaru, digaruk oleh anggota polsek setempat pada Senin (3/3) dini hari. Mereka dibawa ke Mapolsek Kalibaru karena diduga terlibat perang sarung di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Kacangan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru.

Perang sarung yang dilakukan para remaja itu, terjadi sekitar pukul 00.00. Polisi yang sedang menggelar patroli blue light datang ke lokasi kejadian setelah mendapat laporan dari warga.  “Ada laporan, kami langsung ke lokasi perang sarung,” kata Kapolsek Kalibaru, AKP Achmad Junaedi melalui Kanit Reskrim, Aiptu Eko Ari.

Saat tiba di lokasi kejadian, terang dia, ada delapan remaja yang sedang perang sarung. Mereka itu berinisial FI, 18; MJ, 17; YW, 17; DL, 18; AD, 18; MD, 16; YF, 18, dan AF, 17, yang semuanya berasal dari beberapa desa di Kecamatan Kalibaru. “Ada delapan remaja kita bawa ke polsek,” terangnya.

Baca Juga: Sulit Dicari di Tengah Hutan Karetan, Dusun Sidoagung, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Harga Belalang Mahal

Polisi juga mengamankan barang bukti (BB) berupa sarung yang sudah diikat ujungnya, serta enam unit sepeda motor milik kawanan remaja itu. “Setelah kami bubarkan, mereka kami giring ke polsek,” tandasnya.

sas-Perang-sarung-2-2765263144.jpg

BB: Sejumlah sarung yang ujungnya diikat dan dibuat tawuran diamankan di Mapolsek Kalibaru pada Senin (3/3) dini hari. (Salis Ali/Radar Genteng)

Kepada para remaja itu, Eko menyampaikan diberi pembinaan. Apa yang dilakukan dianggap telah meresahkan masyarakat. Orang tuanya, juga dipanggil ke polsek. “Mereka kita minta buat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi,” cetusnya.

Para orang tua para remaja itu, jelas dia, juga diberi pengarahan agar mendidik dan mengawasi pergaulan anak-anaknya yang sudah remaja. “Delapan remaja itu mengaku menyesali perbuatannya, berjanji tidak akan mengulangi,” katanya.(sas/abi)