RadarBanyuwangi.id – Berjuang di papan bawah Formula 1 menjadi tantangan terbesar Gabriel Bortoleto pada musim perdananya bersama Kick Sauber.
Pembalap muda berbakat asal Brazil ini sebelumnya sukses besar saat berlaga di ajang balap Formula 2 dan Formula 3.
Hingga saat ini, Bortoleto belum berhasil mencetak satu pun poin, dengan hasil terbaik finish di posisi ke-14 saat balapan di Grand Prix China.
Baca Juga: Hasil Race MotoGP Spanyol 2025, Marc Marquez Crash, Alex Rebut Posisi Terdepan
Saat menghadiri konferensi pers jelang Grand Prix Arab Saudi, ia secara gamblang mengakui bahwa masa transisi ini tidak mudah.
Menurutnya, bila dahulu ia terbiasa meraih podium, kini sekadar lolos ke sesi Q2 sudah menjadi pencapaian tersendiri baginya.
Namun, Bortoleto menunjukkan sikap dewasa dan realistis terhadap situasi ini. Ia menyoroti bahwa banyak pembalap besar F1 juga pernah mengalami masa sulit serupa, salah satunya adalah George Russell.
Baca Juga: Tundukkan Persija di Kandang, Semen Padang Perpanjang Nafas di Liga 1 2024/2025
Menurutnya, Russell menghabiskan tiga musim di Williams tanpa banyak meraih hasil gemilang, sebelum akhirnya tampil kompetitif bersama Mercedes. Kisah ini menjadi sumber motivasi bagi Bortoleto untuk terus bersabar dan fokus berkembang.
“Saat ini, tugas utama saya adalah terus belajar dan tumbuh sebagai pembalap, terutama dalam menghadapi momen-momen sulit ini,” ujar Bortoleto.
Ia percaya bahwa kerja keras dan ketekunan akan berbuah hasil di masa depan, meski saat ini belum bisa secara konsisten bersaing memperebutkan poin.
Baca Juga: Gasak Persita Tangerang di Manahan, Persis Solo Naik Posisi 13 Liga 1
Lebih lanjut, Bortoleto menyadari pentingnya peran pengembangan mobil dalam upaya meningkatkan performa.
Ia berharap Kick Sauber dapat melakukan terobosan lewat upgrade, seperti yang pernah ditunjukkan Sauber di musim sebelumnya.
Page 2

Senin, 28 April 2025 | 00:35 WIB
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Berjuang di papan bawah Formula 1 menjadi tantangan terbesar Gabriel Bortoleto pada musim perdananya bersama Kick Sauber.
Pembalap muda berbakat asal Brazil ini sebelumnya sukses besar saat berlaga di ajang balap Formula 2 dan Formula 3.
Hingga saat ini, Bortoleto belum berhasil mencetak satu pun poin, dengan hasil terbaik finish di posisi ke-14 saat balapan di Grand Prix China.
Baca Juga: Hasil Race MotoGP Spanyol 2025, Marc Marquez Crash, Alex Rebut Posisi Terdepan
Saat menghadiri konferensi pers jelang Grand Prix Arab Saudi, ia secara gamblang mengakui bahwa masa transisi ini tidak mudah.
Menurutnya, bila dahulu ia terbiasa meraih podium, kini sekadar lolos ke sesi Q2 sudah menjadi pencapaian tersendiri baginya.
Namun, Bortoleto menunjukkan sikap dewasa dan realistis terhadap situasi ini. Ia menyoroti bahwa banyak pembalap besar F1 juga pernah mengalami masa sulit serupa, salah satunya adalah George Russell.
Baca Juga: Tundukkan Persija di Kandang, Semen Padang Perpanjang Nafas di Liga 1 2024/2025
Menurutnya, Russell menghabiskan tiga musim di Williams tanpa banyak meraih hasil gemilang, sebelum akhirnya tampil kompetitif bersama Mercedes. Kisah ini menjadi sumber motivasi bagi Bortoleto untuk terus bersabar dan fokus berkembang.
“Saat ini, tugas utama saya adalah terus belajar dan tumbuh sebagai pembalap, terutama dalam menghadapi momen-momen sulit ini,” ujar Bortoleto.
Ia percaya bahwa kerja keras dan ketekunan akan berbuah hasil di masa depan, meski saat ini belum bisa secara konsisten bersaing memperebutkan poin.
Baca Juga: Gasak Persita Tangerang di Manahan, Persis Solo Naik Posisi 13 Liga 1
Lebih lanjut, Bortoleto menyadari pentingnya peran pengembangan mobil dalam upaya meningkatkan performa.
Ia berharap Kick Sauber dapat melakukan terobosan lewat upgrade, seperti yang pernah ditunjukkan Sauber di musim sebelumnya.