Radarbanyuwangi.id – Harga sejumlah komoditas di Pasar Induk Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng tampaknya terus meroket.
Harga kebutuhan dapur seperti telur dan beras, kini terus naik di pasaran.
Pedagang beras di Pasar Genteng 2, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Paidi, 58, mengaku harga beras terus merangkak naik.
Harga beras medium yang sebelumnya sekitar Rp 14 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 15 ribu per kilogram.
“Harga beras premium lebih mahal lagi, sebelumnya sekitar Rp 15 ribu per kilogram, kini Rp 16.500 per kilogram,” ungkapnya.
Kenaikan harga beras, lanjut Paidi, terjadi sejak satu bulan yang lalu. Bahkan, dia memprediksi harga beras akan terus naik hingga menjelang hari Raya Idul Fitri.
“Pada momen keagamaan pasti harganya tambah naik, karena permintaan juga meningkat,” lanjutnya.
Petugas Pasar Induk Genteng 1, Arif Kurniawan mengakui ada kenaikan pada komoditas beras. Pada Minggu (18/2), harga beras medium masih bertengger di angka Rp 10.900 per kilogram, sedangkan rata-rata harga beras premium Rp 13.800 per kilogram.
“Sekarang harga beras premium bervariasi, mulai dari Rp 13.800 hingga Rp 15.500 per kilogram,” terangnya.
Menurut Arif, harga beras merangkak naik sejak dua bulan yang lalu. Penyebabnya sistem panen yang kurang, sehingga beras yang masuk ke pabrik menurun.
“Biasanya untuk beras medium di konsumsi oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Sedangkan beras premium kalangan menengah ke atas,” katanya.
Sementara itu, harga komoditi telur turut meroket. Pada Minggu lalu harga rata-rata telur Rp 27.500 per kilogram. Kemarin (20/2) harga telur sudah merangka pada kisaran Rp 28.500 per kilogram.

PENGECEKAN: Arif Kurniawan memantau perkembangan harga beras di Pasar Induk Genteng 1 Selasa (20/2) (Gareta)
“Telur horn lima hari yang lalu masih sekitar Rp 26 ribu per kilogram. Hari ini (kemarin) harganya naik menjadi Rp 28.500 per kilogram. Kenaikan akibat stok menipis sedangkan permintaan meningkat,” pungkasnya.(rei/abi)