Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bersihkan Tempat Sembahyang, Pasang Lampion Baru

Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio di Jalan Ikan Gurami, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, merupakan klenteng tertua dan terbesar di Bumi Blambangan. Klenteng yang sering dikunjungi turis asing itu bersolek menjelang datangnya Imlek. AGUS BAIHAQI, Banyuwangi DUA perempuan paro baya terlihat bersih-bersih di sisi utara Klenteng Hoo Tong Bio. Salah satu pe rempuan yang berkulit putih itu membersihkan halaman dan pelataran. Satu perempuan lagi, membersihkan tempat lilin yang biasa di gunakan sembahyang sambil lesehan di lantai.

Kedua perempuan yang kulitnya mulai keriput itu tampaknya cukup menikmati tugasnya di tempat ibadah tersebut. Sambil me nyapa tamu yang mendekatinya, pe rempuan itu terus beraktivitas hingga selesai. “Pengurus ada di kantor sana,” kata salah satu pe rem puan sambil menunjuk ke arah selatan Kompleks TITD Hoo Tong Bio di Ke lurahan Karangrejo tergolong cukup luas. Tempat tersebut tak hanya digunakan sem bahyang, tapi juga aktivitas lain seperti olah raga dan tempat persemayaman. “Luas lahan sekitar dua hektare,” cetus Akong alias Sutrisno, 76, juru kunci Klenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi.

Dari banyak bangunan, TITD berada di se belah selatan dengan bangunan khas klen teng warna merah. Menjelang tahun baru Imlek yang jatuh pada 10 Februari 2013 mendatang, tempat sembahyang te rus dibersihkan. “Hoo Tong Bio ini ter ma suk tua, jadi banyak didatangi jamaah,” jelasnya. Setiap perayaan Imlek atau ulang tahun TITD Hoo Tong Bio, ribuan jamaah datang un tuk melaksanakan sembahyang. Mereka ti dak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Ba nyuwangi. “Luar Banyuwangi juga ba nyak yang datang untuk sembahyang,” se butnya.

Sekadar diketahui, TITD Hoo Tong Bio didirikan pada 1784 oleh seorang pengembara dari Tiongkok. Tempat ibadah ter sebut telah menjadi lokasi wisata yang ba nyak didatangi para wisatawan asing, te rutama dari Eropa. “Turis asing yang banyak datang berasal dari Belanda, Prancis, dan Belgia,” kata Akong. Wisatawan asing yang berasal dari ka wa san Asia juga ada, tapi jumlahnya se dikit. Bahkan, wisatawan dari Tiongkok juga sedikit. “Saya juga heran, yang dari Tiong kok kok sedikit yang datang ke sini,” cetusnya. Para wisatawan asing itu biasanya bertujuan

melihat-lihat bangunan. Tetapi, juga tidak sedikit yang sembahyang di klenteng tersebut. “Pelajar juga banyak yang berkunjung. Anak sekolah biasanya datang rombongan,” jelasnya. Menyambut tahun baru Imlek 2564, TITD Hoo Tong Bio telah merancang kegiatan khusus. Selain kegiatan sosial be rupa sumbangan sembako kepada orang yang tidak mampu, juga akan digelar sembahyang Sabtu malam mendatang (9/2). “Sembahyang Imlek akan di laksanakan Sabtu malam,” sebutnya. Kini sekitar tempat sembahyang telah selesai dibersihkan. Ratusan lampion lama juga telah diganti yang baru. “Lampu lampion ini diganti setiap akan perayaan Imlek. Ini baru saja diganti,” katanya sambil menunjuk deretan lampu lampion berwarna merah. (radar)