RADARBANYUWANGI.ID – Pembangunan Jalan Tol Probowangi, yang menghubungkan Probolinggo hingga Banyuwangi, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Salah satu aspek penting dalam proyek ini adalah pembangunan rest area yang dirancang tidak hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang menarik.
Sesuai blueprint, rest area utama direncanakan akan dibangun di kawasan Watudodol, Wongsorejo, Banyuwangi. Lokasi ini dipilih karena menawarkan pemandangan alam yang memukau, termasuk tebing curam dan panorama Selat Bali.
Desain rest area akan memanfaatkan kontur alam dengan terasering, memungkinkan pengunjung menikmati keindahan alam sambil beristirahat.
Menurut Hari, Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, rest area ini diharapkan menjadi ikon baru yang menambah daya tarik wisata di Banyuwangi.
Rest area yang direncanakan merupakan tipe A dengan luas sekitar 12 hektare. Fasilitas yang akan disediakan meliputi area parkir yang luas, toilet, musala, warung makan, dan area bermain anak.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Probowangi Sudah Sampai Situbondo, Kapan Tersambung ke Banyuwangi?
Selain itu, akan ada area khusus untuk pelaku UMKM lokal, sesuai dengan ketentuan dalam UU Cipta Kerja yang mengalokasikan minimal 30% dari ruang usaha di rest area untuk UMKM.
Pembangunan rest area ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Selain menyediakan fasilitas bagi pengguna jalan tol, rest area juga akan menjadi tempat promosi produk lokal dan destinasi wisata.
Misalnya, di rest area wilayah Banyuwangi, pengunjung dapat menikmati kuliner khas seperti rujak soto dan nasi tempong, serta membeli kerajinan tangan dari pelaku UMKM setempat.
Hingga Maret 2025, progres pembangunan jalan tol Probowangi telah mencapai 89,7%. Meskipun demikian, pembangunan rest area masih dalam tahap perencanaan dan persiapan lahan.
Diharapkan, setelah proses pembebasan lahan selesai, konstruksi rest area dapat dimulai dan ditargetkan selesai bersamaan dengan penyelesaian jalan tol pada akhir 2025.
Salah satu tantangan dalam pembangunan rest area adalah proses pembebasan lahan. Namun, dengan adanya sosialisasi dan kesepakatan dari masyarakat terdampak, diharapkan proses ini dapat berjalan lancar.
Selain itu, keterlibatan pelaku UMKM lokal dalam pengelolaan rest area menjadi kunci untuk memastikan manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.